Analisis Hasil Pembuatan Ekstrak Spirulina platensis

35 dahulu dilakukan validasi pada 30 orang mahasiswi fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

F. Analisis Hasil

Pada penelitian ini diperoleh data sifat fisik gel meliputi viskositas dan daya sebar serta stabilitas gel. Data sifat fisik viskositas dan daya sebar dan stabilitas fisik gel yang diperoleh dihitung rata-rata dan standar deviasinya. Data viskositas dan daya sebar kemudian dianalisis menggunakan software Design Expert 9.0.6 sehingga diperoleh interaksi dari kedua faktor pada dua level untuk masing-masing respon, persamaan desain faktorial Y= B + B 1 X 1 + B 2 X 2 + B 12 X 1 X 2 , contour plot tiap respon, dan contour plot superimposed. Analisis statistik dengan Design Expert 9.0.6 adalah uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95. Data stabilitas fisik gel untuk freeze thaw dan penyimpanan 28 hari yaitu viskositas yang memiliki sebaran data normal menggunakan uji Shapiro-Wilk dan homogen menggunakan uji Levene’s yang dianalisis menggunakan software R i386 3.2.2, dilanjutkan dengan uji ANOVA pada taraf kepercayaan 95. Apabila p-value 0,05 menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan, dapat dikatakan bahwa sediaan gel stabil. Apabila data tidak normal atau tidak homogen, data diuji menggunakan uji Kruskall Wallis. 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembuatan Ekstrak Spirulina platensis

Penelitian ini menggunakan ekstrak cair Spirulina platensis sebagai zat aktif dalam pembuatan sediaan gel anti-aging. Serbuk Spirulina platensis diperoleh dari CV. Blue Green Algae Biotechnology yang telah dipastikan kebenaran identitasnya dengan adanya surat keterangan yang terdapat pada lampiran 1 dan terdapat uji kadar air pada serbuk Spirulina platensis yang juga disajikan pada lampiran 2. Pembuatan ekstrak cair Spirulina platensis dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air dengan perbandingan 1:10 yaitu 10 g serbuk Spirulina platensis dilarutkan dalam 100 mL air. Pelarut air digunakan dalam ekstraksi ini karena pigmen phycobiliprotein yang dituju sebagai senyawa yang memberikan aktivitas antioksidan lebih mudah larut dalam pelarut polar, seperti air Arlyza, 2005 ; Setyawan dan Satria, 2013. Phycobiliprotein stabil pada suhu 4°C-40°C Rastogi, Sonani, dan Madamwar, 2015. Oleh karena itu, yang digunakan dalam formulasi gel anti-aging ini adalah ekstrak cair Spirulina platensis. Setelah dilakukan maserasi, hasil ekstrak kemudian disentrifugasi, karena ampas serbuk Spirulina platensis terlalu halus sehingga menutupi pori-pori yang terdapat pada kertas saring dan menyebabkan kesulitan jika langsung dilakukan dengan penyaringan biasa. Prinsip sentrifugasi adalah memisahkan komponen 37 berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga komponen yang lebih berat akan berada di dasar endapan, sedangkan komponen yang lebih ringan akan terletak di atas supernatan Farmawati, Wirajana, dan Yowani, 2015. Setelah disentrifugasi kemudian ekstrak disaring dengan menggunakan corong dan bantuan kertas saring untuk memisahkan ampas serbuk dengan hasil ekstraksi. Filtrat dari penyaringan inilah yang digunakan sebagai ekstrak cair Spirulina platensis.

B. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Spirulina platensis

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97