Uji signifikansi angka korelasi dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya hubungan atau korelasi antar variabel. Taraf signifikansi yang
digunakan adalah p 0,05 Santoso, 2016. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS 23. Berikut merupakan hasil analisis korelasi
Spearman ’s rho one tailed.
Tabel 9. Ringkasan
Korelasi Spearman’s rho, Mean, dan Standart Deviasi untuk IPSM dan Rerata Closing
Measure 1
2 M
SD 1. IPSM
Koefisien korelasi -
-0,311 93,97 12,46 Sig. 1-tailed
- 0,047
2. Rerata Closing
Koefisien korelasi -0,311
- 1,34
1,73 Sig. 1-tailed
0,047 -
M 93,97
1,34 SD
12,46 1,73
korelasi signifikan pada 0,05 1-tailed Berdasarkan hasil analisis korelasi dengan menggunakan
Spearman’s
rho pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa korelasi antara sensitivitas terhadap
penolakan dengan performansi kerja agen asuransi jiwa memiliki korelasi negatif namun lemah koefisien korelasi di bawah 0,5. Meski demikian,
korelasi antar kedua variabel tersebut cukup signifikan p = 0,047; p 0,05.
F. Pembahasan
Hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa subjek penelitian cenderung memiliki tingkat sensitivitas yang sedang. Hasil tersebut didukung
dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada salah satu subjek penelitian. Subjek mengaku dirinya sering kali mudah menerima penolakan dari
orang baru yang hendak diajak untuk menjadi nasabah. Subjek mengatakan bahwa ketika orang yang hendak diprospek tersebut memberikan respon yang
ambigu, seperti akan memikirkannya terlebih dahulu, subjek cenderung menganggap bahwa orang tersebut ada kemungkinan telah menolak subjek.
Akan tetapi, subjek tidak terlalu mempermasalahkannya karena subjek merasa bahwa penolakan itu merupakan hal yang wajar.
Berdasarkan hasil analisis korelasi -0,311 dengan p = 0,047 dapat dilihat bahwa hipotesa peneliti diterima. Sensitivitas terhadap penolakan secara
signifikan berhubungan dengan performansi kerja agen asuransi jiwa. Hubungan antar kedua variabel tersebut bersifat negatif atau berlawanan arah.
Hal ini menunjukkan bahwa sensitivitas terhadap penolakan agen asuransi jiwa yang tinggi akan diikuti dengan performansi kerja agen asuransi jiwa yang
rendah. Sebaliknya, sensitivitas terhadap penolakan agen asuransi jiwa yang rendah akan diikuti dengan performansi kerja agen asuransi jiwa yang tinggi.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sensitivitas terhadap penolakan yang tinggi akan cenderung
menunjukkan keterampilan interpersonal yang lemah dan dapat mempengaruhi kualitas relasi sosial yang dimilikinya Bernstein Benfield, 2013. Butler,
dkk. 2007 menyatakan bahwa ketika sensitivitas terhadap penolakan meningkat, maka kepercayaan diri dan kemampuan dalam interaksi sosial akan
menurun, khususnya pada kesempatan bertemu dengan orang baru di mana kemungkinan akan penolakan terjadi lebih tinggi. Seorang agen asuransi jiwa
yang ingin meningkatkan performansi kerjanya sering kali harus menemui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI