H. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan,
pelanggankonsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
1. Perpektif Keuangan
Ketentuan pengukuran perspektif keuangan diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 dan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 1324DPNP 2011. Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan diukur dengan menggunakan rasio rentabilitas ROA, ROE, NIM, dan
BOPO dan rasio likuiditas LDR a.
Rasio Rentabilitas Rasio Profitabilitas Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal. 1
ROA Return On Asset Rasio ini menggambarkan kemampuan bank memperoleh laba
dari seluruh aktiva yang dimiliki. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1324DPNP 2011, ROA dikatakan sangat baik
jika ROA ≥ 2, ROA antara 1,25-2 dikategorikan baik, ROA antara 0,5-1,25 dapat dikategorikan cukup baik, ROA antara 0-
0,5 dikategorikan kurang baik, ROA ≤ 0 dapat dikategorikan tidak baik. Rumus untuk mencari rasio ROA adalah sebagai berikut :
ROA = ℎ
2 ROE Return On Equity
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal disetor bank untuk menghasilkan laba bersih. Berdasarkan Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 1324DPNP 2011, ROE dikatakan baik jika berada diatas 12,5, ROE dikatakan cukup baik jika berada di 5-
12,5, dan ROE dikatakan tidak baik jika berada dibawah 5. Semakin tinggi ROE maka kemampuan modal disetor bank
menghasilkan laba untuk pemegang saham semakin besar. Untuk mencari rasio ROE adalah sebagai berikut:
ROE = ℎ
3 NIM Net Interest Margin
Rasio ini digunakan mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktif dalam menghasilkan pendapatan bunga
bersih. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1324DPNP 2011, NIM dikatakan baik atau sehat jika berada diatas
2, NIM dikatakan cukup baik jika berada di 1,5-2, dan dikatakan tidak baik jika berada dibawah 1,5. Rumus untuk
mencari NIM sebagai berikut: NIM =
ℎ −
4 BOPO Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi
BOPO adalah rasio membandingkan biaya operasioanal pendapatan operasional. Jadi BOPO adalah rasio untuk mengetahui
seberapa efektif dan efisiennya perusahaan mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Berdasarkan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 1324DPNP 2011 menetapkan rasio BOPO yang cukup baik sebesar 92-94, BOPO diikatakan tidak
baik jika berada diatas 94, dan dikatakan baik jika berada dibawah 92. Rumus untuk mencari BOPO adalah:
BOPO = b.
Rasio Likuiditas LDR Loan to Deposit Ratio adalah rasio yang digunakan menilai
likuiditas suatu bank dengan cara membagi seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank. Berdasarkan
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1324DPNP 2011 standar terbaik LDR Loan to Deposit Ratioadalah 75. Jika berada diantara 75-
85 dikatakan baik dan dikatakan tidak baik jika diatas 85. Dengan Rumus:
LDR = ∑
∑ ℎ
2. Perspektif Pelanggan
a. Pangsa Pasar Market Share
Market Share digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan segmen pasar yang dikuasai oleh bank. Semakin tinggi tingkat Market
Share maka semakin baik, karena bank mampu menguasai segmen pasar dengan baik. Dengan rumus Laksmita dan Januarti, 2011: 13:
ℎ =
∑ ∑
ℎ b.
Retensi Nasabah Retensi
nasabah adalah
kondisi dimana
bank mampu
mempertahankan nasabahnya. Semakin tinggi tingkat retensi pelanggan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu mempertahankan
nasabah lama.
Untuk mengukur
retensi nasabah
dengan membandingkan jumlah nasabah lama dalam suatu periode dengan total
nasabah. Tolak ukurnya Tahaka: 2013 ℎ =
ℎ ∑
ℎ c.
Akuisisi Nasabah Akuisisi nasabah merupakan kondisi bank mampu memenangkan
nasabah baru dari pesaingnya. Semakin tinggi tingkat akuisisi pelanggan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu
memenangkan nasabah baru dari pesaing. Tolak ukur ini dilihat dengan rumus Tahaka: 2013:
ℎ = ℎ
∑ ℎ
d. Kepuasan Nasabah Customer Satisfaction
Kepuasan Konsumen digunakan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kepuasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank
Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Data kepuasan nasabah diperoleh dengan mengisi kuesioner kepuasan nasabah.
Tingkat kepuasan konsumen dapat diketahui dengan menggunakan analisis model sikap multiatribut multiattribute attitude models.
Dalam model atribut ini, sikap keseluruhan terhadap suatu objek adalah fungsi dua faktor, yaitu: kekuatan kepercayaan menonjol yang
diasosiasikan dengan objek dan evaluasi atas kepercayaan tersebut Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson 2013: 138. Langkah-langkah analisis
MAM adalah sebagai berikut: 1
Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan responden. 2
Menentukan bobot masing-masing atribut W
i
berdasarkan urutan kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:
W
i
= −
∑ 3
Menghitung rata-rata ideal dan belief dalam skala. Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh
responden, sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan
menggunakan rumus: Rata − rata Ideal =
ℎ Rata − rata Belief =
ℎ 4
Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung ke dalam model
5 Menghitung sikap nasabah dengan menggunakan rumus:
A
b
= ∑ W
i �
�=
|I
i
− x
i
|
Dimana: A
b
: Sikap terhadap objek W
i
: Bobot terhadap atribut I
i
: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i x
i
: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n: Jumlah atribut
6 Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan
menggunakan skala likert, dengan: Sikap x-1 x 100 maka hasilnya adalah 5-1 x 100 = 400
80 160
240 320
400 Keterangan:
– 80 : sangat puas
81 – 160
: puas 161
– 240 : cukup puas
241 – 320
: tidak puas 321
– 400 : sangat tidak puas
Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati angka nol maka sikap responden semakin positif. Jika hasil semakin
positif menunjukan nasabah semakin puas atas produk dan layanan bank. Tetapi jika hasil menunjukkan semakin tinggi menunjukkan
nasabah tidak puas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a. Tingkat inovasi Bank
Tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan dalam menciptakan produk
baru yang dapat ditawarkan oleh bank. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan jumlah unit kerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
terutama nasabah. Unit kerja sendiri merupakan jaringan-jaringan bank yang terdiri dari kantor cabang pembantu, layanan ATM, kantor kas, dan lain-lain
Cara pengukurannya dengan membandingkan unit kerja periode tertentu terhadap total unit kerja. Semakin meningkat rasio NGR Network
Growth Ratio maka semakin baik, karena bank dianggap mampu untuk mengembangan inovasi bank. Dengan rumus Laksmita dan Januarti, 2011:
13-14: NGR =
∑ b.
Proses Operasi Pelayanan Proses operasi pelayanan digunakan untuk mengukur tingkat kualitas
pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Pengukuran menggunakan rasio Administrative Expense to Total Revenue AETR untuk mengetahui
efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu proses atas transaksi yang dilakukan PT. Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Menurut Rangkuti
2011: 105, AETR dikatakan sangat baik adalah 8,5-10, dikatakan baik jika 8,5, dikatakan cukup baik jika berada di 10-12 dan dikatakan
tidak baik jika 12. Maka perhitungan AETR menggunakan rumus Laksmita dan Januarti, 2011: 14:
AETR = ∑
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
a. Tingkat Kepuasan Karyawan
Kepuasan karyawan digunakan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan karyawan selama bekerja di PT. Bank
Kalteng Cabang Muara Teweh dengan mengisi kuesioner. Tingkat kepuasan karyawan dapat diketahui dengan menggunakan analisis model sikap
multiatribut multiattribute attitude models. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan karyawan.
2 Menentukan bobot masing-masing atribut W
i
berdasarkan urutan kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:
W
i
= −
∑ 3
Menghitung ideal dan belief dalam skala. Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh responden
karyawan, sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan rumus:
Rata − rata =
ℎ Rata − rata
= ℎ
4 Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung
ke dalam model 5
Menghitung sikap responden dengan menggunakan rumus: A
b
= ∑ W
i �
�=
|I
i
− x
i
| Dimana:
A
b
: Sikap terhadap objek W
i
: Bobot terhadap atribut I
i
: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i x
i
: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n: Jumlah atribut
6 Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya kemudian diinterprestasikan
menggunakan skala likert, dengan: Sikap x-1 x 100 maka hasilnya adalah 5-1 x 100 = 400
80 160
240 320
400 Keterangan:
– 80 : sangat puas
81 – 160 : puas
161 – 240 : cukup puas
241 – 320 : tidak puas
321 – 400 : sangat tidak puas
Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati angka nol maka sikap karyawan semakin positif. Jika sikap karyawan
semakin positif berarti menunjukan responden semakin puas bekerja di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.
b. Tingkat Pelatihan Karyawan
Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa sering bank memberikan pelatihan dan pengembangan kepada sumber daya manusia
sehingga menghasilkan karyawan yang terampil. Semakin tinggi tingkat pelatihan karyawan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu
menghasilkan karyawan yang terampil untuk meningkatkan kinerja bank. Karyawan terampil dapat dihitung dengan rumus Laksmita dan Januarti,
2011: 14: Karyawan Terampil =
∑ ℎ
ℎ ∑
c. Tingkat Produktivitas Karyawan
Tolok ukur ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur produktivitas kerja karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang
Muara Teweh untuk periode tertentu. Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan maka semakin baik, karena karyawan dianggap mampu
menghasilkan laba bersih yang tinggi. Produktivitas karyawan dihitung dengan rumus Zudia, 2010: 45:
Produktivitas Karyawan = ℎ
I. Rangkuman Hasil Pengukuran
Tabel 3.1 Hasil Penilaian Keseluruhan
Rasio Hasil Perhitungan
Analisis Tahun
2013 Tahun
2014 Tahun
2015
Perspektif Keuangan 1. ROA
2. ROE 3. NIM
4. BOPO 5. LDR
Perspektif Pelanggan 1. Pangsa Pasar
2. Retensi Nasabah 3. Akuisisi Pelanggan
4. Kepuasan Nasabah
Perspektif Bisnis Internal 1. Tingkat Inovasi
2. Proses Operasi Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
1. Kepuasan Karyawan 2.Pelatihan Karyawan
3.Produktivitas Karyawan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng