B. Hasil Uji Sifat Fisik Tablet Liquisolid
1. Keseragaman kandungan tablet
Uji keseragaman kandungan bertujuan untuk mengetahui kandungan zat aktif tiap tablet. Farmakope Indonesia V mempersyaratkan bahwa apabila dosis tiap
tablet ≤ 25 mg maka harus dilakukan uji keseragaman kandungan.
Persamaan respon keseragaman kandungan tablet sebagai berikut : Y= - 962,92 X
1
+ 0,40 X
2
+ 4,88X
1
X
2
+0,005X
1
X
2
X
1-
X
2
.........................18 Keterangan :
X
1
= komponen PEG 400 X
2
= komponen laktosa Model plot respon keseragaman kandungan ditunjukkan pada gambar 11.
Keterangan : Y= respon keseragaman kandungan
A= komponen PEG 400 B= komponen Laktosa
= Design point = Convidence interval
-- =Tolerence interval
Gambar 11. Model plot keseragaman kandungan tablet
Pada persamaan 18 dapat diketahui bahwa PEG 400, laktosa, dan interaksi komponen PEG 400-laktosa memberikan pengaruh respon keseragaman
kandungan. Nilai negatif menunjukkan penggunaan komponen PEG 400
menurunkan pelepasan zat aktif glibenklamid dengan nilai - 962,92 dan nilai positif menunjukkan penggunaan komponen laktosa menaikkan pelepasan zat aktif
glibenklamid dengan nilai 0,40. Komponen PEG 400 akan memperlambat pelepasan zat akitf glibenklamid karena PEG 400 akan membuat obat tetap
berikatan dengan pelarut sehingga sulit lepas apabila digunakan dalam jumlah pelarut besar Hadisoewignyo, 2012. Berdasarkan model plot interaksi
keseragaman kandungan, kurva yang dihasilkan adalah sigmoid. Hal ini menunjukkan adanya interaksi positif PEG 400-laktosa dengan nilai interaksi
sebesar 4,88. Interaksi antara komponen tersebut dalam formula dapat meningkatkan pelepasan zat aktif glibenklamid. Peningkatan respon disebabkan
karena laktosa dapat memudahkan tablet melepaskan zat aktif obat ketika dalam campuran serbuk. Sifat laktosa yang dapat melepaskan zat aktif dengan baik
menyebabkan peningkatan pelepasan zat aktif dalam tablet Siregar, 2008. Hasil persamaan nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,2544 p0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan sehingga penambahan tunggal maupun interaksi PEG 400 dan laktosa pengaruhnya kecil terhadap keseragaman
kandungan tablet liquisolid. Hasil uji stastistik menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang bermakna antar formula Run R. Berdasarkan data keseragaman kandungan tablet lampiran 3. Hasil
keseragaman kandungan tablet menunjukkan bahwa semua formula memiliki kadar rata-rata yang tinggi tiap tabletnya yaitu antara 92,32 sampai 105,22 dengan
nilai penerimaan kurang dari 15 L1 sesuai dengan tablet persyaratan keseragaman kandungan tablet pada Farmakope Indonesia V. Demikian dapat
disimpulkan bahwa rata-rata kandungan tablet antar formula seragam. 2.
Kekerasan tablet
Kekerasan tablet merupakan parameter yang menunjukkan ketahanan tablet terhadap guncangan mekanik dan pengikisan yang akan mempengaruhi sifat
fisik tablet. Kekerasan tablet dapat dipengaruhi oleh tekanan pengempaan, bahan pengikat, metode, dan kompresibilitas. Semakin besar tekanan pengempaan, maka
tablet akan memiliki kekerasan yang tinggi. Persamaan respon kekerasan adalah sebagai berikut :
Y= -3,62 X
1
+ 5,60 X
2
+ 0,01 X
1
X
2.........................................................
19 Keterangan :
X
1
= komponen PEG 400 X
2
= komponen laktosa Model plot interaksi respon kekerasan tablet ditunjukkan pada gambar 12.
Keterangan : Y= respon kekerasan
A= komponen PEG 400 B= komponen Laktosa
= Design point = Convidence interval
-- =Tolerence interval
Gambar 12. Model plot respon kekerasan tablet
Pada persamaan 19 dapat diketahui bahwa PEG 400, laktosa, dan
interaksi komponen PEG 400-laktosa memberikan pengaruh respon kekerasan tablet. Nilai negatif menunjukkan penggunaan komponen PEG 400 menurunkan
kekerasan tablet yaitu dengan nilai – 3,62 dan nilai positif menunjukkan
penggunaan komponen laktosa menaikkan kekerasan yaitu dengan nilai 5,60. Komponen laktosa berpengaruh dominan menaikkan kekerasn tablet. Hal ini
disebabkan karena laktosa yang bersifat pengabsorbsi, lebih mudah mengikat PEG 400 sehingga meningkatkan kekerasan tablet. Berdasarkan model plot interaksi
kekerasan, kurva yang dihasilkan melengkung ke bawah. Hal ini ditunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
interaksi positif dengan nilai interaksi sebesar 0,01 sehingga campuran PEG 400- laktosa tidak berpengaruh secara dominan dalam menaikkan kekerasan tablet. Hasil
persamaan menunjukkan nilai p-value yang diperoleh 0,1384 p0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar formula sehingga
penambahan tunggal maupun interaksi PEG 400 dan laktosa pengaruh kecil terhadap kekerasan tablet liquisolid. Hasil uji stastistik menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang bermakna antar formula Run R. Berdasarkan hasil data kekerasan tablet lampiran 5 menunjukkan bahwa
semua formula memiliki kekerasan pada rentang 3,36-5,41 kg. Pada umumnya tablet memiliki kekerasan berkisar antara 4- 10 kg. Namun, tablet memiliki
kekerasan kurang dari 4 kg, masih dapat memenuhi persyaratan apabila persyaratan kerapuhan tablet terpenuhi Sulaiman, 2007.
3. Kerapuhan tablet