39
memiliki aktivitas antioksidan seperti halnya rutin yang telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan.
C. Orientasi Level Setiap Faktor Penelitian
Orientasi dilakukan untuk menentukan level rendah dan level tinggi setiap faktor dalam formulasi sediaan gel anti-aging. Faktor yang diamati
pengaruhnya yaitu gelling agent carbopol 940 dan humektan gliserin. Level
rendah dan level tinggi kedua faktor ditentukan dengan melihat respon sifat fisik gel viskositas dan daya sebar. Sifat fisik sediaan gel dengan variasi komposisi
carbopol 940 disajikan dalam tabel VII.
Tabel VII. Pengaruh variasi komposisi carbopol 940 pada 200 g gel anti-
aging ekstrak Spirulina platensis Carbopol
940 g Viskositas dPa.s Daya Sebar cm
1,0 200
5,45 1,5
230 5,30
2,0 245
5,13 2,5
245 4,38
3,0 260
4,39
Gambar 11. Grafik orientasi pengaruh variasi komposisi carbopol 940 terhadap viskositas
50 100
150 200
250 300
1 1,5
2 2,5
3
V isk
ositas dP a.s
Komposisi Carbopol 940 g
Komposisi Carbopol 940 vs Viskositas
40
Gambar 11 menunjukkan bahwa dengan meningkatnya komposisi carbopol
940 dari 1 g sampai 3 g dapat menaikkan respon viskositas, tetapi yang menunjukkan linearitas yang baik untuk respon viskositas adalah carbopol
940 dengan komposisi 1 g sampai 2 g. Hal yang sama ditunjukkan pada gambar 12
dengan komposisi carbopol 940 1 g sampai 3 g dapat menurunkan respon daya
sebar, dan yang menunjukkan linearitas yang baik untuk respon daya sebar juga dari komposisi carbopol
940 1 g sampai 2 g. Berdasarkan hasil orientasi tersebut diperoleh komposisi carbopol
940 sebanyak 1 g sebagai level rendah dan 2 g sebagai level tinggi. Komposisi level rendah dan level tinggi pada carbopol
940 ini masuk dalam rentang carbopol
sebagai gelling agent yaitu pada konsentrasi 0,5-2,0 Rowe dkk., 2009.
Gambar 12. Grafik orientasi pengaruh variasi komposisi carbopol 940 terhadap daya sebar
Pengaruh variasi komposisi gliserin terhadap viskositas dan daya sebar ditunjukkan pada tabel VIII. Berdasarkan gambar 13 komposisi gliserin pada 10 g
sampai 15 g mengalami kenaikan viskositas, tetapi dari 20 g sampai 25 g 1
2 3
4 5
6
1 1,5
2 2,5
3
Daya Sebar cm
Komposisi Carbopol 940 g Komposisi Carbopol 940 vs Daya Sebar
41
menunjukkan penurunan viskositas secara linear. Respon viskositas kembali meningkat pada komposisi gliserin 30 g.
Tabel VIII. Pengaruh variasi komposisi gliserin pada 200 g gel anti-aging Gliserin g
Viskositas dPa.s Daya Sebar cm
10 230
5,43 15
245 5,39
20 240
5,44 25
235 5,51
30 250
5,53
Gambar 13. Grafik orientasi pengaruh variasi komposisi gliserin terhadap viskositas
Gambar 14. Grafik orientasi pengaruh variasi komposisi gliserin terhadap daya sebar
220 225
230 235
240 245
250 255
10 15
20 25
30
V isk
ositas dP a.s
Komposisi Gliserin g Komposisi Gliserin vs Viskositas
5,3 5,35
5,4 5,45
5,5 5,55
10 15
20 25
30
Daya Sebar cm
Komposisi Gliserin g Komposisi Gliserin vs Daya Sebar
42
Pada gambar 14 terjadi peningkatan daya sebar mulai dari 15 g sampai 30 g, namun respon daya sebar dengan komposisi gliserin 15-25 g menunjukkan
linearitas yang baik. Berdasarkan hasil orientasi terhadap linearitas respon viskositas dan daya sebar diperoleh komposisi gliserin sebanyak 15 g sebagai
level rendah dan 25 g sebagai level tinggi.
D. Pembuatan Gel Anti-Aging Ekstrak Spirulina platensis