Uji daya sebar Optimasi gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin terhadap sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

50 Berdasarkan gambar 17, peningkatan gliserin mampu menaikkan viskositas pada carbopol 940 level rendah dan level tinggi. Contour plot untuk respon viskositas dapat diperoleh berdasarkan persamaan 2 dan disajikan pada gambar 18. Gambar 18. Contour plot respon viskositas Contour plot viskositas menunjukkan semakin banyak penggunaan carbopol 940 dan gliserin, dapat menaikkan respon viskositas. Viskositas sediaan gel anti-aging yang diinginkan yaitu 200-300 dPa.s. Daerah contour plot yang berwarna biru hingga jiingga menunjukkan nilai viskositas dari yang rendah hingga nilai viskositas yang makin tinggi.

4. Uji daya sebar

Daya sebar merupakan faktor yang menentukan kecepatan pelepasan obat. Pengujian daya sebar bertujuan untuk mengetahui kemampuan gel menyebar pada permukaan kulit saat diaplikasikan dan uji ini perlu dilakukan karena daya sebar sangat penting dalam hal mengeluarkan gel dari tube Helal dkk., 2012. 51 Pengukuran diameter daya sebar dilakukan pada posisi yang tetap dengan arah horizontal, vertikal dan diagonal di kedua sisi. Respon daya sebar yang dikehendaki adalah 5-7 cm di mana sediaan menunjukkan konsistensi semisolid yang nyaman dalam pengaplikasiannya Garg dkk., 2002. Hasil pengujian daya sebar disajikan pada tabel XIII. Tabel XIII. Daya sebar �̅±SD gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis Menurut Garg dkk. 2002 daya sebar dipengaruhi oleh viskositas. Daya sebar memiliki hubungan yang negatif atau berbanding terbalik dengan viskositas. Suatu sediaan yang memiliki viskositas yang semakin tinggi, akan memiliki daya sebar yang semakin rendah. Hal ini ditunjukkan pada tabel XI dan tabel XIII, pada formula 1 dan formula b yang viskositasnya rendah memiliki daya sebar yang lebih tinggi. Formula a dan ab memiliki viskositas yang tinggi, sehingga memiliki daya sebar yang lebih rendah. Formula a dan ab tidak memenuhi kriteria daya sebar gel yang diinginkan, hal ini dikarenakan komposisi carbopol 940 pada kedua formula ini adalah carbopol 940 pada level tinggi. Carbopol 940 merupakan faktor dominan yang menentukan respon viskositas, sehingga berpengaruh pula pada respon daya sebar. Carbopol 940 level tinggi dapat menyebabkan viskositas formula a dan ab lebih besar dan memiliki daya sebar yang lebih rendah dibanding formula lain. Formula Daya sebar cm 1 5,3625 ± 0,045 a 4,4582 ± 0,144 b 5,2875 ± 0.088 ab 4,4625 ± 0,168 52 Persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar dengan Y sebagai respon daya sebar, X 1 sebagai carbopol 940, X 2 sebagai gliserin dan X 1 X 2 sebagai interaksi antara carbopol 940 dengan gliserin adalah: Y=6,49792-1,02292X 1 -0,015417 X 2 +0,00791667X 1 X 2 ..................3 Model persamaan ini adalah signifikan p-value 0,05 yaitu p-value 0,0001 sehingga dapat digunakan untuk optimasi. Nilai efek carbopol 940, gliserin dan interaksinya dalam menentukan respon daya sebar dapat dilihat pada tabel XIV. Carbopol 940 dan gliserin memiliki efek dengan nilai negatif yang berarti carbopol 940 dan gliserin memiliki efek menurunkan daya sebar gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Efek dari interaksi keduanya bernilai positif yang berarti interaksi antara carbopol 940 dan gliserin dapat menaikkan daya sebar sediaan gel anti-aging ekstrak Spirulina platensis. Tabel XIV. Nilai efek carbopol 940, gliserin dan interaksi kedua faktor terhadap daya sebar Faktor Efek P-value P-value persamaan Carbopol 940 -0,86 0,0001 0,0001 Gliserin -0,035 0,6261 Interaksi 0,040 0,5868 Carbopol 940 merupakan faktor yang dominan karena memberikan efek yang signifikan p-value 0,05 dalam menghasilkan respon daya sebar gel anti- aging, sedangkan gliserin dan interaksi menunjukkan nilai efek yang tidak signifikan p-value 0,05 terhadap daya sebar. Gambar 19 dan 20 menunjukkan bahwa adanya peningkatan carbopol 940 dan gliserin mempengaruhi respon daya sebar sediaan gel anti-aging ekstrak 53 Spirulina platensis. Garis hitam pada kedua gambar menunjukkan faktor pada level rendah dan garis merah menunjukkan faktor pada level tinggi. Gambar 19. Grafik hubungan carbopol 940 terhadap respon daya sebar Gambar 20. Grafik hubungan gliserin terhadap respon daya sebar Berdasarkan gambar 19 peningkatan carbopol 940 dapat menurunkan daya sebar pada gliserin level rendah maupun level tinggi. Hal yang sama terjadi 54 pada gambar 20, terjadi peningkatan gliserin mampu menurunkan daya sebar pada carbopol 940 level rendah mau level tinggi. Penambahan jumlah carbopol 940 dan gliserin dapat menurunkan respon daya sebar. Gambar 21. Contour plot respon daya sebar Berdasarkan persamaan 3 dapat diperoleh contour plot daya sebar yang ditunjukkan pada gambar 21. Contour plot daya sebar menunjukkan semakin banyak penggunaan carbopol 940 dan gliserin, dapat menurunkan respon daya sebar. Daerah contour plot yang berwarna biru hingga jingga menunjukkan nilai daya sebar yang rendah hingga nilai daya sebar yang makin tinggi. Daerah warna hijau hingga jingga menunjukkan daya sebar sediaan gel anti-aging yang memenuhi rentang yang diinginkan yaitu 5-7 cm.

5. Optimasi formula

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi formula sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri jeruk bergamot dengan humektan gliserin dan gelling agent carbopol.

0 1 80

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

2 13 114

Optimasi carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sedian gel anti-aging ekstrak spirulina platensis dengan aplikasi desain faktorial.

4 19 111

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan gliserin dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

2 30 132

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Optimasi gelling agent Carbopol dan humektan propilen glikol dalam sediaan gel anti-inflamasi ekstrak daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lam.)) dengan aplikasi desain faktorial.

3 29 115

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial.

5 16 99

Optimasi Carbopol 940 sebagai Gelling Agent dan Gliserin sebagai Humectant dalam emulgel minyak cengkeh sebagai penyembuh jerawat dengan aplikasi desain faktorial.

0 0 107

Optimasi humektan propilenglikol dan gelling agent carbopol 940 dalam sediaan gel penyembuh luka ekstrak daun petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 1 97