Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan

tidak dapat disukai dan butuh untuk disembunyikan dari orang lain Boyce Parker, 1989. IPSM berisi dari 36 item yang terdiri atas 7 item Interpersonal Awareness, 8 item Need for Approval, 8 item Separation Anxiety, 8 item Timidity, dan 5 item Fragile Inner-Self. IPSM memiliki internal konsistensi yang tinggi, yaitu sebesar 0,85 Boyce Parker, 1989; Butler, dkk., 2007; Harb, dkk., 2002. Hal tersebut menunjukkan bahwa IPSM merupakan alat ukur yang reliabel. Pada penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan skala IPSM dalam mengukur sensitivitas terhadap penolakan subjek. Peneliti memilih menggunakan skala IPSM karena skala tersebut telah terbukti memiliki validitas yang baik dan telah dihasilkan sebagai literatur penelitian terapan yang luas Butler, dkk., 2007.

3. Dampak Sensitivitas terhadap Penolakan

Sensitivitas terhadap penolakan memiliki dampak serius yang dapat merusak hubungan interpersonal seseorang Bernstein Benfield, 2013; Downey Feldman, 1996; Feldman Downey, 1994. Butler, dkk. 2007 menyatakan bahwa ketika sensitivitas terhadap penolakan meningkat, maka kepercayaan diri dan kemampuan dalam interaksi sosial akan menurun, khususnya pada kesempatan bertemu dengan orang baru di mana kemungkinan akan penolakan terjadi lebih tinggi. Hal ini didukung dengan pernyataan Bernstein dan Benfield 2013 bahwa seseorang dengan sensitivitas terhadap penolakan yang tinggi akan menunjukkan perilaku maladaptif dan lemahnya keterampilan sosial Bernstein Benfield, 2013. Feldman Downey 1994 juga menjelaskan bahwa pengalaman penolakan pada masa kanak-kanak akan membentuk strategi pengkodean, harapan, nilai, dan rencana pengelolaan diri yang dibawa seseorang bertahan dalam situasi yang baru. Di samping itu, McCabe, Blankstein, dan Mills dalam Butler, dkk., 2007 menyatakan bahwa sensitivitas terhadap penolakan memiliki dampak pada rendahnya performansi akademis seseorang.

B. Performansi Kerja 1. Pengertian Performansi Kerja

Performansi kerja sering dikenal dengan istilah job performance Hsu, 2014; Mulki, Caemmerer, Heggde, 2015 atau work performance Blumberg Pringle, 1982. Randhawa 2007 menyatakan bahwa tujuan dari sebuah perusahaan diukur melalui performansi. Campbell, McCloy, Oppler, dan Sager dalam Randhawa, 2007 menyatakan bahwa performansi mencangkup segala tindakan yang relevan dengan tujuan dan dapat diukur dari segi kemampuan masing-masing individu. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa performansi kerja merupakan suatu perilaku yang konsisten dengan tujuan perusahaan dan secara umum dinilai berdasarkan sejauh mana karyawan mampu melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut Mulki, dkk., 2015. Hal tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI