2.2.3. Analisis Rasio
2.2.3.1. Pengertian Analisis Rasio
Menurut Sartono 2001 : 113, analisis rasio keuangan ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan prestasi satu periode
dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga diketahui adanya kecenderungan selama periode tertentu. Selain itu dapat pula dilakukan
dengan cara membandingkan dengan perusahaan sejenis dalam industri sehingga dapat diketahui bagaimana posisi perusahaan dalam industri.
2.2.3.2. Jenis-jenis Rasio Keuangan
Tujuan tiap penganalisa pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas dari perusahaan yang
bersangkutan. Sartono 2001:114-125, mengklasifikasikan rasio dalam empat jenis kelompok :
a. Rasio Likuiditas Rasio yang menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang
mudah diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutang, dan persediaan.
b. Rasio Aktifitas Rasio
yang menunjukkan
bagaimana sumber
daya telah
memanfaatkan secara
optimal, kemudian
dengan cara
membandingkan rasio aktivitas dengan standar industri, maka dapat diketahui tingkat efisiensi perusahaan dalam industri.
c. Rasio Leverage Rasio yang menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk
membiayai investasi. d. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
2.2.4. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Harga Saham
2.2.4.1. Return On Assets ROA
Return On Assets ROA merupakan salah satu rasio profabilitas
yang digunakan untuk mengukur efektivitas kegiatan operasional manajemen dalam mendayagunakan seluruh aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor. Menurut Sutrisno 2003 : 254 Return on assets
juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis, merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
Return On Assets ROA dihitung dengan menggunakan rumus
Sartono, 2000 : 131 :
Return On Assets ROA =
100 x
Assets Total
EAT pajak
setelah Laba
Semakin tingginya rasio ROA maka semakin baik posisi perusahaan, hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk