Penuaan Dini Radikal Bebas

10 adiposa yang berguna sebagai shockbreker atau pegas bila terjadi tekanan trauma mekanis yang menimpa kulit dan sebagai tempat penimbunan kalori, cadangan makanan, dan menahan panas tubuh Setiadi, 2007. Menurut Barel, Paye, dan Maibach 2009, terdapat variasi pH di berbagai lokasi permukaan kulit yang disajikan pada tabel I. Menurut Barel dkk. 2009, kulit wajah pada bagian dahi dan pipi memiliki pH 4-5,5. Jika suatu sediaan memiliki pH di luar range tersebut, sediaan berpotensi menimbulkan efek iritasi pada kulit Benson dan Watkinson, 2012. Tabel I. Nilai pH kulit manusia di berbagai lokasi Barel dkk., 2009 Skin surface pH Location 4,0-5,5 Forehead 4,0-5,5 Forehead and cheek 4,1-4,2 Forearm 4,4 Volar forearm 4,4-5,1 Volar forearm 4,5-5,6 Forehead 4,2-4,5 Forearm 5,5-5,8 Forehead 5,56-5,96 Back of the wrist 4,8-5,0 Volar forearm 4,93-5,12 Volar forearm 5,0-5,4 Volar forearm 5,0-5,5 Ventral forearm 5,4-5,9 Lower arm 5,5-5,8 Forearm

B. Penuaan Dini

Penuaan adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita Ibrahim, Polii, dan Wungouw, 2015. 11 Ciri-ciri penuaan dini yaitu kerutan, kulit menjadi kendur elastisitas kulit menurun, perubahan warna kulit pigmentasi yang tidak merata, noda hitam, serta kulit menjadi kasar dan kering Binic, Lazarevic, Ljubenovic, Mojsa, dan Sokolovic, 2013. Proses menua merupakan proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup yang meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit. Saat mulai terjadinya proses menua pada kulit tidak sama pada setiap orang. Pada orang tertentu proses menua kulit terjadi sesuai dengan usianya sedangkan pada orang lain datangnya lebih cepat, keadaan ini disebut penuaan dini premature aging. Hal ini menunjukkan bahwa proses menua pada setiap individu berbeda, tergantung dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi dan mempercepat terjadinya proses menua kulit Jusuf, 2005. Bermacam-macam teori proses menua telah dikemukakan para ahli namun sampai saat ini mekanisme yang pasti belum diketahui. Teori radikal bebas merupakan salah satu teori proses menua. Teori radikal bebas saat ini lebih banyak dianut dan dipercaya sebagai mekanisme proses menua. Berbagai usaha untuk menanggulangi kulit menua sekarang ini banyak ditujukan pada usaha pengikatan atau pemecahan radikal bebas. Bahan yang dapat menetralisir radikal bebas disebut antioksidan Jusuf, 2005.

C. Radikal Bebas

Radikal bebas adalah sekelompok elemen dalam tubuh yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga tidak stabil dan reaktif hebat. Radikal bebas akan terus menerus menghantam sel-sel tubuh guna mendapatkan 12 pasangannya termasuk menyerang sel-sel tubuh yang normal. Akibatnya sel-sel akan rusak dan menua dan juga mempercepat timbulnya kanker Jusuf, 2005. Molekul-molekul radikal bebas tersebut yaitu reactive oxygen spesies ROS seperti anion superoksida , peroksida, radikal hidroksil OH, ion hidroksil, oksigen singlet dan reactive nitrogen spesies seperti nitrogen oksida NO dan peroksinitrit ONOO - RNS Pai dkk., 2014.

D. Antioksidan

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97