36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Sifat Alir Serbuk Liquisolid
Serbuk liquisolid diuji sifat alirnya meliputi waktu alir, sudut diam, indeks kompresibilitas dan hausner ratio.
1. Kecepatan alir
Kecepatan alir merupakan salah satu parameter dalam menentukan sifat alir alir serbuk. Kecepatan alir menunjukkan mudah tidaknya serbuk mengalir ke
dalam mesin pencetak tablet Siregar, 2008.
Persamaan respon kecepatan alir adalah sebagai berikut : Y = -64327,11 X
1
-0,18 X
2
+ 371,14 X
1
X
2
+ 0,73X
1
X
2
X
1
-X
2
+0,0006X
1
X
2
X
1
X
2 2
.............................14 Keterangan :
X
1
= komponen PEG 400 X
2
= komponen laktosa Berikut model plot respon kecepatan alir ditunjukkan pada gambar 5.
Keterangan : Y= respon kecepatan alir
A= komponen PEG 400 B= komponen Laktosa
= Design point = Convidence interval
--- =Tolerence interval
Gambar 5. Model plot respon kecepatan alir serbuk
Pada persamaan 14 dapat diketahui bahwa PEG 400, laktosa, dan interaksi komponen PEG 400-laktosa memberikan pengaruh respon kecepatan alir.
Nilai negatif menunjukkan penggunaan komponen PEG 400 dan komponen laktosa masing-masing menurunkan kecepatan alir dengan nilai -64327,11 dan -0,18.
Komponen PEG 400 memiliki pengaruh yang dominan terhadap penurunan kecepatan alir serbuk. Penurunan respon kecepatan alir disebabkan karena
komponen PEG 400 akan menyebabkan terjadinya pembasahan pada serbuk sehingga menyebabkan penurunan kecepatan alir. Kurva ini menunjukkan adanya
interaksi positif PEG 400-laktosa dengan nilai interaksi sebesar + 371,14. Interaksi antara komponen tersebut dalam formula dapat menaikkan kecepatan alir serbuk.
Kenaikan kecepatan alir serbuk terjadi karena laktosa sebagai adsorbent akan menyerap PEG 400 menjadi serbuk kering sehingga menaikkan kecepatan alir
serbuk. Berdasarkan data kecepatan alir serbuk lampiran 3, hasil menunjukkan kecepatan alir semua formula serbuk berada pada rentang 39,95-55,78 gramdetik
sehingga dapat dikatakan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yaitu lebih dari 10 gram detik Siregar, 2008. Hasil uji statistik menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan antar formula Run R R1, R2, dan R3. 2.
Sudut diam
Sudut diam merupakan sudut tetap yang terjadi antara permukaan suatu tumpukan partikel serbuk berbentuk kerucut dengan bidang horizontal.
Persamaan respon sudut diam adalah sebagai berikut : Y= -482,82 X
1
+ 0,08 X
2
+2,42 X
1
X
2
+ 0,002 X
1
X
2
X
1
–X
2
..................15 Keterangan :
X
1
= komponen PEG 400 X
2
= komponen laktosa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berikut model plot respon sudut diam ditunjukkan pada gambar 6.
Keterangan : Y= respon sudut diam
A= komponen PEG 400 B= komponen Laktosa
= Design point = Convidence interval
-- =Tolerence interval
Gambar 6. Model plot respon sudut diam serbuk
Pada persamaan 15 dapat diketahui bahwa PEG 400, laktosa, dan interaksi komponen PEG 400-laktosa memberikan pengaruh respon sudut diam.
Nilai negatif menunjukkan penggunaan komponen PEG 400 menurunkan sudut diam dengan nilai -482,82 dan nilai positif penggunaan komponen laktosa
menaikkan sudut diam dengan nilai 0,08. Penurunan sudut diam terjadi karena PEG 400 akan berikatan dengan komponen lain, menyebabkan sudut kontak menjadi
kecil kohesifitas sehingga terjadi penurunan sudut diam. Berdasarkan model plot interaksi sudut diam gambar 6, kurva yang dihasilkan melengkung ke bawah. Hal
ini menunjukkan adanya interaksi positif dengan nilai interaksi sebesar +2,42. Interaksi komponen PEG 400 dan komponen laktosa memberikan pengaruh dalam
menaikkan sudut diam. Komponen laktosa yang memiliki bentuk partikel halus akan mengalami kesulitan untuk mengalir sehingga dapat menaikkan sudut diam
serbuk. Berdasarkan data sudut diam serbuk lampiran 3, hasil menunjukkan sudut diam campuran serbuk berada pada rentang 18,89
– 29,40 sehingga dapat
dikatakan memenuhi persyaratan sudut diam yang baik yaitu kurang dari 30 . Hasil
uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar formula Run R. 3.
Hausner ratio
Hausner ratio merupakan perbandingan antara volume awal sebelum pengetapan dengan volume setelah pengetapan yang mempengaruhi sifat alir
serbuk. Hausner ratio merupakan parameter untuk mengevaluasi sifat alir dalam serbuk.
Persamaan respon hausner ratio adalah sebagai berikut : Y=13,18 X
1
+0,003X
2
- 0.07X
1
X
2
-0,00007 X
1
X
2
X
1
X
2
................16 Keterangan :
X
1
= komponen PEG 400 X
2
= komponen laktosa Berikut model plot interaksi respon hausner ratio yang ditunjukkan pada
gambar 7. Keterangan :
Y= respon hausner ratio A= komponen PEG 400
B= komponen Laktosa = Design point
= Convidence interval
-- =Tolerence interval
Gambar 7. Model plot respon hausner ratio serbuk
Pada persamaan 16 dapat diketahui bahwa PEG 400, laktosa, dan interaksi komponen PEG 400-laktosa memberikan pengaruh respon hausner ratio.
Nilai positif menunjukkan penggunaan komponen PEG 400 dan komponen laktosa masing-masing menurunkan hausner ratio dengan nilai 13,18 dan 0,003.
Komponen PEG 400 berpengaruh dominan dalam menaikkan respon hausner ratio. Hal ini disebabkan karena komponen PEG 400 akan membasahi serbuk dan
membentuk partikel serbuk padat sehingga meningkatkan respon hausner ratio. Serbuk dibutuhkan tekanan yang keras untuk dikempa menjadi tablet. Berdasarkan
model plot interaksi hausner ratio gambar 7, kurva yang dihasilkan sigmoid. Hal ini menunjukkan interaksi komponen PEG 400-Laktosa akan menurunkan respon
hausner ratio dengan nilai interaksi -0,00007. Berdasarkan data hausner ratio lampiran 3 menunjukkan bahwa hasil dari semua formula run memiliki nilai
hausner ratio yang berada pada rentang 1,18-1,31. Nilai hausner ratio yang dihasilkan memenuhi persyaratan yaitu masuk dalam kategori sifat alir baik sampai
agak baik. Hasil uji stastistik menunjukkan bahwa ada perbedaan yang bermakna antar formula Run R.
4. Indeks kompresibilitas