Orientasi formula gel anti-aging Pembuatan gel anti-aging kemudian diaduk dengan kecepatan putar Uji sifat fisik gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis

31 merupakan fase geraknya. Fase gerak dimasukkan ke dalam chamber, kemudian chamber dijenuhkan menggunakan kertas saring. Plat KLT yang telah dikeringkan, kemudian diambil untuk digunakan sebagai tempat penotolan. Larutan rutin 0,2 dalam metanol dibuat sebagai larutan standar dengan menimbang rutin sebanyak 0,02 g lalu dilarutkan dalam metanol pada labu takar 10 mL lalu ditotolkan menggunakan pipa kapiler pada plat KLT. Hal yang sama dilakukan pada ekstrak Spirulina platensis dengan menotolkan ekstrak menggunakan pipa kapiler pada plat KLT. Plat KLT dimasukkan ke dalam chamber yang telah dijenuhkan, kemudian ditunggu hingga fase gerak mengelusi totolan ekstrak Spirulina platensis hingga batas tanda yang menempuh jarak elusi 10 cm. Plat KLT disemprot dengan menggunakan larutan DPPH 0,2 dalam metanol dan didiamkan dalam ruang gelap selama 30 menit. Plat KLT kemudian diamati. Senyawa aktif penangkap radikal bebas akan menunjukkan bercak berwarna kuning dengan latar belakang ungu Demirezer, Kuruuzum-Uz, Bergere, Schiewe, dan Zeeck, 2001 ; Kannahi dan Suganya, 2001.

3. Orientasi formula gel anti-aging

Formula gel acuan menurut Islam, Rodriguez-Hornedo, Ciotti, dan Ackermann 2004 disajikan pada tabel IV. Berdasarkan formula acuan pada tabel IV, dilakukan modifikasi dengan mengganti beberapa eksipien dan dilakukan orientasi untuk menentukan level rendah dan level tinggi pada komposisi carbopol 940 dan gliserin. Formula gel anti-aging dengan level rendah dan level tinggi dari carbopol 940 dan gliserin disajikan pada tabel V. 32 Tabel IV. Formula gel acuan Bahan Jumlah Carbopol 0,5 Gliserin 1,0 Propilen glikol 30,0 Trietanolamin 0,13 Akuades qs ad 68,37 Tabel V. Level rendah dan level tinggi carbopol 940 dan gliserin pada formula gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis Formula Carbopol 940 g Gliserin g 1 1,0 15 a 2,0 15 b 1,0 25 ab 2,0 25

4. Pembuatan gel anti-aging

Berdasarkan tabel V, dibuat 4 formula gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis dalam tabel VI. Tabel VI. Formula gel anti-aging dengan aplikasi desain faktorial Bahan Formula 1 g Formula a g Formula b g Formula ab g Ekstrak Spirulina platensis 0,5 0,5 0,5 0,5 Carbopol 940 1,0 2,0 1,0 2,0 Gliserin 15 15 25 25 Metil paraben 0,4 0,4 0,4 0,4 Trietanolamin 0,6 0,6 0,6 0,6 Akuades 180 180 180 180 Carbopol 940 dikembangkan dengan akuades selama 24 jam. Carbopol 940 dimasukkan dalam wadah, kemudian diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan putar level 1 selama 3 menit. Gliserin dan metil paraben dimasukkan dalam wadah yang berisi carbopol

940, kemudian diaduk dengan kecepatan putar

level 1 selama 3 menit. Trietanolamin TEA kemudian ditambahkan dan diaduk dengan kecepatan putar level 1 selama 1 menit. Ekstrak Spirulina platensis ditambahkan dan terus diaduk selama 2 menit dengan kecepatan putar level 1. 33

5. Uji sifat fisik gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis

a. Pengamatan organoleptis. Pengamatan organoleptis dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, dan bau dari sediaan gel. b. Uji pH. Sejumlah tertentu sediaan gel diambil dengan menggunakan batang pengaduk lalu dioleskan secara keseluruhan pada pH universal. Kemudian warna pada stick pH tersebut disesuaikan dengan warna pada kemasan pH sehingga dapat diketahui pH gel yang telah dibuat. Pengujian pH dilakukan pada hari ke-2 setelah pembuatan. c. Uji homogenitas. Sejumlah tertentu sediaan gel dioleskan pada dua keping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, kemudian diamati. Sediaan gel harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar. Pengujian homogenitas dilakukan pada hari ke-2 setelah pembuatan. d. Uji viskositas. Pengujian viskositas dilakukan dengan menggunakan viskotester. Cara pengujiannya yaitu gel dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada portable viskotester. Viskositas gel diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Pengujian viskositas gel dilakukan pada hari ke-2 setelah pembuatan. Pengujian viskositas dilakukan sebanyak 3 replikasi. e. Uji daya sebar. Uji daya sebar dilakukan pada hari ke-2 setelah gel dibuat. Cara pengujiannya yaitu gel ditimbang seberat 1 gram, diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Kaca bulat lain dengan pemberat berat total 125 g diletakkan di atas gel, lalu didiamkan selama 1 menit, dan 34 dicatat diameter penyebarannya. Pengujian daya sebar dilakukan sebanyak 3 replikasi Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla, 2002.

6. Uji stabilitas gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97