21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang termasuk dalam jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional meneliti sejauh
mana satu karakteristik atau variabel terkait dengan satu atau lebih karakteristik atau variabel lain Leedy Ormrod, 2005. Pada penelitian ini, peneliti ingin
melihat apakah terdapat korelasi antara sensitivitas terhadap penolakan dengan
performansi kerja agen asuransi jiwa.
B. Identifikasi Variabel 1. Variabel Tergantung : Performansi Kerja
2. Variabel Bebas : Sensitivitas terhadap Penolakan
C. Definisi Operasional 1. Performansi Kerja
Performansi kerja merupakan hasil penjualan yang dilakukan oleh agen asuransi jiwa dalam melakukan penjualan produk asuransi jiwa untuk
mencapai target penjualan produk asuransi jiwa. Pada agen asuransi jiwa, aspek dari performansi kerja yang akan dilihat hanya aspek hasil. Oleh
karena itu, performansi kerja pada agen asuransi jiwa diukur dengan melihat jumlah closing atau orang yang berhasil diajak untuk menjadi nasabah
asuransi jiwa selama satu tahun. Semakin tinggi jumlah closing agen asuransi jiwa menunjukkan bahwa semakin tinggi performansi kerja agen
asuransi jiwa. Sebaliknya, semakin rendah jumlah closing agen asuransi jiwa menunjukkan bahwa semakin rendah performansi kerja agen asuransi
jiwa. Data jumlah closing agen dengan pengalaman kerja menjadi agen asuransi jiwa di bawah atau sama dengan 1 tahun akan didapatkan dari tiap
supervisor agen asuransi jiwa.
2. Sensitivitas terhadap Penolakan
Sensitivitas terhadap penolakan adalah kecenderungan agen asuransi jiwa untuk menyadari, cemas, sensitif dan bereaksi berlebihan yang tidak
sewajarnya pada perasaan dan perilaku orang lain yang ambigu sebagai penolakan dari lingkungannya. Pada penelitian ini isyarat interpersonal
yang ambigu yang diinterpretasikan sebagai sebuah penolakan dapat berasal dari klien asuransi jiwa lingkungan hubungan interpersonal. Sensitivitas
terhadap penolakan tersebut dapat mempengaruhi kualitas relasi sosial antara agen asuransi jiwa dengan klien asuransi jiwa.
Sensitivitas terhadap penolakan pada agen asuransi jiwa akan diukur menggunakan adaptasi skala Interpersonal Sensitivity Measure atau IPSM
yang dikembangkan oleh Boyce dan Parker 1989. Peneliti mengadaptasi skala IPSM karena sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya dalam
mengukur sensitivitas terhadap penolakan. IPSM memiliki lima dimensi, yaitu a Interpersonal Awareness, b Need for Approval, c Separation
Anxiety, d Timidity, e Fragile Inner-Self. Semakin tinggi skor total IPSM yang diperoleh agen asuransi jiwa, maka semakin tinggi tingkat sensitivitas
agen asuransi jiwa terhadap penolakan. Sebaliknya, semakin rendah skor total IPSM yang diperoleh agen asuransi jiwa, maka semakin rendah tingkat
sensitivitas agen asuransi jiwa terhadap penolakan.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang-orang yang menjadi sumber data dari penelitian, memiliki karakteristik yang sesuai variabel penelitian dan pada
dasarnya yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian Azwar, 2015. Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik sampel nonprobability atau
convenience sample Creswell, 2010. Convenience sample adalah teknik untuk memilih subjek berdasarkan kemudahan convenience dan ketersediaannya
Creswell, 2010. Pada penelitian ini kemudahan dan ketersediaan subjek yang dapat dijangkau peneliti adalah agen asuransi jiwa di PT. Prudential Life
Assurance. Agen asuransi jiwa yang dipilih adalah agen yang memiliki pengalaman
kerja di bidang agen asuransi jiwa di bawah atau sama dengan 1 tahun. Peneliti memilih subjek dengan pengalaman kerja di bawah atau sama dengan 1 tahun
untuk mengesampingkan pengaruh pengalaman kerja pada performansi kerja
agen.