Antioksidan Analisis Aktivitas Antioksidan dengan Kromatografi Lapis Tipis

12 pasangannya termasuk menyerang sel-sel tubuh yang normal. Akibatnya sel-sel akan rusak dan menua dan juga mempercepat timbulnya kanker Jusuf, 2005. Molekul-molekul radikal bebas tersebut yaitu reactive oxygen spesies ROS seperti anion superoksida , peroksida, radikal hidroksil OH, ion hidroksil, oksigen singlet dan reactive nitrogen spesies seperti nitrogen oksida NO dan peroksinitrit ONOO - RNS Pai dkk., 2014.

D. Antioksidan

Antioksidan mampu menghambat reaksi berantai radikal bebas dalam tubuh dengan cara mendonasikan satu atau lebih elektronnya kepada senyawa oksidan untuk diubah menjadi senyawa yang stabil Kikuzaki, Hisamoto, Hirose, Akiyama dan Taniguchi, 2002. Antioksidan memiliki kemampuan untuk menghambat proses oksidasi. Metode yang digunakan untuk menilai aktivitas antioksidan yaitu dengan menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil DPPH. Antioksidan akan mendonorkan proton atau hidrogen kepada DPPH, sehingga terbentuk 2,2-difenil-1-pikrilhidrazin DPPH-H yang bersifat non radikal Wikanta, Januar, dan Nursid, 2005. Gambar 2. Mekanisme metode DPPH Wikanta dkk., 2005 13

E. Analisis Aktivitas Antioksidan dengan Kromatografi Lapis Tipis

Pada uji aktivitas antioksidan, biasanya dilakukan tes skrining menggunakan 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil DPPH pada plat Kromatografi Lapis Tipis KLT untuk melihat kemampuan penangkap radikal dari senyawa-senyawa yang ada dalam suatu ekstrak. Metode Kromatografi Lapis Tipis dapat dengan cepat mendeteksi dan memisahkan komponen aktif dalam ekstrak tumbuhan. Metode Kromatografi Lapis Tipis memiliki keuntungan lain seperti nyaman, sederhana dalam pelaksanaannya, dan tidak memerlukan peralatan khusus Kannan, Arumugam, dan Meenakshi, 2010. Metode DPPH umumnya digunakan dalam mengevaluasi aktivitas antioksidan suatu senyawa dan merupakan metode yang valid dan akurat, mudah dalam pelaksanaannya dan ekonomis Kedare dan Singh, 2011. Metode DPPH menunjukkan aktivitas donor elektron dari senyawa lain dalam campuran dan memberikan evaluasi aktivitas antioksidan karena radikal bebas. Setiap molekul yang dapat menyumbangkan elektron atau hidrogen untuk campuran akan bereaksi dengan DPPH sehingga terjadi perubahan warna dari senyawa berwarna ungu menjadi kuning oleh elektron dari senyawa antioksidan Masoko dan Eloff, 2007. Perubahan warna ungu DPPH menjadi warna kuning DPPH-H ditunjukkan pada gambar 3. 14 Gambar 3. DPPH radikal dan non radikal. A. DPPH radikal, berwarna ungu. B. DPPH-H non radikal berwarna kuning Molyneux, 2004

F. Spirulina platensis

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97