Uji pH dan homogenitas Uji viskositas

46

2. Uji pH dan homogenitas

Pengujian pH sediaan bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pH gel dengan pH kulit, sehingga saat gel diaplikasikan akan terasa nyaman di kulit. Sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis diharapkan memiliki rentang sesuai dengan pH kulit wajah yaitu 4-5,5 Barel dkk., 2009. Kondisi pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menimbulkan terjadinya iritasi pada kulit, terutama kulit wajah. Uji pH sediaan gel dilakukan dengan menggunakan pH stick universal. Hasil uji menunjukkan formula memiliki pH 5,5 tabel X. Tabel X menunjukkan bahwa semua formula mempunyai susunan yang homogen karena persebaran warna yang merata pada gel dan tidak memperlihatkan adanya butir-butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan. Tekstur gel yang dihasilkan lembut yang disebabkan karena pada proses pencampuran, semua bahan tercampur dengan baik. Tabel X. pH dan homogenitas gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis Formula pH Homogenitas 1 5,5 Homogen a 5,5 Homogen b 5,5 Homogen ab 5,5 Homogen

3. Uji viskositas

Viskositas merupakan suatu besaran yang menunjukkan ketahanan suatu cairan untuk mengalir Aeni, Sulaiman, dan Mulyan, 2012. Viskositas gel akan berpengaruh pada kemampuan menyebar dan melekat pada permukaan kulit. Rentang viskositas yang dikehendaki yaitu 200-300 dPa.s karena pada kekentalan tersebut gel dianggap cukup nyaman untuk dipakai namun harus kental agar penempelannya baik. Semakin tinggi viskositas maka kemampuan menyebar 47 pada kulit akan semakin menurun sedangkan kemampuan melekat pada kulit akan semakin meningkat. Demikian juga sebaliknya, bila viskositas gel menurun maka kemampuan menyebar akan meningkat sedangkan kemampuan melekat pada kulit akan semakin menurun Aeni dkk., 2012 ; Yuliani, 2005. Pengukuran viskositas dilakukan menggunakan viskotester VT-04 rotor skala 2 dengan kemampuan mengukur antara 100-4000 dPa.s. Hasil pengukuran viskositas sediaan gel anti-aging disajikan pada tabel XI. Tabel XI. Viskositas �̅±SD gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis Formula Viskositas dPa.s 1 226,667 ± 7,638 a 255 ± 5 b 235 ± 5 ab 256,667 ± 7,638 Tabel XI menunjukkan viskositas dari gel berkisar 235-257 dPa.s dan semua formula masuk dalam rentang yang diinginkan. Berdasarkan hasil pengukuran viskositas dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan carbopol 940 dapat menaikkan viskositas seperti yang ditunjukkan pada carbopol 940 level rendah yaitu formula 1 dan b memiliki viskositas yang lebih rendah dibandingkan formula a dan ab dengan carbopol 940 level tinggi. Viskositas sediaan gel anti-aging merupakan salah satu respon dalam penelitian yang diuji secara statistik menggunakan software Design Expert 9.0.6 untuk mengetahui faktor yang dominan antara carbopol 940, gliserin, dan interaksi kedua faktor terhadap respon viskositas. Uji statistik yang digunakan adalah uji ANOVA pada tingkat signifikansi p-value 0,05. Persamaan desain faktorial untuk respon viskositas adalah sebagai berikut 48 Y=175,83333+38,33333X 1 +1,50000 X 2 -0,66667X 1 X 2 ..................2 dengan Y sebagai respon viskositas, X 1 sebagai carbopol 940, X 2 sebagai gliserin dan X 1 X 2 sebagai interaksi antara carbopol 940 dengan gliserin. Model persamaan ini adalah signifikan p-value 0,05 yaitu p-value = 0,0010 sehingga dapat digunakan untuk optimasi. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan karena adanya variasi oleh level faktor dari carbopol 940 dan gliserin. Nilai efek carbopol 940, gliserin dan interaksinya dalam menentukan respon viskositas dapat dilihat pada tabel XII Tabel XII. Nilai efek carbopol 940, gliserin dan interaksi kedua faktor terhadap viskositas Faktor Efek P-value P-value persamaan Carbopol 940 25,00 0,0002 0,0010 Gliserin 5,00 0,2165 Interaksi -3,33 0,3972 Carbopol 940 dan gliserin memiliki efek dengan nilai positif yang berarti carbopol 940 dan gliserin memiliki efek menaikkan viskositas sediaan gel anti- aging ekstrak Spirulina platensis. Interaksi dari kedua faktor memiliki efek dengan nilai negatif yang berarti interaksi antar carbopol 940 dan gliserin dapat menurunkan viskositas sediaan gel anti-aging. Carbopol 940 merupakan faktor yang dominan dalam menentukan respon viskositas sediaan gel anti-aging karena memiliki nilai efek yang signifikan p-value 0,05, sedangkan gliserin dan interaksi menunjukkan nilai efek yang tidak signifikan p-value 0,05 terhadap respon viskositas. Carbopol 940 merupakan faktor dominan dalam menentukan viskositas, seiring dengan penambahan carbopol 940 dapat meningkatkan viskositas gel. Hal tersebut sesuai dengan fungsi carbopol 940 yaitu sebagai bahan pembentuk gel gelling agent Aeni dkk., 2012. 49 Gambar 16 dan 17 menunjukkan bahwa adanya peningkatan carbopol 940 dan gliserin mempengaruhi respon viskositas sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Garis hitam pada kedua gambar menunjukkan faktor pada level rendah dan garis merah menunjukkan faktor pada level tinggi. Berdasarkan gambar 16 peningkatan carbopol 940 dapat menaikkan viskositas pada gliserin level rendah maupun level tinggi. Gambar 16. Grafik hubungan carbopol 940 terhadap respon viskositas Gambar 17. Grafik hubungan gliserin terhadap respon viskositas 50 Berdasarkan gambar 17, peningkatan gliserin mampu menaikkan viskositas pada carbopol 940 level rendah dan level tinggi. Contour plot untuk respon viskositas dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2 dan disajikan pada gambar 18. Gambar 18. Contour plot respon viskositas Contour plot viskositas menunjukkan semakin banyak penggunaan carbopol 940 dan gliserin, dapat menaikkan respon viskositas. Viskositas sediaan gel anti-aging yang diinginkan yaitu 200-300 dPa.s. Daerah contour plot yang berwarna biru hingga jiingga menunjukkan nilai viskositas dari yang rendah hingga nilai viskositas yang makin tinggi.

4. Uji daya sebar

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97