Analisis pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode balaced scorecard : studi kasus pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh Bertalia Kartika

NIM : 122114025 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Latar belakang penelitian adalah adanya persaingan antar bank sehingga bank dituntut untuk menciptakan strategi baru. Bank memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui keberhasilan strateginya. Pengukuran kinerja yang baik tidak hanya menilai dari sektor keuangan saja melainkan dari sektor-sektor lainnya. Oleh sebab itu bank memerlukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio, analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Perspektif keuangan (ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR) adalah sangat baik; 2). Perspektif pelanggan: retensi nasabah adalah sangat baik, akuisisi nasabah adalah baik, market share (pangsa pasar) adalah baik, dan kepuasan nasabah adalah sangat puas; 3). Perspektif bisnis internal: proses operasi adalah sangat baik dan tingkat inovasi adalah baik; dan 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan; kepuasan karyawan adalah sangat puas, pelatihan karyawan adalah baik dan produktivitas karyawan adalah sangat baik.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS PERFORMANCE MEASUREMENT OF COMPANY USING THE BALANCED SCORECARD

A Case Study at PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh Bertalia Kartika

NIM: 122114025 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The aim of research is to determine the performance of PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh when measured using the Balanced Scorecard method. The research background is the competition between banks there for that bank is required to formulate a new strategy. Bank requires performance measurements to determine achievement of strategy. The performance measurement is balanced scorecard because it can assess performance from various sectors

This research is a case study. Data collection methods used were questionnaire, interview and documentation. The writer used validity and reliability tests to know the quality of data. Data analysis technique used is the ratio analysis, descriptive analysis and quantitative analysis.

The results showed that: 1). Financial perspective: ROA, ROE, NIM, ROA and LDR are very good. 2). Customer Perspective for customer retention is very good. Customer acquisition and market share are good. The customer satisfaction is very satisfying. 3). Internal business process perspective for the operation process is very good and the rate of innovation is good. 4). Learning and growth perspective for employee satisfaction is very satisfying. The employee training is good and the productivity of employee is very good.


(3)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Bertalia Kartika NIM: 122114025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh: Bertalia Kartika NIM: 122114025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

iv

Halaman Persembahan

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekukurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang (Mazmur 23: 1-2).

Jangan seorang pun menggangap engkau rendah karena engkau muda (1 Timotius 4: 12a).

Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi

seorang saudara dalam kesukaran (Amsal 17: 17).

Berbahagialah orang yang mendapat hikmat,

orang yang memperoleh kepandaian, karena

keuntungannya melebihi perak, dan hasilnya

melebihi emas (Amsal 3:13-14).

Kupersembahkan untuk:

Papaku Wilten E. Gasan dan Mamaku Shinta

Kakakku Teshi Elita dan keluarga, Adikku Frans Tegas


(8)

(9)

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyelesaian skripsi penulis tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dukungan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kpribadian kepada penulis.

2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Dosen MPT dan Dosen Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Lisia Apriani., S.E., M.Si., Ak., QIA., CA dan Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.IP., Ak., M.Sc., CA selaku Dosen Penguji Skripsi

4. Seluruh Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas didikan, pengetahuan dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.

5. Kedua orang tua terkasih penulis, Bapak Wilten E. Gasan dan Ibu Shinta atas dukungan, bantuan dan doa sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.


(11)

(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Pandangan Umum Tentang Bank... 6

B. Pengukuran Kinerja ... 9

C. Balanced Scorecard ... 11

BAB III METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 19

D. Jenis dan Sumber Data ... 20

E. Metode Pengumpulan Data ... 21

F. Populasi dan Sampel ... 23

G. Uji Kualitas Data ... 24

H. Alat Analisis ... 25

I. Rangkuman Hasil Pengukuran ... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 36

B. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh ... 37

C. Arti Logo, Visi, Misi, Motto dan Budaya PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 38

D. Struktur Organisasi ... 41

E. Jenis Produk/Jasa dan Teknologi Informasi Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh ... 54


(13)

x

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Uji Kualitas Data ... 55

B. Analisis Data dan Pembahasan ... 58

C. Rangkuman Hasil Pengukuran ... 83

BAB VI PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Keterbatasan Penelitian ... 86

C. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Hasil Pengukuran Keseluruhan ... 35

Tabel 5.1. Pengujian Validitas Kepuasan Nasabah ... 56

Tabel 5.2. Pengujian Validitas Kepuasan Karyawan ... 57

Tabel 5.3. Pengujian Reliabilitas Kepuasan Nasabah dan Kepuasan Karyawan ... 58

Tabel 5.4. Return On Asset ... 58

Tabel 5.5. Return On Equity ... 59

Tabel 5.6. Net Interest Margin ... 61

Tabel 5.7. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional ... 62

Tabel 5.8. Loan to Deposit Ratio ... 63

Tabel 5.9. Market Share ... 65

Tabel 5.10. Retensi Nasabah ... 66

Tabel 5.11. Akuisisi Nasabah ... 67

Tabel 5.12. Urutan Atribut Penting Menurut Nasabah ... 68

Tabel 5.13. Bobot Atribut... 68

Tabel 5.14. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Nasabah (Belief)... 70

Tabel 5.15. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Nasabah (Ideal) ... 71

Tabel 5.16. Selisih Mutlak Rata-Rata Belief dan Ideal ... 72

Tabel 5.17. Net Growth Ratio ... 73

Tabel 5.18. Proses Operasi Pelayanan... 74

Tabel 5.19. Urutan Atribut Penting Menurut Karyawan ... 76

Tabel 5.20. Bobot Atribut... 77

Tabel 5.21. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Karyawan (Belief) ... 78

Tabel 5.22. Perhitungan Kuesioner Kepuasan Karyawan (Ideal) ... 79

Tabel 5.23. Selisih Mutlak Rata-Rata Belief dan Ideal ... 80

Tabel 5.24. Tingkat Pelatihan Karyawan ... 81

Tabel 5.25. Tingkat Produktivitas Karyawan ... 82


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1. Logo PT. Bank Pembangunan Kalteng ... 38 Gambar 4.2. Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang


(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN I ... 93

Surat Keterangan Magang dan Penelitian di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh ... 93

LAMPIRAN II ... 94

Kuesioner untuk Mengetahui Kepuasan Nasabah ... 94

Kuesioner untuk Mengetahui Kepuasan Karyawan ... 97

LAMPIRAN III ... 100

Data Belief (Sesungguhnya) Nasabah ... 100

Data Ideal (yang Diharapkan) Nasabah ... 102

Data Belief (Sesungguhnya) Karyawan ... 104

Data Ideal (yang Diharapkan) Karyawan ... 105

LAMPIRAN IV ... 106

Output Correlations Belief Kepuasan Nasabah (Validitas) ... 106

Output Correlations Ideal Kepuasan Nasabah (Validitas) ... 109

Output Correlations Belief Kepuasan Karyawan (Validitas) ... 112

Output Correlations Ideal Kepuasan Karyawan (Validitas) ... 115

LAMPIRAN V ... 118

Output Belief Kepuasan Nasabah (Reliabilitas) ... 118

Output Ideal Kepuasan Nasabah (Reliabilitas)... 118

Output Belief Kepuasan Karyawan (Reliabilitas) ... 119

Output Ideal Kepuasan Karyawan (Reliabilitas) ... 119

LAMPIRAN VI ... 118

Tabel Nilai r Product Moment ... 120

LAMPIRAN VII ... 120

Ikhtisar Data Keuangan ... 121

Laporan Ekuitas ... 122

Aktiva Produktif ... 122

Biaya ... 123

Pendapatan Bank Nasional ... 123

Pendapatan Bunga Bersih ... 124

Nasabah... 125

Delta Unit Kerja ... 125


(17)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh Bertalia Kartika

NIM : 122114025 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2016

Tujuan penelitian untuk mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Latar belakang penelitian adalah adanya persaingan antar bank sehingga bank dituntut untuk menciptakan strategi baru. Bank memerlukan pengukuran kinerja untuk mengetahui keberhasilan strateginya. Pengukuran kinerja yang baik tidak hanya menilai dari sektor keuangan saja melainkan dari sektor-sektor lainnya. Oleh sebab itu bank memerlukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Uji kualitas data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis rasio, analisis deskriptif dan analisis kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Perspektif keuangan (ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR) adalah sangat baik; 2). Perspektif pelanggan: retensi nasabah adalah sangat baik, akuisisi nasabah adalah baik, market share (pangsa pasar) adalah baik, dan kepuasan nasabah adalah sangat puas; 3). Perspektif bisnis internal: proses operasi adalah sangat baik dan tingkat inovasi adalah baik; dan 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan; kepuasan karyawan adalah sangat puas, pelatihan karyawan adalah baik dan produktivitas karyawan adalah sangat baik.


(18)

xv

ABSTRACT

ANALYSIS PERFORMANCE MEASUREMENT OF COMPANY USING THE BALANCED SCORECARD

A Case Study at PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh Bertalia Kartika

NIM: 122114025 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2016

The aim of research is to determine the performance of PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh when measured using the Balanced Scorecard method. The research background is the competition between banks there for that bank is required to formulate a new strategy. Bank requires performance measurements to determine achievement of strategy. The performance measurement is balanced scorecard because it can assess performance from various sectors

This research is a case study. Data collection methods used were questionnaire, interview and documentation. The writer used validity and reliability tests to know the quality of data. Data analysis technique used is the ratio analysis, descriptive analysis and quantitative analysis.

The results showed that: 1). Financial perspective: ROA, ROE, NIM, ROA and LDR are very good. 2). Customer Perspective for customer retention is very good. Customer acquisition and market share are good. The customer satisfaction is very satisfying. 3). Internal business process perspective for the operation process is very good and the rate of innovation is good. 4). Learning and growth perspective for employee satisfaction is very satisfying. The employee training is good and the productivity of employee is very good.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini terjadi persaingan yang kompetitif di dunia perbankan. Persaingan tersebut menuntut bank selalu memperbaiki strateginya agar mampu bertahan di tengah persaingan. Jika setiap bank mampu memperbaiki strateginya maka persaingan antar bank akan semakin ketat. Bank perlu membuat strategi baru agar dapat bertahan ditengah persaingan tersebut. Dalam melaksanakan persaingannya tersebut, bank memerlukan pengukuran kinerja untuk menilai keberhasilan strategi tersebut.

Selama ini pengukuran kinerja yang sering digunakan adalah secara tradisional dimana sektor keuangan yang menjadi bagian utamanya. Hal ini berarti pengukuran kinerja yang digunakan hanya menilai untuk jangka pendeknya saja. Padahal penilaian juga dapat dilakukan pada harta-harta tak tampak, sumber daya manusia, serta sektor eksternal sebagai jangka panjangnya agar kinerja menjadi lebih baik .

Pengukuran kinerja yang diperlukan untuk bank adalah pengukuran kinerja yang dapat menilai dari berbagai perspektif, oleh sebab itu penerapan pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode balanced scorecard. Metode balanced scorecard diperkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Balanced scorecard dipilih karena metode ini tidak hanya mengukur secara keuangan saja tetapi juga mengukur nonkeuangan. Terdapat empat perspektif yang diukur dalam balanced scorecard, yaitu perspektif


(20)

keuangan, perspektif pelanggan/konsumen, perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Penerapan balanced scorecard dapat dilakukan pada semua bank, baik itu Bank Perkreditan Rakyat, milik negara, milik swasta maupun milik daerah. PT. Bank Pembangunan Kalteng merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melakukan pengukuran kinerjanya secara tradisional. PT. Bank Pembangunan Kalteng sendiri memiliki cabang seKalimantan Tengah. Salah satu cabangnya terdapat di Kabupaten Barito Utara, yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

PT. Bank Pembangunan Kalteng cabang Muara Teweh memerlukan pengukuran kinerja balanced scorecard untuk mengetahui peningkatan dan perkembangan bank dalam mengelola keuangan daerah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan dilakukan penelitian dengan mengambil judul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarakan uraian latar belakang maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard ?”


(21)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kinerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh bila diukur dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain:

1. Bagi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja bank agar dapat bertahan di tengah persaingan.

2. Bagi Mahasiswa/i

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi mahasiswa/i mengenai Balanced Scorecard khususnya untuk perusahaan yang bergerak di lembaga keuangan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini bermanfaaat menambah wawasan penulis dalam penerapan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja


(22)

4. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengukuran kinerja bank yang dapat menjadi bahan pertimbangan berinvestasi di bank.

E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini memaparkan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian. Teori-teori ini digunakan sebagai dasar untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Bab ini juga berisi mengenai kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan secara singkat tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, uji kualitas data, serta alat analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai sejarah dan perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng, Perkembangan PT. Bank


(23)

Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh, arti logo, visi, misi, motto, dan budaya PT. Bank Pembangunan Kalteng, struktur organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang Muara Teweh, serta jenis produk/jasa dan teknologi informasi pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang Muara Teweh.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dijelaskan tentang hasil analisis dan pembahasan mengenai pengukuran kinerja menggunakan metode balanced scorecard di PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Cabang Muara Teweh dengan alat analisis data yang sudah disiapkan. BAB VI PENUTUP

Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan dari penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran untuk perusahaan yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerjanya.


(24)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pandangan Umum Tentang Bank 1. Definisi Bank

Menurut Subagio, et.al. (2002), dalam Latumaerissa (2012: 135), bank didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang kegiatan utamanya menerima simpanan dari masyarakat dan/atau pihak lainnya, kemudian mengalokasikannya kembali untuk memperoleh keuntungan serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Kasmir (2012: 12), Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa lainnya. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, bank merupakan lembaga yang bergerak pada bidang keuangan dalam memberikan jasa keuangan dari masyarakat untuk masyarakat.


(25)

2. Jenis-Jenis Bank

Menurut undang-undang nomor 10 tahun 1998, bank dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat. Selain itu, jenis-jenis bank dalam Latumaerissa (2012: 137-138) dibagi menjadi beberapa, yaitu berdasarkan fungsi, status kepemilikan, kegiatan operasional, penciptaan uang giral, dan sistem organisasi.

a. Berdasarkan Fungsi

1) Bank Sentral adalah bank yang merupakan badan hukum milik negara yang tugas pokoknya membantu pemerintah.

2) Bank Umum adalah bank yang sumber utama dananya berasal dari simpanan pihak ketiga, serta pemberian kredit jangka pendek dalam penyaluran dana.

3) Bank Pembangunan adalah bank yang dalam pengumpulan dananya berasal dari penerimaan simpanan deposito serta commersial paper. 4) Bank Syariah adalah bank yang dilaksanakan berdasar pada hukum

Islam.

5) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melayani pengusaha mikro, kecil dan menengah. Bank ini pada umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan.

b. Berdasarkan Status Kepemilikan.

1) Bank Milik Negara adalah bank yang seluruh modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dan pendiriannya di bawah Undang-Undang.


(26)

2) Bank Milik Swasta Nasional adalah bank milik swasta yang didirikan dalam bentuk hukum perseroan terbatas, dimana seluruh sahamnya dimiliki oleh WNI atau badan-badan hukum di Indonesia.

3) Bank Swasta Asing adalah bank yang didirikan dalam bentuk cabang bank yang sudah ada diluar negeri atau dalam bentuk campuran antara bank asing dengan bank nasional yang ada di Indonesia.

4) Bank Pembangunan Daerah adalah bank yang pendiriannya berdasarkan peraturan daerah provinsi dan sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di wilayah yang bersangkutan dan modalnya merupakan harta kekayaan daerah.

5) Bank campuran adalah bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.

c. Berdasarkan Kegiatan Operasional.

1) Bank Devisa adalah bank yang mempunyai hak dan wewenang yang diberikan oleh Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan lalu-lintas devisa serta hubungan koresponden dengan bank asing di luar negeri.

2) Bank Nondevisa adalah bank yang dalam operasionalnya hanya melaksanakan transaksi di dalam negeri, tidak melakukan transaksi valuta asing dan tidak melakukan hubungan dengan bank asing di luar negeri.


(27)

d. Berdasarkan Penciptaan Uang Giral

1) Bank Primer adalah bank yang kegiatan operasionalnya tidak sekedar menghimpun dan menyalurkan dananya, tetapi juga melaksanakan semua transaksi yang berhubungan langsung dengan kas.

2) Bank Sekunder adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya sekedar melaksanakan transaksi kas secara langsung.

e. Berdasarkan Sistem Organisasi

1) Unit Banking System adalah bank yang kegiatan operasionalnya hanya mempunyai satu kantor saja dan melayani masyarakat di sekitar wilayah itu

2) Branch Banking System adalah bank yang kegiatan operasionalnya di beberapa wilayah dan memiliki beberapa kantor cabang, dimana sistem organisasi, keuangan dan sumber daya manusia terkait dengan kantor pusat.

B. Pengukuran Kinerja

1. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Menurut Mulyadi (2007: 337), kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Menurut Stephen Robbins dalam Rai (2008), kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama. Menurut Moeheriono (2012:95),


(28)

kinerja merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan strategis suatu organisasi.

Menurut Moeheriono (2012: 96), pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menghasilkan barang dan jasa, termasuk informasi atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Lohman (2003), dalam Mashun (2006: 25-26), pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi.

2. Manfaat Pengukuran Kinerja

Menurut Lynch dan Cross (1993) dalam Yuwono, et.al. (2006: 29-30), manfaat pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:

a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan.

b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal.


(29)

c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut (reduction of waste).

d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi. e. Membangun konsesus untuk melakukan suatu perubahan dengan

memberi reward atas perilaku yang diharapkan tersebut.

C. Balanced Scorecard

1. Konsep Dasar Balanced Scorecard

Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja ke dalam empat perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Hansen dan Mowen, 2009: 336).

Menurut Kaplan dan Norton (1996) dalam Yuwono, et.al. (2006: 7), balanced scorecard merupakan:

... a set of measures that gives top manager a fast comprehensive view of business....includes financial measures that tell the result of actions already taken....complements the financial measures with operational measures on customer satisfaction, internal processes, and

the organization’s innovation and improvement activities-operational measures that are the drivers of future financial performance.”

Menurut Yuwono, et.al. (2006: 8), balanced scorecard merupakan suatu sistem manajemen, pengukuran, dan pengendalian yang secara


(30)

cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance bisnis.

2. Perspektif-Perspektif Dalam Balanced Scorecard

Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strateginya ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun dalam empat perspektif. Menurut Yuwono, et.al. (2006: 31-43), keempat perspektif balanced score sebagai berikut:

a. Perspektif Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan membagi dalam tiga tahapan siklus kehidupan bisnis, yaitu:

1) Bertumbuh (Growth)

Tahapan ini merupakan tahapan awal siklus kehidupan perusahaan di mana perusahaan memiliki produk dan jasa yang secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Pada tahap pertumbuhan, perusahaan beroperasi dengan arus kas negatif dalam tingkat pengembalian modal yang rendah. Dengan demikian, tolok ukur kinerja yang cocok untuk tahap ini adalah tingkat pertumbuhan pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah ditargetkan.


(31)

2) Bertahan (Sustain)

Tahap kedua adalah sustain di mana perusahaan masih melakukan investasi dan reinvestasi dengan mengisyaratkan tingkat pengembalian terbaik. Pada tahap ini, perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang ada bahkan mengembangkannya. Investasi yang dilakukan biasanya untuk menghilangkan penundaan (kemacetan), mengembangkan kapasitas, dan meningkatkan perbaikan operasional secara konsisten. Tolok ukur yang cocok untuk tahap ini adalah besarnya tingkat pengembalian investasi yang dilakukan, yang sering digunakan adalah ROI, ROCE dan EVA.

3) Menuai (Harvest)

Harvest merupakan tahapan yang terakhir untuk siklus kehidupan perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan memanen (menuai) hasil invetasi dari tahap-tahap sebelumnya. Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan kemampuan baru. Pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan hanyalah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas. Tolok ukur dalam tahap ini adalah memaksimumkan arus kas masuk dan pengutangan modal kerja.

b. Perspektif Pelanggan

Perspektif pelanggan merupakan leading indicator, sehingga jika pelanggan merasa tidak puas terhadap produsen maka pelanggan akan


(32)

mencari produsen lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam Perspektif pelanggan di kelompokkan menjadi dua, yaitu customer core measurement (pengukuran inti pelanggan) dan customer value propotions (proposisi nilai pelanggan).

1) Customer Core Measurement

Seperangkat indikasi yang mengukur:

a) Market Share, pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi jumlah pelanggan, jumlah penjualan, dan volume unit penjualan.

b) Customer Retention (retensi Pelanggan), mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan hubungan dengan konsumen.

c) Customer Aquisition (Akuisisi Pelanggan), mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu menarik pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru.

d) Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan), menaksir tingkat kepuasan pelanggan terkait kinerja spesifik dalam value proposition.

e) Customer Profitability (Keuntungan Pelanggan), mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan tersebut.


(33)

2) Di Luar Kelompok Utama: Customer Value Proposition (Mengukur Proposisi Nilai Pelanggan).

Customer value propositons merupakan pemicu kinerja yang terdapat pada core value proposition. Berikut ini adalah atribut dari customer value proposition:

a) Produk/Services Attributes ( Atribut Produk/Jasa)

Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga dan kualitas. Pelanggan memiliki prefensi yang berbeda atas produk yang ditawarkan. Ada yang mengutamakan fungsi, kualitas atau harga dari produk tersebut. Perusahaan harus mengidentifikasikan keinginan pelanggan atas produk.

b) Customer Relationship (Hubungan Pelanggan)

Aribut ini menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini dipengaruhi oleh responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan dengan masalah waktu penyampaian. Waktu merupakan komponen yang penting. Konsumen menganggap penyelesaian order yang cepat dan tepat waktu sebagai faktor yang penting bagi kepuasan pelanggan. c) Image and Reputation (Citra dan Reputasi)

Pada atribut ini menggambarkan faktor intangible yang menarik pelanggan untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun


(34)

citra dan reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang telah dijanjikan perusahaan.

c. Perspektif Proses Bisnis Internal

Analisis proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis value-chain. Manajemen mengidentifikasi proses internal bisnis yang kritis untuk diunggulkan perusahaan. Dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis perusahaan berjalan dan mengetahui apakah produk dan jasa perusahaan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kaplan dan Norton membagi model ini terdiri dari tiga proses bisnis utama yaitu:

1) Proses Inovasi

Dalam proses ini, unit bisnis menggali pemahaman tentang kebutuhan laten dari pelanggan untuk menciptakan produk dan jasa yang pelanggan butuhkan.

2) Proses Operasi

Proses operasi merupakan merupakan proses untuk membuat dan menyampaikan produk/jasa. Aktivitas dalam proses operasi terdiri dari proses pembuatan produk dan proses penyampaian produk kepada pelanggan. Pengukuran kinerja yang terkait pada proses operasi adalah waktu, kualitas dan biaya.


(35)

3) Proses Pelayanan Purna Jual

Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah penjualan produk/jasa dilakukan. Aktivitas yang terjadi misalnya penanganan garansi dan perbaikan penanganan atas barang rusak yang dikembalikan serta pemrosesan pembayaran pelanggan. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bersumber dari faktor sumber daya manusia, sistem dan prosedur organisasi. Dalam perspektif ini terdapat tiga pengukuran. Ketiga pengukuran tersebut adalah:

1) Mengukur Kepuasan Pekerja

Kepuasan pekerja merupakan faktor yang sangat penting untuk perusahaan. Dengan puasnya pekerja akan dianggap memberikan dampak yang positif bagi perusahaan. Pekerja yang puas akan meningkatkan produktivitas, mutu serta layanan kepada nasabah. 2) Pelatihan Karyawan

Pelatihan karyawan merupakan pengembangan sumber daya manusia dengan cara pelatihan atau training. Dengan memberikan pelatihan kepada karyawan maka akan meningkatkan kompetensi dari karyawan itu sendiri, sehingga akan memperngaruhi peningkatan mutu dari perusahaan.


(36)

3) Mengukur Produktivitas Pekerja

Produktivitas pekerja merupakan ukuran hasil dari usaha perusahaan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, mutu, inovasi, proses internal serta menciptakan kepuasan pelanggan. Dengan efektifnya per pekerja dalam menjual produk dan jasa maka pendapatan per pekerja juga akan meningkat.


(37)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus di salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada:

Waktu : 04 Januari 2016 s/d 05 Februari 2016

Tempat : PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh

Jalan Yetro Sinseng No. 75, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian ini adalah karyawan dan nasabah dari PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

2. Obyek dari penelitian ini, antara lain:

a. Laporan Keuangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Kantor Pusat dan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013 sampai dengan 2015,

b. Jumlah karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013 sampai dengan 2015,


(38)

c. Jumlah nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013 sampai dengan 2015,

d. Informasi dari nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh,

e. Informasi dari karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh,

f. Informasi mengenai delta unit kerja PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh,

g. Informasi mengenai produk dan jasa yang ditawarkan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

D. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang dapat diperoleh secara langsung. Data ini diperoleh dengan cara pembagian dan pengisian kuesioner oleh subyek penelitian. Kuesioner dibagikan kepada 35 orang karyawan dan 100 orang nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah ada. Data

ini dapat diperoleh melalui laporan keuangan tahunan bank. Dalam penelitian ini akan menggunakan laporan keuangan tahunan untuk tiga periode, yaitu pada tahun 2013, 2014 dan 2015.


(39)

E. Metode Pengumpulan Data

Pada penilitian ini, data yang dikumpulkan menggunakan metode kuesioner, dokumentasi dan wawancara.

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data secara langsung dengan mengajukan daftar pernyataan kepada responden. Ada dua jenis kuesioner yang digunakan, yaitu:

a. Kuesioner untuk konsumen (nasabah) bertujuan untuk mengetahui derajat kualitas pelayaan yang diberikan oleh pihak bank. Kuesioner yang dibagikan mengacu pada penelitian Ade Gustika pada tahun 2011 dan Jurnal Akuntansi milik Murtiwiyati.

b. Kuesioner untuk karyawan bertujuan untuk mengetahui pandangan karyawan tentang bank di mana mereka bekerja. Kuesioner dibagikan kepada seluruh karyawan yang berjumlah 35 orang. Kuesioner mengacu pada penelitian Dhika Pratiwi Putri pada tahun 2008 dan Meirdania Zudia tahun 2010.

Menghitung kuesioner kepuasan pelanggan dan kepuasan karyawan akan dihitung menggunakan skala likert. Skala likert berisi lima tingkat jawaban dengan pilihan berupa angka 1-5, yaitu pada faktor belief (yang sesungguhnya) adalah 1 untuk sangat tidak setuju; 2 untuk tidak setuju; 3 untuk kurang setuju; 4 untuk setuju; dan 5 untuk sangat setuju. Pada faktor ideal (yang diharapkan) adalah 1 untuk sangat tidak berharap; 2 untuk


(40)

tidak berharap; 3 untuk cukup berharap; 4 untuk berharap; dan 5 untuk sangat berharap.

2. Dokumentasi

Data yang dikumpulkan meliputi data keuangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh tahun 2013-2015, data nasabah tahun 2013-2015, data karyawan tahun 2013-2015, serta gambaran umun tentang PT. Bank Pembangunan Kalteng dan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

3. Wawancara

Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006: 86), wawancara merupakan komunikasi atau pembicaraan dua arah yang dilakukan oleh pewawancara dan responden untuk menggali informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, yaitu pertanyaan yang diajukan tidak terikat dengan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan kepada Pemimpin Seksi Pelayanan dan Pemimpin Seksi Adminitrasi dan Personalia PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Data yang diperoleh dengan teknik ini berupa informasi nasabah, informasi karyawan, dan informasi tentang perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh baik dari keuangan maupun nonkeuangan.


(41)

F. Populasi dan Sampel

Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006: 69-70), populasi adalah keseluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik terbatas maupun tidak terbatas. Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.

Populasi dan sampel untuk penelitian ini adalah karyawan dan nasabah PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Pemilihan sampel dengan cara non probabilitas. Teknik yang digunakan adalah accidental sampling, karena pemilihan sampel berdasarkan kebetulan dan dianggap cocok sebagai sumber data. Sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan 10%. Tingkat kesalahan 10% dipilih karena adanya keterbatasan waktu untuk melakukan penelitian dan ukuran sampel dengan tingkat kesalahan 10% sudah dianggap mampu untuk memperoleh data yang diinginkan. Penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Sugiyono, 2006: 57):

n = + NeN

Keterangan: n: Ukuran sampel N: Ukuran populasi

e: Batas kesalahan yang diinginkan Maka ukuran sampel:

n = + .9 4.9 4 nasabah%


(42)

G.Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006).

Suatu indikator pernyataan dikatakan valid jika korelasi antara masing-masing indikator menunjukkan hasil yang signifikan. Pengujian instrumen penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson dengan tingkat signifikan sebesar 1 %.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil (Ghozali, 2006: 41).

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shot, yaitu pengukurannya hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk mengukur relabilitas dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2006 : 42).


(43)

H. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan/konsumen, proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

1. Perpektif Keuangan

Ketentuan pengukuran perspektif keuangan diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011. Pengukuran kinerja dari perspektif keuangan diukur dengan menggunakan rasio rentabilitas (ROA, ROE, NIM, dan BOPO) dan rasio likuiditas (LDR)

a. Rasio Rentabilitas (Rasio Profitabilitas)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal. 1) ROA (Return On Asset)

Rasio ini menggambarkan kemampuan bank memperoleh laba dari seluruh aktiva yang dimiliki. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011, ROA dikatakan sangat baik jika ROA ≥ 2%, ROA antara 1,25%-2% dikategorikan baik, ROA antara 0,5%-1,25% dapat dikategorikan cukup baik, ROA antara 0%-0,5% dikategorikan kurang baik, ROA ≤ 0% dapat dikategorikan tidak baik. Rumus untuk mencari rasio ROA adalah sebagai berikut :


(44)

2) ROE (Return On Equity)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan modal disetor bank untuk menghasilkan laba bersih. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011, ROE dikatakan baik jika berada diatas 12,5%, ROE dikatakan cukup baik jika berada di 5%-12,5%, dan ROE dikatakan tidak baik jika berada dibawah 5%. Semakin tinggi ROE maka kemampuan modal disetor bank menghasilkan laba untuk pemegang saham semakin besar. Untuk mencari rasio ROE adalah sebagai berikut:

ROE = ℎ %

3) NIM (Net Interest Margin)

Rasio ini digunakan mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktiva produktif dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011, NIM dikatakan baik atau sehat jika berada diatas 2%, NIM dikatakan cukup baik jika berada di 1,5%-2%, dan dikatakan tidak baik jika berada dibawah 1,5%. Rumus untuk mencari NIM sebagai berikut:

NIM = ℎ %

4) BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi)

BOPO adalah rasio membandingkan biaya operasioanal pendapatan operasional. Jadi BOPO adalah rasio untuk mengetahui


(45)

seberapa efektif dan efisiennya perusahaan mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011 menetapkan rasio BOPO yang cukup baik sebesar 92%-94%, BOPO diikatakan tidak baik jika berada diatas 94%, dan dikatakan baik jika berada dibawah 92%. Rumus untuk mencari BOPO adalah:

BOPO = %

b. Rasio Likuiditas

LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah rasio yang digunakan menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi seluruh jumlah kredit yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank. Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP 2011 standar terbaik LDR (Loan to Deposit Ratio)adalah <75%. Jika berada diantara 75%-85% dikatakan baik dan dikatakan tidak baik jika diatas 75%-85%. Dengan Rumus:

LDR =∑ %

2. Perspektif Pelanggan

a. Pangsa Pasar (Market Share)

Market Share digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan segmen pasar yang dikuasai oleh bank. Semakin tinggi tingkat Market


(46)

Share maka semakin baik, karena bank mampu menguasai segmen pasar dengan baik. Dengan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011: 13):

ℎ = %

b. Retensi Nasabah

Retensi nasabah adalah kondisi dimana bank mampu mempertahankan nasabahnya. Semakin tinggi tingkat retensi pelanggan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu mempertahankan nasabah lama. Untuk mengukur retensi nasabah dengan membandingkan jumlah nasabah lama dalam suatu periode dengan total nasabah. Tolak ukurnya (Tahaka: 2013)

ℎ =

c. Akuisisi Nasabah

Akuisisi nasabah merupakan kondisi bank mampu memenangkan nasabah baru dari pesaingnya. Semakin tinggi tingkat akuisisi pelanggan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu memenangkan nasabah baru dari pesaing. Tolak ukur ini dilihat dengan rumus (Tahaka: 2013):

ℎ = %

d. Kepuasan Nasabah (Customer Satisfaction)

Kepuasan Konsumen digunakan untuk mengukur dan mengetahui tingkat kepuasan nasabah atas pelayanan yang diberikan oleh PT. Bank


(47)

Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Data kepuasan nasabah diperoleh dengan mengisi kuesioner kepuasan nasabah.

Tingkat kepuasan konsumen dapat diketahui dengan menggunakan analisis model sikap multiatribut (multiattribute attitude models). Dalam model atribut ini, sikap keseluruhan terhadap suatu objek adalah fungsi dua faktor, yaitu: kekuatan kepercayaan menonjol yang diasosiasikan dengan objek dan evaluasi atas kepercayaan tersebut (Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson 2013: 138). Langkah-langkah analisis MAM adalah sebagai berikut:

1) Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan responden.

2) Menentukan bobot masing-masing atribut (Wi) berdasarkan urutan kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:

Wi = − %

3) Menghitung rata-rata ideal dan belief dalam skala.

Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh responden, sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan menggunakan rumus:

Rata − rata Ideal = Rata − rata Belief =

4) Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung ke dalam model


(48)

5) Menghitung sikap nasabah dengan menggunakan rumus:

Ab = ∑ Wi � �=

|Ii − xi| Dimana:

Ab: Sikap terhadap objek Wi: Bobot terhadap atribut

Ii: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i xi: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n: Jumlah atribut

6) Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan menggunakan skala likert, dengan:

Sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400

0 80 160 240 320 400

Keterangan:

0 – 80% : sangat puas 81 – 160% : puas

161 – 240% : cukup puas 241 – 320% : tidak puas 321 – 400% : sangat tidak puas

Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati angka nol maka sikap responden semakin positif. Jika hasil semakin positif menunjukan nasabah semakin puas atas produk dan layanan bank. Tetapi jika hasil menunjukkan semakin tinggi menunjukkan nasabah tidak puas.


(49)

3. Perspektif Proses Bisnis Internal a. Tingkat inovasi Bank

Tolak ukur ini untuk mengukur kemampuan dalam menciptakan produk baru yang dapat ditawarkan oleh bank. Hal ini dapat dilakukan dengan peningkatan jumlah unit kerja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama nasabah. Unit kerja sendiri merupakan jaringan-jaringan bank yang terdiri dari kantor cabang pembantu, layanan ATM, kantor kas, dan lain-lain Cara pengukurannya dengan membandingkan unit kerja periode tertentu terhadap total unit kerja. Semakin meningkat rasio NGR (Network Growth Ratio) maka semakin baik, karena bank dianggap mampu untuk mengembangan inovasi bank. Dengan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011: 13-14):

NGR = %

b. Proses Operasi Pelayanan

Proses operasi pelayanan digunakan untuk mengukur tingkat kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Pengukuran menggunakan rasio Administrative Expense to Total Revenue (AETR) untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu proses atas transaksi yang dilakukan PT. Bank Kalteng Cabang Muara Teweh. Menurut Rangkuti (2011: 105), AETR dikatakan sangat baik adalah 8,5%-10%, dikatakan baik jika < 8,5%, dikatakan cukup baik jika berada di 10%-12% dan dikatakan tidak baik jika > 12%. Maka perhitungan AETR menggunakan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011: 14):


(50)

AETR = %

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Tingkat Kepuasan Karyawan

Kepuasan karyawan digunakan untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan karyawan selama bekerja di PT. Bank Kalteng Cabang Muara Teweh dengan mengisi kuesioner. Tingkat kepuasan karyawan dapat diketahui dengan menggunakan analisis model sikap multiatribut (multiattribute attitude models). Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Menentukan atribut yang menjadi pertimbangan karyawan.

2) Menentukan bobot masing-masing atribut (Wi) berdasarkan urutan kepentingan. Bobot atribut dihitung dengan rumus:

Wi = − %

3) Menghitung ideal dan belief dalam skala.

Ideal merupakan kondisi atau keadaan yang diharapkan oleh responden (karyawan), sedangkan belief merupakan kondisi atau keadaan yang dipercaya responden. Untuk menghitung ideal dan belief dengan rumus:

Rata − rata = Rata − rata =


(51)

4) Memasukan hasil data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung ke dalam model

5) Menghitung sikap responden dengan menggunakan rumus:

Ab = ∑ Wi � �=

|Ii − xi| Dimana:

Ab: Sikap terhadap objek Wi: Bobot terhadap atribut

Ii: Nilai rata-rata ideal dari responden untuk atribut i xi: Nilai rata-rata belief dari responden untuk atribut i n: Jumlah atribut

6) Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya kemudian diinterprestasikan menggunakan skala likert, dengan:

Sikap (x-1) x 100 maka hasilnya adalah (5-1) x 100 = 400

0 80 160 240 320 400

Keterangan:

0 – 80% : sangat puas 81 – 160% : puas

161 – 240% : cukup puas 241 – 320% : tidak puas 321 – 400% : sangat tidak puas

Menurut skala tersebut, jika hasil perhitungan semakin mendekati angka nol maka sikap karyawan semakin positif. Jika sikap karyawan semakin positif berarti menunjukan responden semakin puas bekerja di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

b. Tingkat Pelatihan Karyawan

Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa sering bank memberikan pelatihan dan pengembangan kepada sumber daya manusia


(52)

sehingga menghasilkan karyawan yang terampil. Semakin tinggi tingkat pelatihan karyawan maka semakin baik, karena bank dianggap mampu menghasilkan karyawan yang terampil untuk meningkatkan kinerja bank. Karyawan terampil dapat dihitung dengan rumus (Laksmita dan Januarti, 2011: 14):

Karyawan Terampil =∑ ℎ ℎ

c. Tingkat Produktivitas Karyawan

Tolok ukur ini digunakan untuk mengetahui dan mengukur produktivitas kerja karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh untuk periode tertentu. Semakin tinggi tingkat produktivitas karyawan maka semakin baik, karena karyawan dianggap mampu menghasilkan laba bersih yang tinggi. Produktivitas karyawan dihitung dengan rumus (Zudia, 2010: 45):


(53)

I. Rangkuman Hasil Pengukuran

Tabel 3.1 Hasil Penilaian Keseluruhan

Rasio Hasil Perhitungan Analisis Tahun

2013

Tahun 2014

Tahun 2015 Perspektif Keuangan

1. ROA 2. ROE 3. NIM 4. BOPO 5. LDR

Perspektif Pelanggan 1. Pangsa Pasar

2. Retensi Nasabah 3. Akuisisi Pelanggan 4. Kepuasan Nasabah Perspektif Bisnis Internal 1. Tingkat Inovasi

2. Proses Operasi

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan 1. Kepuasan Karyawan

2.Pelatihan Karyawan 3.Produktivitas Karyawan


(54)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24 dengan nama BPD Kalimantan Tengah. Dalam akta pendirian tersebut PT BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha bank di Provinsi Kalimantan Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-3/II tanggal 22 Januari 1962.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu disesuaikan kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1976 Nomor 19 tahun 1978 Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 973.97-42-1277 tanggal 30 September 1982.

Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah sehingga Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi milik Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah.

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli 1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum bank dari Perusahaan Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi Perseroan Terbatas (PT).


(55)

Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan PT. Bank Pembangunan Kalteng yang dimiliki oleh Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten seKalimantan Tengah.

(sumber: http://www.bankkalteng.co.id)

B. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak dibidang perbankan.Tujuan PT. Bank Pembangunan Kalteng sendiri sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari pihak ketiga

2. Menyalurkan dana dari pihak ketiga dalam bentuk pinjaman 3. Mengelola keuangan daerah

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh berdiri pada tanggal 5 Mei 1984. Pada awalnya PT. Bank Pembangunan Kalteng dapat berkembang dengan baik. Perkembangan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh diikuti dengan meningkatnya persaingan di dunia perbankan. Banyaknya bank-bank swasta di Muara Teweh menciptakan persaingan tersebut.

Selain persaingan antar bank, pada tahun 2002 terjadi peningkatan kredit bermasalah. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan laba yang cukup besar pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Peningkatan kredit bermasalah tersebut juga menjadi faktor penurunan kinerja bank.


(56)

Pada tahun 2007 mulai terjadi penurunan kredit bermasalah yang diikuti dengan peningkatan laba. Hal ini berarti PT. Bank Pembangunan Kalteng dapat meningkatkan kinerja bank. PT. Bank Pembangunan Kalteng selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja, misalnya dengan membuka unit pelayanan kas, menambah unit ATM, setoran pajak, dan setoran SAMSAT. Pelayanan yang diberikan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya untuk nasabah bank itu sendiri.

C. Arti Logo, Visi, Misi, Motto dan Budaya Bank Pembangunan Kalteng.

Gambar 4.1. Logo Bank Pembangunan Kalteng 1. Deskripsi Logo Bank Pembangunan Kalteng

Citra budaya Kalimantan Tengah disampaikan melalui citra simbolik Perahu. Perahu merupakan alat transportasi sungai yang dipergunakan oleh sebagian besar masyarakat di sekitar daerah aliran sungai. Elemen-elemen budaya ini ditampilkan sebagai identitas Bank Kalteng yaitu lembaga perbankan yang bersifat bisnis serta memiliki inisial kedaerahan. Berikut uraian dari logo Bank Pembangunan Kalteng:


(57)

a. Lingkaran. Menggambarkan Bank Kalteng sebagai Bank Sentral di Kalimantan Tengah yang memiliki peran dominan dalam pembangunan perekonomian. Bentuk lingkaran atau bulat mencerminkan sifat usaha perbankan yang dinamis dan global.

b. Perahu. Di antara elemen-elemen warna merah, hijau dan kuning terdapat garis putih berbentuk kepala perahu. Perahu menggambarkan gerak usaha yang dinamis dan sebagai gambaran citra visual daerah Kalimantan Tengah.

c. Warna Merah (Neon Red). Warna Merah (Neon Red) mencerminkan keceriaan, semangat sportivitas dan pandangan modern.

d. Warna Hijau. Warna hijau memiliki arti hidup, kemakmuran dan harapan masa depan baik.

e. Warna Kuning. Warna kuning keemasan mempunyai arti sukses dan kejayaan.

2. Visi Bank Pembangunan Kalteng Visi: Kokoh, Terpercaya dan Dinamis.

Kokoh menjadikan Bank Kalteng sehat, kuat dan tahan uji. Terpercaya adalah jaminan, saling mempercayai dan dipercayai. Dinamis adalah tumbuh, maju dan berkembang secara wajar 3. Misi Bank Pembangunan Kalteng

Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.


(58)

4. Motto Bank Pembangunan Kalteng Mitra terpercaya meraih sukses

5. Budaya Bank Pembangunan Kalteng

Budaya perusahaan bank adalah sikap dan perilaku para pegawai dalam mencapai visi dan misinya. Sikap dan perilaku tersebut merupakan pencerminan dari nilai-nilai, dan norma-norma yang ada di lingkungan bank. Penjabaran lebih lanjut atas pilar utama atau Pernyataan Budaya Perusahaan Bank Kalteng yaitu “Mitra Terpercaya Meraih Sukses” sebagai acuan pokok bagaimana perilaku semua pejabat dan pegawai dalam Bank Kalteng dalam mengelola bisnisnya. Sehingga dapat memiliki hal-hal sebagai berikut :

a. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan/Nasabah.

b. Meningkatkan ketrampilan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) Bermutu Tinggi.

c. Meningkatkan keuntungan kepada Pemegang Saham.

Manajemen bank bertekad untuk menerapkan Intisari dari Butir Perilaku Budaya Perusahaan yaitu :

a. Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Bersikap sebagai pemasar bagi bank dan produk-produknya.

c. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif. d. Memelihara semangat kerja yang didasari kebersamaan.


(59)

e. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah

f. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan bank.

g. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara tepat dan cepat.

h. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung tinggi etika pergaulan.

i. Berfikir, bersikap, dan bekerja secara profesional yang didasari penguasaan dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.

j. Bersikap terbuka, rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga keharmonisan antar sesama pegawai.

D. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dibentuk untuk menentukan hubungan antar posisi dalam suatu organisasi. PT. Bank Pembangunan Kalteng menetapkan struktur organisasinya untuk mempermudah proses kegiatan di dalam bank. Berikut ini uraian tugas jabatan di PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh:

1. Pemimpin Cabang

a. Memimpin dan bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas Cabang dalam usaha memasarkan produk dan jasa bank,

b. Melaksanakan seluruh tugas pokok Cabang secara efektif dan efisien serta membina hubungan kerja dengan semua pihak (intern dan ekstern)


(60)

dalam upaya menunjang kelancaran tugas operasional dan mengamankan kepentingan Cabang,

c. Melakukan pengembangan, pengendalian dan pengelolaan administrasi secara efisien,

d. Mengendalikan dan meningkatkan kualitas usaha/bisnis di daerah kerja/operasinya dalam upaya memberikan konstribusi laba yang nyata terhadap laba bank secara keseluruhan serta memberikan kontribusi terhadap program pemberdayaan ekonomi daerah,

e. Bertanggung jawab sepenuhnya atas pelaksanaan fungsi manajemen secara utuh, konsisten dan kontinyu,

f. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,

g. Bertanggung jawab sepenuhnya untuk membina dan mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam usaha meningkatkan prestasi dan mutu kerja para pegawai,

h. Menyusun, mengusulkan dan menerima penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Cabang dari Kantor Pusat,

i. Menyelia langsung dan berpartisipasi aktif terhadap unit-unit kerja dibawahnya.


(61)

2. Pemimpin Seksi Pemasaran

a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada di bawah penyeliaan Pemimpin Bidang Pemasaran secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan Direksi, b. Membina hubungan kerja yang baik dengan semua pihak baik intern

maupun ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas Bidang Pemasaran,

c. Membantu Pemimpin Cabang dalam merumuskan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Cabang serta mengevaluasi perkembangan pencapaiannya.

3. Account Officer

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank,

b. Memasarkan produk dan jasa bank kepada nasabah/bukan nasabah, c. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis dana

dan Jasa Bank di daerah kerja cabang. 4. Analis Kredit Ritel

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit serta Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bank,

b. Memproses permohonan dan mengelola kredit komersial segmen ritel, c. Memproses permohonan dan mengelola kredit standar/konsumtip, d. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank, e. Melakukan pembinaan dan pemantauan kepada debitur segmen ritel,


(62)

f. Melakukan penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis dana dan Jasa Bank di daerah kerja cabang.

5. Asisten Kredit Pogram

a. Memproses permohonan dan mengelola kredit program

b. Melakukan penjualan silang (cross selling) produk dan jasa bank. 6. Analis Penyelamat Kredit

a. Merencanakan serta mengelola penyelamatan dan penyelesaian Kredit Bermasalah, Kredit Macet dan Kredit Hapus Buku Segmen Ritel, b. Memproses permohonan penyelesaian Kredit Bermasalah, Kredit Macet

dan Kredit Hapus Buku Segmen Ritel,

c. Mengusulkan Penghapusbukuan Kredit Macet Segmen Ritel,

d. Melakukan pembinaan kepada debitur Kredit Bermasalah Segmen Ritel 7. Asisten Satuan Tugas Khusus

a. Melakukan penagihan langsung kepada debitur kredit bermasalah, kredit macet dan kredit hapus buku segmen ritel,

b. Melakukan koordinasi dengan KP2LN, Pengadilan Negeri dan Instansi terkait lainnya dalam upaya Penyelamatan dan Penyelesaian Kredit, c. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan Kantor Pusat dalam upaya

penyelamatan dan penyelesaian kredit. 8. Asisten Pengendalian Kredit

a. Mengkaji aspek hukum hubungan antara bank dengan Debitur,

b. Melakukan penilaian atas barang agunan yang diserahkan oleh debitur (Appraisal),


(63)

c. Memantau, mengevaluasi dan melaporkan mutu portepel kredit segmen ritel,

d. Mengelola kolektibilitas kredit segmen ritel,

e. Mengelola Manajemen Resiko Pasar, Resiko Kredit dan Resiko Operasional

9. Asisten Administrasi Kredit

a. Mengelola Administrasi Perkreditan.

b. Mengelola penerbitan Jaminan Bank dan Surat Keterangan Dukungan Bank.

c. Meneliti Dokumen Perkreditan Segmen Ritel 10. Asisten Laporan Perkreditan

a. Mengelola laporan perkreditan.

b. Melakukan perbaikan/penyelesaian temuan hasil pemeriksaan audit/KIC

c. Mengelola laporan kinerja unit secara periodik dan insidentil 11. Pemimpin Bidang Pelayanan dan Administrasi

a. Melaksanakan seluruh tugas pokok pada unit kerja yang berada di bawah penyeliaan Pemimpin Bidang Pelayanan secara efektif dan efisien sesuai dengan batasan dan wewenang yang ditetapkan Direksi, b. Membina hubungan kerja yang baik dengan pihak intern maupun

ekstern, yang dapat menunjang kelancaran tugas bidang pelayanan dan mengamankan seluruh kepentingan Cabang,


(64)

d. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap Seksi Administrasi Keuangan,

e. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap Pemimpin Seksi Administrasi Umum & Personalia,

f. Menandatangani surat penagihan dan surat peringatan kepada nasabah, g. Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) langsung dan

berpartisipasi aktif dalam membina hubungan dengan nasabah inti/dominan.

12. Pemimpin Seksi Pelayanan

a. Melaksanakan serta mengelola pelayanan unggul kepada nasabah, b. Melaksanakan serta mengelola pelayanan transaksi kas dan

pemindahbukuan,

c. Melaksanakan serta mengelola pelayanan pembukaan dan penutupan rekening produk dan jasa bank, kartu ATM, kartu debet dan kartu kredit,

d. Melaksanakan serta mengelola pendayagunaan kas dan secara optimal, e. Mengelola Kas ATM,

f. Melaksanakan serta mengelola pelayanan informasi produk dan jasa bank,

g. Melaksanakan serta mengelola Keuangan Daerah,

h. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,


(65)

i. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.

13. Pemimpin Seksi Administrasi Keuangan

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang administrasi keuangan,

b. Mengelola administrasi keuangan dan pengendalian keuangan cabang, c. Melaksanakan serta mengelola manajemen resiko,

d. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku, e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta

kegiatannya.

14. Pemimpin Seksi Administrasi Umum dan Personalia

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang Administrasi Umum dan Personalia,

b. Mengelola sumber daya manusia Cabang,

c. Mengelola logistik, kerumahtanggaan, kearsipan, pengamanan dan administrasi umum lainnya, melaksanakan serta mengelola manajemen resiko

d. Melaksanalan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta perundang-undangan lainnya yang berlaku,

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.


(66)

15. Teller

a. Melayani transaksi Produk dan Jasa Bank secara Tunai dan Pemindahbukuan.

b. Melayani pembelian dan penjualan Valuta Asing.

c. Melayani pengambilan/penyetoran antar Cabang (on line). d. Mengelola Kas Besar dan Alat Likuid.

e. Mengelola Kas ATM.

f. Mengelola kegiatan Cash Supply dan Cash Remise ke Bank Indonesia dan Cabang-Cabang.

g. Mengelola Manajemen Resiko Likuiditas. 16. Asisten Payment Point

a. Menerima setoran pajak, Telkom, PAM, PBB, PLN, SPP dan lain-lain dari nasabah/non nasabah sesuai perjanjian kerjasama,

b. Menyelesaikan pembukuan ke dalam rekening penampungan masing-masing,

c. Membuat perhitungan kontrol kas harian, d. Mengelola register tagihan/setoran 17. Asisten Administrasi Keuangan

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit,

b. Memeriksa kebenaran/akurasi seluruh transaksi keuangan harian cabang,


(67)

d. Mengelola analisis profitabilitas rekening cabang dan rekening nasabah, e. Menganalisis laporan keuangan Cabang untuk kegiatan Manajemen. f. Mengelola posisi keuangan Cabang maupun rekening Nasabah. g. Mengendalikan Likuiditas Cabang.

h. Mengelola penyimpanan Dokumen Akuntansi.

i. Melakukan penyelesaian atas Pos Terbuka (Rekonsiliasi) Rekening Antar Kantor, Rekening BI, Rekening Perantara dan Rekening Sementara lainnya.

18. Asisten PDE (Pengelola Data Eletronik)

a. Mengelola sistem otomasi kantor cabang, cabang Pembantu dan kantor kas,

b. Mengelola Output/Laporan Keuangan Harian dari Sistem 19. Asisten Laporan Keuangan

a. Mengelola laporan keuangan cabang,

b. Melakukan perbaikan/penyelesaian temuan hasil pemeriksaan Audit/KIC

c. Mengelola laporan kinerja unit secara periodik dan insidentil. 20. Asisten Administrasi Umum

a. Mengelola Logistik dan Kerumahtanggaan Cabang, b. Mengelola Transportasi,

c. Mengelola pelayanan komunikasi,

d. Mengelola Kesekretariatan, Administrasi Umum dan Kearsipan, e. Mengelola Pengamanan.


(68)

f. Mengelola petty cash (Uang Kecil) Cabang, g. Mengelola Entertain Cabang,

h. Mengelola kegiatan kesekretariatan Pemimpin Cabang. 21. Asisten Administrasi Kepegawaian

a. Menyusun dan merumuskan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Unit,

b. Mengelola sumber daya manusia cabang,

c. Melakukan perbaikan/penyelesaian temuan hasil pemeriksaan Audit/KIC,

d. Mengelola laporan kinerja unit secara periodik dan insidentil. 22. Satuan Pengaman (SATPAM)

Memberikan dukungan kepada Pemimpin Seksi Administrasi Umum dan Personalia serta berperan aktif dalam melaksanakan pengamanan dan penertiban pada pos penjagaan yang menjadi daerah kerjanya dan tugas pengamanan dan penertiban lainnya.

23. Pengemudi

a. Melayani transportasi Pemimpin Cabang dan pegawai untuk keperluan dinas,

b. Merawat agar kendaraan selalu dalam keadaan baik,

c. Memelihara keutuhan perlengkapan kendaraan, seperti STNK dan peralatan yang diperlukan.

24. Pramubhakti


(69)

b. Membantu pengelolaan kebutuhan logistik dan urusan kerumahtanggaan,

c. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya, d. Mengantar surat/dokumen kepada nasabah/instansi lainnya,

e. Memelihara dan membersihkan peralatan kerja dan inventaris kantor, serta mengupayakan agar semua peralatan kerja dalam keadaan terawat dan siap dipergunakan sebagaimana mestinya,

f. Membuka dan menutup kantor,

g. Membersihkan ruang kerja, ruangan nasabah, kamar mandi, kamar kecil,

h. Menyiapkan dan menyajikan minuman/makanan untuk pegawai maupun tamu di lingkungan kerja,

i. Membantu melaksanakan foto copy surat/dokumen untuk unit-unit yang membutuhkan,

j. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan atasannya 25. Pemimpin Kontrol Intern Cabang

a. Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur bidang kontrol intern cabang,

b. Membantu Pemimpin Cabang dalam merencanakan dan melaksanakan pengendalian dan pemeriksaan atas proses kegiatan operasional dan manajerial cabang,


(70)

c. Membantu Pemimpin Cabang atas terlaksananya kepatuhan terhadap sistim dan prosedur, peraturan Bank Indonesia serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku,

d. Melaksanakan serta mengelola manajemen resiko,

e. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya.

Struktur organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh dapat dilihat pada gambar 4.2


(71)

53 

Account Officer;

Analis Kredit Ritel;

Analis Penyelamat Kredit

Ass. Pengendalian Kredit;

Ass. Satuan Tugas Khusus

 Ass. Kredit Program

Ass. Adm. Kredit

Ass. Laporan Perkreditan

 Teller

 Ass. Payment Point

 Ass. Pelayanan Khusus

 Ass. Pelayana Rekg

 Ass. Pelayanan Jasa & Informasi

Ass. Adm. Jasa & Kliring

 Ass. Adm. Keuangan

 Ass. PDE

 Ass. Laporan Keuangan

 Ass. Adm. Umum

 Asisten Administrasi Kepegawaian

 Satpam

 Pengemudi

Pramubhakti

Gambar 4.2. Struktur Organisasi PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh Sumber: PT. Bank Pembangunan Kalteng

PEMIMPIN KONTROL INTERN CABANG PEMIMPIN BIDANG

PELAYANAN & ADMINISTRASI

PEMIMPIN SEKSI ADM. UMUM & PERSONALIA PEMIMPIN SEKSI ADM. KEUANGAN PEMIMPIN SEKSI PELAYANAN PEMIMPIN SEKSI PEMASARAN

PEMIMPIN CABANG DIVISI


(72)

E. Jenis Produk/Jasa Dan Teknologi Informasi Pada PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh

PT. Bank Kalteng Cabang mengembangkan produk dan jasanya agar dapat memenuhi kebutuhan nasabah. Produk dan jasa yang ditawarkan berupa simpanan dan kredit. Adapun untuk produk simpanan yang ditawarkan adalah: TAHETA (Tabungan Hari Esok Terencana), SIMPEDA (Simpanan Pembangunan Daerah), Tabungan Ku, Giro dan Deposito.

Produk bentuk simpanan yang ditawarkan bank selain memfasilitasi keamanan dalam menabung, bank juga berusaha membudayakan menabung pada masyarakat luas. Hal ini didukung dengan meningkatkan kualitas, pelayanan kepada nasabah untuk bertransaksi. Contoh dari upaya ini adalah, dengan penarikan dan penyetoran secara on line di seluruh Cabang Kalteng, unit ATM, serta kantor kas pembantu.

Produk bentuk kredit yang ditawarkan bank adalah menyalurkan dana berupa pinjaman kepada nasabah. Macam-macam kredit yang disediakan adalah Kredit Multiguna, Kredit UMKM, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Usaha Rakyat.Selain produk dan jasa yang ditawarkan, teknologi informasi bank sangat penting untuk meningkatkan kualitas bank. Dalam rangka meningkatkan kualitas perlu adanya penambahan dan pengembangan Teknologi Informasi termasuk perubahan penyesuaian Aplikasi Core Banking System serta pembaharuan, pemeliharaan hardware dan software untuk mendukung operasional pengembangan produk, layanan informasi keuangan. (Sumber: Laporan Tahunan 2014 Bank Kalteng).


(73)

55

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Uji Kualitas Data

Uji kualitas data ini digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya pernyataan dalam kuesioner. Kuesioner yang diuji adalah kuesioner kepuasan nasabah yang berjumlah 100 responden dan kuesioner kepuasan karyawan yang berjumlah 35 responden. Model pengujian yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Software yang digunakan untuk mempermudah pengujian adalah SPSS 23.

1. Uji Validitas

Pengujian pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson atau korelasi product moment karena data yang diperoleh bersifat skala. Cara menghitung korelasi Pearson menggunakan tingkat signifikan 1%. Pernyataan pada pengujian ini akan dikatakan valid jika hasil rhitung > rtabel.

Kuesioner yang dibagikan ada dua macam, yaitu untuk nasabah dan karyawan PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh. Kuesioner untuk nasabah berisi 15 pernyataan yang dibagikan kepada 100 orang responden. Nasabah mengisi kuesioner sesuai dengan keadaan sesungguhnya (belief) dan harapannya (ideal) untuk PT. Bank Pembangunan Kalteng Cabang Muara Teweh.

Penelitian ini menggunakan uji dua sisi dengan α = 0,01. Jumlah responden adalah 100, maka derajat bebasnya adalah 98 (n-2). Jadi nilai rtabel


(1)

LAMPIRAN VII

IKHTISAR DATA KEUANGAN

Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

(Rupiah)

Uraian 2013 2014 2015

PERKEMBANGAN LABA USAHA

PENDAPATAN Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional

Jumlah Pendapatan

BIAYA – BIAYA Biaya Operasional Biaya Non Operasional

Jumlah Biaya

LABA USAHA Laba Sebelum Pajak Taksiran Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak

37.308.955.710 7.697.924 37.316.653.634 15.579.335.833 10.000.000 15.589.335.833 21.727.317.801 3.768.390.221 17.958.927.580 50.092.322.062 5.121.138 50.097.443.200 19.766.809.588 - 19.766.809.588 30.330.633.632 4.943.943.120 25.386.690.512 49.432.093.868 12.826.438 49.444.920.306 21.369.204.450 13.170.236 21.382.374.686 28.062.545.620 4.699.645.494 23.362.900.126 KEADAAN POSISI KEUANGAN Total Asset

Kredit Yang Diberikan Aktiva Tetap Dan Inventaris Dana Pihak Ketiga

* Giro * Tabungan * Deposito Jumlah Kewajiban 429.078.327.259 163.408.513.551 4.925.044.368 402.418.992.566 339.465.266.921 55.547.279.139 7.406.446.506 429.078.327.259 520.398.749.525 189.354.384.434 4.842.546.368 488.995.045.420 420.758.512.449 60.697.032.971 7.539.500.000 520.398.749.525 432.077.880.927 221.047.596.315 5.398.809.368 393.469.853.753 310.889.185.577 71.526.168.176 11.054.500.000 432.077.880.927


(2)

LAPORAN EKUITAS

Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

(Rupiah)

Uraian

2013

2014

2015

Modal disetor

Tambahan Modal disetor Laba (Rugi) Tahun Lalu Laba (Rugi) Tahun Berjalan Taksiran Pajak Penghasilan

Total Ekuitas

- - - 17.958.927.580 3.768.390.221 21.727.317.801

- - 25.386.690.512 - 4.943.943.120 30.330.633.632

- - 23.362.900.126 - 4.699.645.494 28.062.545.620

AKTIVA PRODUKTIF

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

(Rupiah)

Uraian

2013

2014

2015

Fasilitas Kredit Kepada Nasabah yang Belum Ditarik Garansi Bank

Aktiva Antar Bank Surat-Surat Berharga Kredit yang Diberikan

Total Aktiva Produktif

- 8.447.965.048 104.686.979.163 - 163.408.513.551 276.543.457.762

- 855.809.500 866.283.542 - 189.354.384.434 191.076.477.476

- 2.485.467.050 1.046.681.660 - 221.047.596.315 224.579.745.025


(3)

BIAYA

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

Rincian 2013 2014 2015

Biaya Operasional

 Beban Bunga 9.555.518.490 12.417.670.994 13.060.746.372

Biaya Operasional Lainnya

 Biaya Gaji & Tunjangan 2.487.503.406 2.054.052.029 2.622.031.892

 Biaya Administrasi 2.866.546.956 4.530.915.779 4.563.739.273

 Biaya Lain-lain 669.766.981 764.170.786 1.122.686.913

Total Biaya Operasional lainnya 6.023.817.343 7.349.138.594 8.301.458.078

Total Biaya Operasional 15.579.335.833 19.766.809.588 21.369.204.450

PENDAPATAN BANK

NASIONAL

Tahun 2013-2015

(Rupiah)

URAIAN 2013 2014 2015

Pendapatan Bank Nasional (Barito Utara)


(4)

PENDAPATAN BUNGA BERSIH

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

(Rupiah)

Rekening – Rekening 2013 2014 2015

Pendapatan dan Beban Bunga

A. Pendapatan Bunga 36.064.612.777 47.427.895.521 47.229.151.002

Dari Bank Indonesia 8.775.541.226 8.577.510.661 4.857.758.080 Dari Penempatan pada Bank Lain - - - Giro 4.571.492 5.755.436 7.122.612 InterBank call money 34.611.111 - -

Tabungan - - -

Simpanan berjangka 1.828.444.444 10.817.444.461 9.958.262.933

Lainnya - - -

Dari Kredit yang Diberikan - - - Dari Bank-Bank Lain - - - Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 25.421.444.504 28.027.184.963 32.406.007.377

B. Beban Bunga 9.555.518.490 12.417.670.994 13.060.746.372

Kepada Bank Indonesia - - -

Kewajiban Pada Bank Lain - - - Kepada Pihak Ketiga bukan Bank

Giro 7.583.966.844 10.211.406.569 11.027.754.331 InterBank call money 364.145.407 568.092.574 671.011.910 Tabungan 1.599.513.065 1.638.171.851 1.361.980.131 Lainnya

Kepada Bank Indonesia - - - Kepada Bank Lain - - - Kepada Pihak Ketiga Bukan Bank 7.893.174 - - Kantor Pusat/Cab. Sendiri di Luar

Indonesia - - -

Kantor Pusat/Cab. Sendiri di Indonesia - - - Koreksi atas pendapatan bunga - - -


(5)

NASABAH

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 2015

Nasabah Lama 8016 8.779 10.379

Nasabah Baru 1060 3.098 1.535

Total Nasabah 9076 11.877 11.914

DELTA UNIT KERJA

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 2015 TOTAL

Total Unit Kerja 3 6 7 16

 Kantor Cabang

 Unit Pelayanan Kas

 ATM

 Payment point

 Setoran Samsat

 Pajak

1 1 1 - -

1 1 2 1 1

1 2 2 1 1

TINGKAT PELATIHAN KARYAWAN

PT. Bank Pembangunan Kalteng Cab. Muara Teweh

Tahun 2013-2015

Uraian 2013 2014 2015

Pelatihan Karyawan 15 19 26


(6)

0 5 10 15 20 25 30 35

2013 2014 2015

Jumlah Karyawan Pelatihan Karyawan