37
berdasarkan berat jenis molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga komponen yang lebih berat akan berada di dasar endapan, sedangkan
komponen yang lebih ringan akan terletak di atas supernatan Farmawati, Wirajana, dan Yowani, 2015. Setelah disentrifugasi kemudian ekstrak disaring
dengan menggunakan corong dan bantuan kertas saring untuk memisahkan ampas serbuk dengan hasil ekstraksi. Filtrat dari penyaringan inilah yang digunakan
sebagai ekstrak cair Spirulina platensis.
B. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Spirulina platensis
Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antioksidan ekstrak Spirulina platensis menggunakan Kromatografi Lapis Tipis dengan deteksi DPPH,
dikarenakan penelitian tentang uji aktivitas antioksidan Spirulina platensis secara kuantitatif telah dilakukan oleh Shalaby dan Shanab pada tahun 2013. Penelitian
tersebut membuktikan bahwa ekstrak Spirulina platensis pada konsentrasi 200 µgml dengan pelarut air dapat memberikan aktivitas antioksidan sebesar 95,3
Shalaby dan Shanab, 2013. Berdasarkan penelitian tersebut juga dinyatakan bahwa dengan menggunakan pelarut air dapat mengambil sejumlah besar
phycobilyprotein dengan persen yield 4,2 atau dalam Spirulina platensis mengandung phycobiliprotein sebesar 8,23 mgg Shalaby dan Shanab, 2013.
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan cara menyemprot radikal bebas DPPH pada plat KLT hasil elusi. Hasil positif adanya aktivitas antioksidan
pada suatu senyawa ditunjukkan dengan terbentuknya bercak berwarna kuning dengan latar belakang ungu pada plat KLT. Perubahan warna DPPH dari ungu
menjadi kuning dapat terjadi apabila adanya suatu senyawa yang dapat
38
mendonorkan elektron atau atom hidrogen pada radikal bebas DPPH Molyneux, 2004. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak Spirulina platensis ditunjukkan pada
gambar 10.
Gambar 10. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak Spirulina platensis dengan KLT. Keterangan : sistem KLT = fase normal ; fase diam = silika gel GF 254
; fase gerak = n-butanol : asam asetat glasial : air 4:1:5 ; jarak elusi = 10 cm ; deteksi = DPPH. 1 Bercak positif antioksidan dari rutin. 2 Bercak
positif antioksidan dari ekstrak Spirulina platensis
Hasil uji aktivitas antioksidan dengan KLT menunjukkan bahwa hasil elusi dari ekstrak Spirulina platensis dengan Rf 0,96 dan standar rutin dengan Rf
0,71 menimbulkan bercak kuning setelah disemprot DPPH gambar 10. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa Spirulina platensis
1 2
1,00
0,50
0,00
39
memiliki aktivitas antioksidan seperti halnya rutin yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan.
C. Orientasi Level Setiap Faktor Penelitian