harus memenuhi kriteria persen recovery CV kurang dari 5 Pharmaceutical CGMPs, 2003.
3. Evaluasi mutu fisik tablet liquisolid
a. Keseragaman kandungan
Masing-masing 10 tablet digerus satu per satu kemudian diambil sebanyak 44,0 mg kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan
metanol sampai batas tanda. Larutan disonifikasi selama 10 menit kemudian disaring. Serapan dibaca menggunakan spektrofotometer UV pada panjang
gelombang maksimum. Hasil serapan kemudian dihitung kadar tiap-tiap formula Run dengan menggunakan persaamaan kurva baku glibenklamid dalam metanol
dan nilai penerimaan Dirjen POM, 2014.
b. Uji kekerasan tablet
Sebanyak 10 tablet diletakkan satu per satu secara horizontal pada hardness tester, kemudian salah satu bagian dari mesin ini akan bergerak maju
untuk menghancurkan tablet dan alat membaca ukuran tablet yang hancur. Hasilnya kemudian dihitung rata-rata Anilkumar, Arun, Amol, Harinath, 2010.
c. Uji kerapuhan tablet
Dua puluh tablet diambil dan ditimbang seluruh tablet secara bersamaan dan dicatat sebagai bobot awal. Seluruh tablet dimasukkan ke dalam attrition tester
dan menghidupkan tombol putar 25 putaranmenit selama 4 menit. Tablet dibersihkan dari debu dan ditimbang kembali. Dihitung selisih dari penimbangan
awal dengan penimbangan akhir dikalikan 100 persen, maka akan diperoleh nilai persen kerapuhannya Arulkumaran et al., 2014.
d. Uji waktu hancur tablet
Enam tablet dipilih secara acak diletakkan di dalam tabung disintegran tester. Tabung dimasukkan kedalam bejana yang telah diisi air bersuhu 37
o
±0,2
o
C, tinggi air tidak kurang dari 15 cm sehingga tabung dapat turun naik dengan jarak 7,5 cm. Kemudian dicatat waktu hancur tablet. Tablet dikatakan hancur apabila ada
bagian tablet ada yang tertinggal di atas kasa. Waktu hancur tablet dikatakan baik ≤ 15 menit Dirjen POM, 2014.
e. Penetapan kadar
Sebanyak dua puluh tablet ditimbang lalu digerus, kemudian diambil 44,0 mg dengan saksama lalu dilarutkan dengan metanol dalam labu takar 100 ml sampai
batas tanda. Larutan disonifikasi selama 10 menit kemudian disaring. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum metanol. Kadar diperoleh dengan
memasukkan nilai serapan ke dalam kurva baku glibenklamid dalam metanol. Percobaan diulang sebanyak tiga kali tiap formula rundan dihitung rata-rata serta
simpangan deviasi SD Bilal et al., 2013.
f. Uji Disolusi