4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan dan pengolahan data, dapat diketahui bahwa Return On Assets
dan Debt to Equity Ratio secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan Tobacco Manufacturers di
Bursa Efek Indonesia. Pernyataan ini didasarkan pada hasil pengujian secara simultan antara variabel Return On Assets dan Debt to Equity Ratio terhadap
harga saham dengan menggunakan Uji F yang menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,111. Oleh karena itu untuk peneliti yang akan datang
disarankan untuk menggunakan model teknik analisis ini dengan menambah data penelitian dan memperluas populasi tidak hanya pada perusahaan-perusahaan
Tobacco Manufacturers saja.
Return On Assets yang merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba berdasarkan total aktiva, menunjukkan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian secara
parsial antara variabel Return On Assets dengan harga saham dengan menggunakan uji t yang menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu
0,056, tidak berpengaruhnya rasio Return On Assets secara parsial terhadap Harga Saham disebabkan karena melemahnya nilai kurs rupiah terhadap dollar terutama
saat kenaikan harga minyak, fenomena ini menimbulkan biaya operasional perusahaan akan mengalami kenaikan dan kegiatan operasional manajemen dalam
mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi investor tidak maksimal.Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan diduga bahwa
Return On Assets ROA berengaruh terhadap Harga Saham perusahaan Tobacco
Manufacturers di Bursa Efek Indonesia tidak terbukti kebenarannya.
Debt to Equity Ratio nilai sig. 0,111 nilai α 0,05 maka variabel Debt to
Equity Ratio tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap Harga Saham.
Sehingga secara parsial tidak teruji kebenarannya, seperti yang dikemukakan oleh Halim 2007 : 158-159. Semakin tinggi rasio ini semakin jelek keadaan keuangan
perusahaan karena semakin tinggi pula risiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan. Hal ini disebabkan semakin besar proporsi dana yang berasal dari
hutang. Dengan kata lain semakin besar rasio hutang dengan ekuitas perusahaan, berarti makin besar risiko keuangan perusahaan, karena semakin besar risiko
ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi beban tetap berupa bunga ataupun pelunasan hutang pokoknya dalam situasi perekonomian yang memburuk, untuk
itu hendaknya perusahaan dapat mempertahankan tingkat risiko serendah mungkin, hal ini akan membuat investor tidak akan khawatir dalam melakukan
investasi sehingga kepercayaan investor akan tinggi dan menjadikan harga saham akan naik.
4.5 Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu
Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu terletak pada tahun, obyek, variabel dan hasil penelitian. Berikut ini perbedaan penelitian
sekarang dengan penelitian terdahulu :