Analisis Hasil Validasi Metode KCKT fase terbalik

Gambar 9. Reaksi fenoftalein dengan NaOH Mursyidi, 2008

2. Penentuan Panjang Gelombang Pengamatan Alopurinol

Penentuan panjang gelombang dilakukan pada baku alopurinol bertujuan untuk mendapatkan panjang gelombang maksimum  maks . Panjang gelombang maksimum menunjukkan panjang gelombang absorbansi terbesar bagi analit yang dianalisis. Dilakukan analisis pada panjang gelombang maksimum karena pada panjang gelombang ini akan memberikan sensitivitas dan presisi yang baik dan dapat meminimalisasikan kesalahan pembacaan oleh detektor karena daerah disekitar puncak kurva panjang gelombang maksimum merupakan daerah dengan fluktuasi absorban yang minimal. Pengukuran ini diharapkan dapat menghasilkan panjang gelombang yang berada pada panjang gelombang teoritis.Pengukuran panjang gelombang dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri UV. Pada penentuan panjang gelombang maksimum dilakukan dengan mengamati panjang gelombang pada rentang 200-400 nm dan menggunakan tiga level konsentrasi, yaitu 4, 8 dan 12  gmL. Penggunaan tiga level konsentrasi tersebut bertujuan untuk melihat apakah perbedaan konsentrasi menghasilkan perubahan pada panjang gelombang maksimum. Tabel III. Perbandingan panjang gelombang maksimum alopurinol dalam sampel tablet obat hasil pengukuran terhadap panjang gelombang maksimum teoritis Konsentrasi gmL  maks terukur  maks teoritis 4 257,0 257 nm 8 257,0 12 257,0 Berdasarkan tabel III dapat dilihat bahwa panjang gelombang terukur dari ketiga level konsentrasi alopurinol memiliki serapan maksimum pada 257 nm Lampiran 4 yang sesuai dengan serapan maksimum secara teoritis.

3. Pembuatan Seri Larutan Baku Alopurinol

Baku alopurinol dengan kemurnian 100,51masuk dalam rentang kadar yang telah ditetapkan oleh PT. IFARS 98 – 101 berdasarkan sertifikat Certificate of Analysis CoA Lampiran 1 untuk menjamin kemurnian alopurinol. Larutan baku kemudian dipersiapkan dan dilarutkan dengan pelarut. Pada metode spektrofotometri UV dilakukan dengan menggunakan pelarut natrium hidroksida 0,1 N yang dapat melarutkan baku alopurinol secara sempurna. Pembuatan larutan baku alopurinol dilakukan dengan konsentrasi 20  gmL. Tujuan pembuatan larutan baku ini adalahuntuk mengetahui apakah