14
Gambar 3. DPPH radikal dan non radikal. A. DPPH radikal, berwarna ungu. B. DPPH-H non radikal berwarna kuning Molyneux, 2004
F. Spirulina platensis
Spirulina platensis merupakan salah satu mikroalga hijau biru Cyanophyceae yang digolongkan sebagai bakteri yang dapat melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan oksigen. Spirulina platensis mampu tumbuh dalam berbagai kondisi pertumbuhan yang dapat ditemukan di perairan dengan
berbagai tingkat salinitas dengan pH basa, biasanya berkisar 8-11. Kondisi pH basa ini memberikan keuntungan dari sisi budidaya karena relatif tidak mudah
terkontaminasi oleh mikroalga lain, yang umumnya hidup pada pH yang lebih rendah atau lebih asam Arlyza, 2005.
Spirulina platensis mengandung senyawa antioksidan seperti selenium, vitamin E, dan enzim superoksida dismutase yang dapat memperkecil resiko
kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas Adam, 2005. Spirulina platensis secara ekstensif tumbuh dan menghasilkan protein-protein yang berguna untuk
makanan atau untuk kegunaan industrial sebagai pigmen biru, emulsifier, thickening, dan gelling agent.
A B
15
Spirulina platensis juga mengandung komponen lain seperti asam lemak tak jenuh seperti omega-3 dan omega-6, provitamin, dan kandungan fenolik
Shalaby dan Shanab, 2013. Morfologi dari Spirulina platensis ditunjukkan pada gambar 4. Spirulina platensis memiliki wujud seperti lumpur yang berwarna hijau
dan pemanenan Spirulina platensis dapat dilakukan dengan cara penyaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.
Gambar 4. Morfologi Spirulina platensis dilihat menggunakan scanning electron microscope El-Samragy, 2012
Gambar 5. Pemanenan Spirulina platensis Spirulina source, 1999
16
Tingkatan taksonomi Spirulina platensis menurut Kabinawa 2006 adalah sebagai berikut:
Divisi : Cyanophyta
Kelas : Cyanophyceae
Ordo : Nostocales
Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Spirulina
Spesies : Spirulina platensis
Spirulina platensis
mengandung pigmen
phycobiliprotein. Phycobiliprotein merupakan kompleks pigmen-protein yang dapat menyerap
cahaya. Berdasarkan sifat penyerapan cahaya, pigmen phycobiliprotein terdiri atas tiga kelompok yaitu phycoerythrin PE menyerap cahaya pada 495 nm dan 540-
570 nm, phycocyanin PC menyerap cahaya pada 610-620 nm, dan allophycocyanin APC menyerap cahaya pada 650-655 nm Sudhakar,
Jagatheesan, Perumal, dan Arunkumar, 2015. Spirulina platensis lebih dominan akan pigmen phycocyanin, sehingga
digolongkan sebagai mikroalga hijau biru Kabinawa, 2006. Komposisi kandungan pigmen dalam Spirulina platensis disajikan pada tabel II.
Tabel II. Kandungan pigmen dalam 10 gram Spirulina platensis Kabinawa, 2006
Jenis Pigmen Kandungan10 g
Persentase
Phycocyanin biru 1500
– 2000 mg 15
– 20 Klorofil a hijau
115 mg 1,15
Karotenoid oranye 37 mg
0,37 Pigmen phycobiliprotein diketahui mempunyai efek meredam pada
beberapa spesies oksigen reaktif secara in vivo. Pigmen phycobiliprotein
17
merupakan pewarna alami yang memiliki aktivitas antioksidan dengan cara peredaman radikal bebas oleh 2,2
’-azobis 2-amidinopropane dihydroxychloride AAPH Hirata dkk., 2000 ; Yudiati dkk., 2011. Biomassa sel dari Spirulina
platensis terutama pigmen phycobiliprotein akan jauh lebih mudah larut dalam pelarut polar, seperti air dan larutan penyangga bufer terutama bufer fosfat bila
dibandingkan dengan pelarut kurang polar seperti aseton dan kloroform Arlyza, 2005 ; Setyawan dan Satria, 2013.
G. Ekstraksi