Penyiapan fase gerak Optimasi KCKT fase terbalik

kali replikasi. Dari kromatogram akan diperoleh luas area alopurinol untuk masing-masing konsentrasi. Luas area ini kemudian diplotkan terhadap konsentrasi alopurinol untuk memperoleh regresi linear dengan persamaan y = bx + a dan nilai koefisien korelasi r yang akan digunakan untuk penentuan parameter validasi linearitas. ii. Presisi 1. Presisi pada periode pertama. Detektor pada alat KCKT diatur pada panjang gelombang maksimum. Larutan kerja dengan massa alopurinol 100, 200, 300, 400, 500 dan 600 ng yang telah disaring dengan millipore dan di- degassing selama 15 menit, diinjeksikan pada sistem KCKT fase terbalik sebanyak 20 μL menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Cara kerja ini dilakukan 3 kali replikasi. 2. Presisi pada periode kedua. Detektor pada alat KCKT diatur pada panjang gelombang maksimum. Larutan kerja dengan massa alopurinol 1, 2, 3, dan 4 ng yang telah disaring dengan millipore dan di-degassing selama 15 menit, diinjeksikan pada sistem KCKT fase terbalik sebanyak 10 μL menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Cara kerja ini dilakukan 3 kali replikasi. iii. Sensitivitas 1. Sensitivitas pada periode pertama. Detektor pada alat KCKT di atur pada panjang gelombang maksimum. Larutan alopurinol dengan massa 100, 200, 300, 400. 500 dan 600 ng yang telah disaring dengan millipore dan di- degassing selama 15 menit, diinjeksikan pada sistem KCKT fase terbalik sebanyak 20  L menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Kemudian dihitung nilai LOD dan slope dari persamaan kurva regresi linear yang diperoleh. 2. Sensitivitas pada periode kedua. Detektor pada alat KCKT di atur pada panjang gelombang maksimum. Larutan alopurinol dengan massa 1, 2, 3, dan 4 ng yang telah disaring dengan millipore dan di-degassing selama 15 menit, diinjeksikan pada sistem KCKT fase terbalik sebanyak 10  L menggunakan fase gerak dan flow rate hasil optimasi. Kemudian dihitung nilai LOD dan slope dari persamaan kurva regresi linear yang diperoleh.

G. Analisis Hasil

1. Analisis Hasil Validasi Metode Spektrofotometri UV

a. Linearitas Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam sampel. Berdasarkan Snyder et al. 2010, metode untuk analisis dikatakan memiliki linearitas yang baik jika memiliki nilai koefisien korelasi r  0,999. b. Sensitivitas Sensitivitas dapat dilihat dari nilai LOD dan slope.LOD merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. LOD dapat dihitung dengan persamaan berikut : = 3,3 Keterangan : Sa = Standar deviasi b = slope