d. Uji waktu hancur tablet
Enam tablet dipilih secara acak diletakkan di dalam tabung disintegran tester. Tabung dimasukkan kedalam bejana yang telah diisi air bersuhu 37
o
±0,2
o
C, tinggi air tidak kurang dari 15 cm sehingga tabung dapat turun naik dengan jarak 7,5 cm. Kemudian dicatat waktu hancur tablet. Tablet dikatakan hancur apabila ada
bagian tablet ada yang tertinggal di atas kasa. Waktu hancur tablet dikatakan baik ≤ 15 menit Dirjen POM, 2014.
e. Penetapan kadar
Sebanyak dua puluh tablet ditimbang lalu digerus, kemudian diambil 44,0 mg dengan saksama lalu dilarutkan dengan metanol dalam labu takar 100 ml sampai
batas tanda. Larutan disonifikasi selama 10 menit kemudian disaring. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum metanol. Kadar diperoleh dengan
memasukkan nilai serapan ke dalam kurva baku glibenklamid dalam metanol. Percobaan diulang sebanyak tiga kali tiap formula rundan dihitung rata-rata serta
simpangan deviasi SD Bilal et al., 2013.
f. Uji Disolusi
1 Pembuatan larutan bufer fosfat pH 8,5
Larutan bufer fosfat pH 8,5 sebagai medium disolusi dibuat dengan cara menimbang sebanyak 6,8 gram monobasic potassium phosphat dan 1,99 gram
NaOH kemudian ditambahkan akuadest ke dalam labu takar 1000 ml hingga batas tanda United States Pharmacopeial Convention, 2014.
2 Pembuatan larutan induk
Larutan induk dibuat dengan cara menimbang saksama 67,0 mg glibenklamid lalu dilarutkan 40 ml metanol di dalam labu takar 500 ml. Sonifikasi
selama 5 menit lalu ditambahkan medium disolusi hingga batas tanda. United States Pharmacopeial Convention, 2014.
3 Penentuan panjang gelombang maksimum
Larutan induk kemudian diambil 900 µl dan diencerkan dengan larutan bufer fosfat pH 8,5 hingga 10 mL. Larutan ini dimasukkan dalam kuvet dan diamati
absorbansi pada panjang gelombang 200 – 400 nm sehingga akan diketahui serapan
maksimum United States Pharmacopeial Convention, 2014.
4 Pembuatan kurva baku
Larutan induk dibuat seri kadar dengan konsentrasi 2,68 µgml, 4,02 µgml, 5,36 µgml, 6,7 µgml, 8,04 µgml dan diencerkan sampai 10 ml dengan
bufer fosfat pH 8,5. Setelah itu larutan dibaca dengan Spektrofotometer UV pada panjang gelombang serapan maksimum, Serapan yang didapat dari masing-masing
pengenceran diplotkan dengan kadar dan dibuat kurva dengan persamaan garis dan regresi linier United States Pharmacopeial Convention, 2014.
5 Uji disolusi tablet
Tablet dimasukkan ke dalam labu yang berisi larutan 0,05 M bufer fosfat pH 8,5 yang berfungsi sebagai media disolusi. Jarak pengaduk dayung
dari dasar labu adalah 2,5 ± 0,2 cm dan pengaduk dayung diputar pada kecepatan 50 rpm. Suhu medium dijaga konstan 37 ± 0,5º C dengan volume
media disolusi yang digunakan adalah 900 ml. Sampel obat yang terlepas ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
medium diambil pada menit ke 0, 5, 10, 15, 30, dan 45 menit sebanyak 5 ml pada posisi yang telah ditentukan. Setiap kali pengambilan sampel diganti dengan
volume yang sama 5,0 ml dengan medium bufer. Serapan dari larutan uji ditetapkan kadarnya dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang
maksimum United States Pharmacopeial Convention, 2014.
F. Analisis Data
Data yang diperoleh dari percobaan adalah data sifat alir serbuk, homogenitas serbuk, penetapan kadar, profil disolusi dan sifat fisik tablet meliputi
keseragaman kandungan, kekerasan, kerapuhan tablet, dan waktu hancur tablet. Data sifat alir dan sifat fisik yang diperoleh, dihitung rata-rata dan standar
deviasi. Data sifat alir, sifat fisik, dan profil disolusi tablet dianalisis menggunakan Design Expert 9.0 sehingga didapatkan interaksi dari kedua komponen untuk
masing-masing respon dan fomula optimum. Analisis stastistik yang digunakan Design Expert 9.0 dan R 3.2.3. Salah satu formula dengan proporsi optimum dipilih
dan diuji kembali sifat fisiknya dan dibandingkan dengan menggunakan uji T tidak berpasangan menggunakan perangkat lunak R 3.2.3 dengan taraf kepercayaan 95
sebagai hasil verifikasi proporsi optimum yang didapatkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI