dalam molekul, adanya ikatan kimia penyebab terjadinya serapan sinar UV-VIS disebut kromofor Johnson, 1978.
Kromofor merupakan ikatan rangkap tidak jenuh selang-seling yang menyerap radiasi pada daerah UV dan visibel, sedangkan auksokrom merupakan
gugus jenuh yang terikat pada kromofor dan dapat menyebabkan adanya perubahan panjang gelombang dan intensitas serapan maksimum.Ciri dari
auksokrom adalah gugus heteroatom yang langsung terikat pada kromofor, seperti –OCH
3
, –Cl, –OH, dan –NH
2
.Penambahan auksokrom dapat menyebabkan pergeseran panjang gelombang ke arah yang lebih panjang karena adanya
substitusi gugus atau atom atau adanya pengaruh pelarut Sastrohamidjojo, 2002.
D. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1. Definisi dan Instrumentasi
Kromatografi merupakan suatu teknik dimana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi karena solut-solut ini melewati suatu
kolom kromatografi
Gandjar dan
Rohman, 2007.Definisi
tersebut menggambarkan bahwa dalam sistem kromatografi terjadi pemisahan zat-zat
terlarut yang terdistribusi diantara fase diam dan fase gerak berdasarkan kemampuan solut terangkut melewati fase diamnya.Perpindahan solut melewati
fase diam tergantung pada afinitas relatif antar fase yang ditentukan berdasarkan parameter retensi Kealey, 2005.
Kromatografi cair kinerja tinggi KCKT merupakan metode yang paling banyak dipilih untuk melakukan analisis.KCKT sudah banyak dikembangkan
untuk penelitian bahan-bahan obat, bahan kimia, makanan dan obat. Hal tersebut dikarenakan KCKT memiliki kemampuan untuk memisahkan zat analit serta
kuantifikasinya atau menetapkan jumlah zat analit tersebut berdasarkan respon Area Under Curve AUC. KCKT biasa digunakan untuk menganalisis
ketidakmurnian suatu senyawa karena KCKT mampu untuk mengkuantifikasi senyawa Rohman, 2009.Keunggulan lain dari KCKT adalah dapat digunakan
untuk pemisahan senyawa-senyawa yang memiliki struktur yang mirip, analisis molekul non-volatil sulit menguap seperti terpenoid rantai panjang, golongan
fenolik, alkaloid, lipid dan gula Haborne, 1998 yang tidak dapat dideteksi dengan kromatografi gas, dan analisis senyawa dengan jumlah yang sangat
kecil.Metode KCKT merupakan salah satu teknik analisis yang paling banyak digunakan untuk analisis kuantitatif obat-obatan, biomolekul, polimer, dan
senyawa organik lainnya Ahuja and Dong, 2005. Teknik kromatografi membutuhkan adanya zat yang terlarut dan
terdistribusi diantara dua fase, yakni fase diam dan fase gerak.Fase diam sorben yang dikemas dalam kolom bertindak sebagai penjerap.Fase gerak fase cair yang
mengalir membawa zat terlarut melalui media, hingga terpisah dari zat terlarut lainnya yang terelusi lebih awal atau lebih akhir.Pada kromatografi partisi
digunakan fase gerak dan fase diam dengan polaritas yang berbeda.Jika fase gerak bersifat polar dan fase diam bersifat nonpolar, maka disebut sebagai kromatografi
fase terbalik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Sistem KCKT merupakan gabungan dari berbagai macam alat yang
dirangkaikan untuk dapat menghasilkan suatu pemisahan, pendeteksian dan