f. Disolusi tablet
Disolusi adalah proses melarutnya zat aktif bahan obat dalam sediaan obat ke dalam suatu medium. Pada umumnya medium yang digunakan berupa air. Suatu
obat untuk diabsorbsi, pertama kali obat tersebut harus dapat terlarut dalam cairan obat tersebut akan diabsorbsi. Efektifitas dari suatu tablet dalam melepaskan
obatnya untuk diabsorbsi sistemik tergantung pada laju disintegrasi dari bentuk sediaan, deagregasi dari granul dan disolusi dari partikel zat aktif Sulaiman, 2007.
Disolusi merupakan proses kinetik, sehingga prosesnya diamati dari pengamatan terhadap jumlah zat aktif yang terlarut ke dalam medium sebagai fungsi waktu.
Disolusi juga merupakan tahap penentu terjadinya absorpsi. Berdasarkan laju disolusi, dapat diperkirakan kecepatan absorbsi yang mempengaruhi mulai kerja,
intensitas, dan lama kerja obat di dalam tubuh.Pada tahun 1897, Noyes dan Whitney mencoba menguantifikasikan jumlah obat yang terlarut melalu persamaan :
dWdt = D.Sh Cs-C .....................................................13
W adalah berat zat aktif yang terlarut dalam medium selama waktu t, sehingga dWdt adalah kecepatan disolusi zat aktif gramwaktu. D adalah
koefisien difusi zat yang terlarut dalam medium yang digunakan, S adalah luas kontak muka zat aktif- medium, h adalah tebal lapisan tipis film-difusi, sedangkan
Cs adalah konsentrasi dalam keadaan saturasi. Harga C menunjukkan konsentrasi zat aktif terlarut pada saat t Fudholi, 2013.
Interpretasi pengujian disolusi sediaan tablet mengikuti tabel penerimaan untuk sediaan tablet lepas segera. Tabel penerimaan untuk sediaan tablet lepas
segera disajikan pada tabel 4. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Tabel penerimaan Tahap
Jumlah yang diuji Kriteria Penerimaan
S
1
6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5 .
S
2
6 Rata-rata dari 12 unit S
1+
S
2
adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, dan tidak satu unitpun
yang lebih kecil dari Q-15. S
3
12 Rata-rata dari 24 unit S
1
+ S
2
+ S
3
adalah sama atau lebih besar dari Q, tidak lebih kecil Q- 15
dan tidak satu unitpun yang lebih kecil dari Q-25.
Dirjen POM, 2014. Pengujian sampai tiga tahap dilanjutkan apabiila tahap S
1
dan S
2
tidak memenuhi kriteria penerimaan. Harga Q menunjukkan jumlah zat aktif yang
terlarut dalam medium yang dinyatakan dalam persentase kadar pada masing- masing monografi Dirjen POM, 2014. Glibenklamid memiliki nilai Q
30
yaitu 75 harus dapat larut setelah 30 menit dalam medium disolusi United States
Pharmacopeial Convention, 2014.
B. Monografi Bahan
1. Glibenklamid
Glibenklamid adalah serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau. Nama ilmiah glibenklamid adalah N-p-[2-5-Kloro-2-
metoksibenzamida etil] benzenasulfonil-N-sikloheksillurea. Mempunyai berat molekul sebesar 494,00. Titik lelehnya 169,5
C Abdul, Swathimutyam, Padmanabha, Nalini, and Prakash, 2011. Glibenklamid tidak larut dalam air, agak
sukar larut dalam metilen klorida, sukar larut dalam etanol dan metanol Dirjen POM, 2014. Glibenklamid memiliki kelarutan dalam air sebesar 0,00206 mgml
Drugbank.com, 2015. Glibenklamid memiliki nilai pKa sebesar 5,3 Rohayati, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI