5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sediaan Tablet Liquisolid
1. Definisi liquisolid
Liquisolid merupakan salah satu metode yang relatif baru diperkenalkan oleh Spires pada tahun 2002. Liquisolid juga disebut dengan powdered solution
technology. Liquisolid merupakan metode pembuatan sediaan tablet untuk obat golongan Sistem Klasifikasi Biofarmasetika BCS kelas 2 dan kelas 4 yang
memiliki kelarutan yang rendah Spireas, 2002. Pada umumnya, liquisolid diterapkan untuk obat dengan dosis terapi kecil kurang dari 50 mg. Penelitian
tablet liquisolid glyburide dosis kecil memiliki perbandingan obat : eksipien pelarut, carrier material, coating material sebesar 1 : 65 mg Penta, Mohiuddin,
Puligilla, Chuka, and Devadasu, 2014. Liquisolid memiliki keterbatasan dalam penerapan obat dengan dosis terapi besar lebih dari 50 mg. Hal ini akan
mengakibatkan peningkatan jumlah carrier material dan coating material sehingga berpengaruh pada volume bobot tablet menjadi tinggi. Pada umumnya,
untuk obat dosis besar perlu ditambahkan polimer hidrofilik supaya tidak perlu adanya penambahan carrier material dan coating material
dengan jumlah besar. Polimer hidrofilik akan meningkatkan persen obat terbasahai yang juga akan meningkatkan laju pelepasan obat Hadisoewignyo, 2012.
Penelitian tablet liquisolid ibuprofen yang memiliki dosis besar, penggunaan obat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebesar 25 dan 58-66 untuk carrier material pada bobot 800 mg tiap formula Oktara, 2012.
2. Tujuan pembuatan sediaan tablet liquisolid
Tujuan pembuatan sediaan tablet liquisolid adalah untuk meningkatkan kelarutan obat yang sukar larut dalam air atau hampir tidak larut air sehingga
diformulasikan menjadi bentuk sediaan padat dengan pelepasan obat yang baik. Peningkatan kelarutan diperoleh dengan melihat persen obat terdisolusi tablet
seluruhnya dalam waktu yang singkat. Peningkatan kelarutan obat dalam metode liquisolid adalah peningkatan kelarutan obat secara kinetika karena dipengaruhi
oleh sifat fisikokimia obat, formulasi dan pelarutan. Sifat fisikokimia obat dan pelarutan berpengaruh terhadap luas permukaan pada kinetika disolusi. Kelarutan
yang terjadi pada permukaan solut zat terlarut, semakin besar luas permukaan, maka semakin cepat pelapasan obat. Formulasi berpengaruh pada bahan tambahan
yang digunakan karena akan mempengaruhi tegangan permukaan antara medium tempat obat melarut dengan bahan obat Oktara, 2012.
3. Keuntungan dan kerugian tablet liquisolid