Hubungan antara liquid load factor L
f
dan nilai R ditunjukkan dengan persamaan 3 dan persamaan 4.
L
f
= ɸ + φ 1R
......................................................................................... 3 L
f
= Ψ+ϕ 1R
......................................................................................... 4 Nilai
ɸ dan φ menyatakan jumlah maksimum pelarut non-volatile yang digunakan dan memiliki kemampuan mengalir yang baik. Nilai
Ψ dan ϕ menyatakan jumlah maksimum pelarut non-volatile yang digunakan dan memiliki kompaktibilitas yang
baik yang ditandai dengan kekerasan tablet yang mencukupi dan tanpa adanya cairan yang keluar pada saat pencetakan tablet Abbas, Rasool, and Rajab, 2014 .
Parameter nilai liquid load factor L
f
dan nilai R dapat digunakan untuk optimasi dalam penentuan kemampuan serbuk mengalir dan kompresibilitasnya. Penelitian
yang dilakukan oleh Al-Sarraf 2014 tentang tablet liquisolid telmisartan menunjukkan bahwa seiring dengan meningkatnya nilai R maka kecepatan disolusi
akan meningkat.
5. Mekanisme pelepasan obat liquisolid
a. Meningkatnya luas permukaan bahan obat
Ketika obat larut dalam pelarut non-volatile menjadi larutan atau bentuk cair, obat akan berada pada keadaan dispersi molekuler di dalam campuran serbuk.
Campuran obat dengan pelarut non-volatile yang membentuk suspensi akan berada dalam keadaan dispersi kasar. Hal tersebut menyebabkan luas permukaan obat
menjadi besar sehingga mempengaruhi pelepasan obat menjadi meningkat dan berpengaruh dalam absorpsi obat dalam tubuh menjadi maksimal. Apabila
peningkatan kelarutan obat melebihi batas kelarutannya, maka akan terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
peningkatan fraksi obat yang tidak larut dibanding dengan fraksi yang larut sehingga akan menurunkan laju pelepasan obat Hadisoewignyo, 2012. Hasil
campuran serbuk liquisolid, akan memiliki luas permukaan yang besar pada obatnya karena menjadi larutansuspensibentuk cair dibanding dengan metode
cetak langsung yang memiliki luas permukaan yang kecil karena tidak ada penambahan bahan pelarut dalam formulasinya Nagabandi, Ramarao, and
Jayaveera, 2011.
b. Meningkatnya kelarutan obat dalam air
Mekanisme utama dalam peningkatan pelepasan obat adalah pelarut yang digunakan. Peningkatan kelarutan obat dalam air terjadi karena adanya pelarut non-
volatile yang bertindak sebagai ko-solven Hadisoewignyo, 2012. Ko-solven akan mempengaruhi polaritas obat yang dapat ditunjukkan dengan tetapan dielektriknya.
Ko-solven yang memiliki tetapan dielektrik rendah akan menurunkan tetapan dielektrik obat yang tidak larut air setelah pencampuran. Semakin rendah tetapan
dielektrik pelarut, campuran yang digunakan maka semakin besar obat yang dapat larut di dalamnya karena obat bersifat tidak larut dalam air. PEG 400 memiliki
tetapan dielektrik sebesar 12,4 yang termasuk dalam kategori tetapan dielektrik rendah 1-20 UNC,1996.
c. Meningkatkan proses pembasahan