Rumusan masalah Keaslian penelitian

4 dalam bentuk sediaan oral kapsul dan tablet serta sediaan topikal seperti masker Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2012. Berdasarkan database tersebut, peneliti membuat Spirulina platensis dalam inovasi kosmetik yaitu sediaan gel. Komponen penting dalam pembuatan gel adalah gelling agent dan humektan. Gelling agent yang digunakan adalah carbopol 940 dan gliserin digunakan sebagai humektan. Kelebihan carbopol 940 yaitu bersifat stabil, kompatibel dengan bahan lain dan toksisitasnya rendah. Humektan gliserin dalam sediaan topikal dapat melembabkan kulit dengan konsentrasi penggunaan gliserin kurang dari 30 Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009. Gelling agent dan humektan berpengaruh pada sifat fisik dan stabilitas sediaan gel, sehingga untuk mengetahui pengaruh antara gelling agent dan humektan maupun interaksi keduanya terhadap sifat fisik dan stabilitas sediaan gel, digunakanlah metode desain faktorial. Metode desain faktorial dalam penelitian ini dilakukan dengan dua faktor gelling agent dan humektan dan dua level level rendah dan level tinggi.

1. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang ada adalah: a. Faktor apakah yang lebih dominan antara carbopol 940 dan gliserin maupun interaksi kedua faktor yang menentukan sifat fisik viskositas dan daya sebar sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis? b. Bagaimana kestabilan sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis setelah siklus freeze thaw dan selama masa penyimpanan 28 hari? 5 c. Apakah area komposisi optimum gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin dapat ditemukan sehingga diperoleh sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis yang dapat memenuhi parameter sifat fisik gel?

2. Keaslian penelitian

Sejauh penelusuran pustaka yang dilakukan peneliti, penelitian tentang optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti- aging ekstrak Spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial belum pernah dilakukan. Penelitian yang terkait Spirulina platensis dan formulasi gel antara lain: a. Penelitian yang dilakukan oleh Hirata dkk. 2000: “Antioxidant Activities of Phycocyanobilin Prepared from Spirulina platensis ”. Pada penelitian tersebut dilakukan uji aktivitas antioksidan phycocyanobilin dari Spirulina platensis. b. Penelitian yang dilakukan oleh Shalaby dan Shanab 2013: “Antiradical and Antioxidant Activities of Different Spirulina platensis Extracts against DPPH and ABTS Radical Assays ”. Pada penelitian tersebut dilakukan uji aktivitas antioksidan dan antiradikal dari Spirulina platensis pada berbagai pelarut. c. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawati 2015: “Optimasi Gelling Agent Carbomer dan Humektan Gliserin dalam Sediaan Gel Anti- Inflamasi Ekstrak Daun Cocor Bebek Kalanchoe pinnata Lam. dengan Aplikasi Desain Faktorial”. Pada penelitian tersebut dilakukan 6 optimasi antara carbopol sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam gel anti-inflamasi menggunakan aplikasi desain faktorial. d. Penelitian yang dilakukan oleh Arunyanart dan Charoenrein 2008: “Effect of Sucrose on The Freeze-Thaw Stability of Rice Starch Gels: Correlation with Microstructure and Freezable Water ”. Pada penelitian tersebut dilakukan uji stabilitas rice starch gels dengan metode freeze-thaw selama 5 siklus.

3. Manfaat penelitian

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97