Gambar 18. Kurva jumlah terdisolusi tablet liquisolid glibenklamid terhadap waktu menit
Pada gambar 18 menunjukkan profil disolusi tiap formula Run R dari menit ke-0 sampai menit ke-45. Hasil ini mencapai 75 zat aktif larut dalam waktu
30 menit. Hasil memenuhi persyratan glibenklamid yang harus 75 dalam waktu 30 menit. Dalam penelitian ini seharusnya perlu dibuat satu formula glibenklamid
yang digunakan sebagai kontrol. Kontrol yang dimaksud adalah kontrol formula tanpa penambahan pelarut PEG 400. Kontrol tersebut digunakan sebagai
pembanding dari kedelapan formula Run R tablet liquisolid glibenklamid untuk menunjukkan terjadinya peningkatan kelarutan. Dalam hal ini pelarut PEG 400
berpengaruh besar dalam formula tablet liquisolid glibenklamid karena digunakan untuk melarutkan atau mensuspensikan obat yang tidak larut dalam air sehingga
akan dapat merubah kondisi lingkungan yang hidrofobik menjadi hidrofilik.
E. Penentuan Formula Optimum
Formula optimum ditentukan dengan menggunakan software Design Expert versi 9.0 yang diawali dengan menentukan parameter sifat fisik keseragaman
20 40
60 80
100 120
10 20
30 40
50
o b
at te
rd is
o lu
si
Waktu menit R1
R2 R3
R4 R5
R6 R7
R8
kandungan, kerasan, kerapuhan, waktu hancur dan disolusi tablet. Nilai dan bobot parameter yang dioptimasi dapat dilihat pada tabel VII.
Tabel VII. Pemberian nilai dan bobot pada respon Respon
Goal Minimum point Maksimum point
Bobot
Keseragaman kandungan
In target 100
92,32 105,22
+++ Kekerasan
In range 3,36 kg
5,51 kg -
Kerapuhan Minimal
0,11 0,60
++ Waktu hancur
Minimal 0,99 menit
5,29 menit +++
Disolusi obat Q
30
Maksimal 75,17
100 +++
Pada tabel VII pemberian nilai dan bobot respon kemudian dibuat hasil prediksi untuk mendapatkan persamaan polinomial dan grafik untuk setiap respon.
Berikut hasil prediksi model plot formula optimum tablet dengan menggunakan sofware Design ekspert 9.0 yang dapat dilihat pada gambar 19.
Keterangan : Y= Desirability
A= komponen PEG 400 B= komponen Laktosa
= Design point = Convidence interval
Gambar 19. Model plot formula optimum tablet
Pada gambar 19 menunjukkan solusi dalam memprediksikan formula optimum. Prediksi tersebut kemudian dipilih salah satu formula sebagai formula
optimum. Formula optimum yang dipilih adalah formula dengan proporsi PEG 400 5 mg dan laktosa 307 mg 0 : 100 yang sama dengan formula Run
R1 dan R2 dan nilai desirability-nya sebesar 0,459. Desirability merupakan nilai yang besarnya nol sampai dengan satu yang artinya bahwa semakin nilai
desirability mendekati satu maka semakin tinggi mendapatkan nilai respon yang diinginkan. Verifikasi data selanjutnya dilakukan untuk melihat hasil prediksi
dengan hasil percobaan yang kemudian dianalisis dengan uji T tidak berpasangan menggunakan software R studio 3.2.3.
Berikut hasil prediksi formula optimum dan hasil formula Run R R1 dan R2 yang disajikan pada tabel VIII.
Tabel VIII. Hasil prediksi formula optimum dan hasil formula Run R1 dan R2
Paramater Prediksi
formula optimum
Hasil formula optimum
Nilai p-value R1
R2 R1
R2
Keseragaman Kandungan
99,18 100,63
97,23 0,240
0,075 Kekerasan Kg
3,52 3,36
4,40 0,630
0,114 Kerapuhan
0,42 0,36
0,41 0,501
0,969 Waktu hancur
menit 1,50
0,99 2,12
0,063 0,101
Disolusi obat Q
30
78,68 75,73
77,17 0,444
0,111 Berdasarkan tabel VIII parameter keseragaman kandungan, kekerasan,
waktu hancur, kerapuhan, dan disolusi tablet mempunyai nilai p-value lebih dari 0,05 untuk fomula Run R1 dan R2 sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan
signifikan antara prediksi dan hasil formula optimum. Hasil ini menunjukkan bahwa formula hasil percobaan tablet liquisolid glibenklamid sesuai dengan teori
dan membuktikan bahwa formula optimum yang didapat dari simplex lattice design dengan software Design Ekspert 9.0 telah valid.
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. PEG 400 berpengaruh signifikan menaikkan kerapuhan, disolusi tablet,
keseragaman kandungan tablet, dan waktu hancur tablet, sedangkan laktosa berpengaruh signifikan menaikkan kekerasan tablet. Interaksi keduanya
berpengaruh signifikan terhadap kenaikkan keseragaman kandungan tablet
liquisolid glibenklamid.
2. Campuran bahan pelarut PEG 400 dan Laktosa sebagai carrier material
menghasilkan formula optimum dengan perbandingan konsentrasi PEG 400 : Laktosa 0 : 100 metode Simplex Lattice Design dengan proporsi jumlah
bahan 5 : 307 mg. B.
Saran
1. Perlu dilakukan pemilihan obat, pelarut, carrier material, coating material yang
lain agar dapat mengetahui pengaruh sifat fisik dan disolusi tablet liquisolid. 2.
Perlu digunakan kontrol untuk dapat membandingkan pengaruh peningkatan kelarutan obat tablet liquisolid.