Tabel 6. Analisis One-Sample T-test Pada Mean Empirik dan Mean Hipotetik
Test Value = 90
t df
Sig. 2-tailed Mean
Difference 95 Confidence Interval
of the Difference Lower
Upper IPSM 1,744 29
,092 3,967
-,69 8,62
Berdasarkan perhitungan deskripsi data pada Tabel 5, dapa dilihat bahwa
mean empiris pada sensitivitas terhadap penolakan lebih besar daripada mean teoritik. Akan tetapi, berdasarkan hasil uji T, perbedaan di antara kedua hal
tersebut tidak siginifikan lihat Tabel 6.. Hal ini menunjukkan bahwa
sensitivitas terhadap penolakan yang dimiliki oleh subjek penelitian sedang.
E. Hasil Penelitian
Sebelum melakukan uji hipotesis, harus dilakukan pengujian asumsi terhadap data penelitian bahwa data tersebut telah memenuhi syarat-syarat data
yang tepat yang disesuaikan dengan analisis data yang dilakukan. Pada penelitian ini digunakan statistik non parametrik karena jumlah data yang ada
hanya 30 subjek Santoso, 2012.
1. Uji Normalitas
Pertama, melihat data yang digunakan terdistribusi secara normal. Kaidah normal untuk uji normalitas ini adalah jika p 0,05 maka sebaran
data terdistribusi normal, sedangkan jika p 0,05 maka sebaran data tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terdistribus normal Santoso, 2012. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro-Wilk menggunakan IBM SPSS 23.
Tabel 7. Test of Normality
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig.
Rerata Closing 0,688
30 0,000
IPSM 0,131
30 0,774
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan Tabel 7. dapat dilihat bahwa uji Shapiro-Wilk
menunjukkan nilai p 0,05, yaitu p = 0,000 pada data rerata closing. Hal ini berarti bahwa sebaran data yang ada tidak terdistribusi dengan normal.
Sedangkan pada sebaran data sensitivitas terhadap penolakan IPSM didapatkan nilai p 0,05, yaitu p = 0,774. Hal ini menunjukkan bahwa
sebaran data yang ada terdistribusi dengan normal.
2. Uji Linieritas Uji asumsi berikutnya yang perlu dilakukan adalah uji linieritas untuk
melihat korelasi antara variabel bebas dan tergantung bersifat linier atau tidak. Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 p 0,05, maka hubungan
antara variabel tergantung dengan variabel bebas bersifat linier. Oleh karena itu, hubungan antara variabel tergantung dengan variabel bebas tidak linier
ketika nilai signifikansi lebih dari 0,05 p 0,05 Santoso, 2012. Berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan hasil perhitungan uji linieritas dengan menggunakan IBM SPSS 23.
Tabel 8. Hasil Uji Linieritas Pada IPSM dan Rerata Closing
F Sig.
Rerata Closing IPSM
Between Groups
Combined 3,795 0,022
Linearity 6,192 0,035
Deviation from Linearity 3,669 0,025
Berdasarkan Tabel 8. dapat dilihat bahwa uji linieritas antara
sensitivitas terhadap penolakan IPSM dengan performansi kerja rerata closing menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,035 p 0,05. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara sensitivitas terhadap penolakan dan performansi kerja agen asuransi jiwa bersifat linier.
3. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan statistik non parametrik dikarenakan data
yang ada sedikit hanya 30 subjek dan distribusi data tidak normal Santoso, 2016. Oleh karena itu, uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Spearman ’s rho Santoso, 2016. Angka korelasi
Spearman ’s rho berkisar pada 0 tidak ada korelasi sama sekali dan 1
korelasi sempurna. Sedangkan tanda korelasi negatif - menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan dan tanda korelasi positif +
menunjukkan adanya arah hubungan yang sama Santoso, 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI