Validasi metode analisis KCKT fase terbalik

3. Analisis Hasil Validasi Metode KCKT fase terbalik

a. Linearitas Linearitas merupakan kemampuan suatu metode untuk mendapatkan hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi jumlah analit di dalam sampel.Berdasarkan Snyder dkk.2010, metode untuk analisis dikatakan memiliki linearitas yang baik jika memiliki nilai koefisien korelasi r  0,999. b. Presisi Presisi merupakan derajat keterulangan hasil uji ketika metode dilakukan secara berulang pada sampel dengan beberapa kali sampling The United States Pharmacopeia, 2007.Presisi biasanya dinyatakan dengan koefisien variasi CV c. Sensitivitas Sensitivitas dapat dilihat dari nilai LOD dan slope.LOD merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi dan masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blanko. LOD dapat dihitung dengan persamaan berikut : = 3,3 Keterangan : Sa = Standar deviasi b = slope Slope menunjukkan respon dari alat. Nilai slope diperoleh dari persamaan regresi linear y = bx + a dan ditunjukkan pada nilai b. 43

BAB IV PEMBAHASAN

Penetapan kadar alopurinol dalam jamu asam urat diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya alopurinol dalam kandungan jamu, karena sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM no.HK.00.05.41.1384 tahun 2005, dalam obat tradisional dilarang menggunakan bahan kimia obat, narkotika atau psikotropika dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Namun apabila di dalam obat tradisional terdapat alopurinol maka perlu diketahui batas toksisitas dari nilai NOAEL yang merupakan dosis tertinggi sampai menimbulkan efek buruk yang tidak teramati.Nilai NOAEL dari alopurinol pada hewan tikus secara per oral adalah sebesar 12 mgkgBB Anonim, 2014.Berdasarkan nilai NOAEL tersebut dapat diketahui batas maksimal kandungan alopurinol yang tidak menimbulkan efek toksik pada manusia apabila terkandung dalam produk jamu asam urat adalah 7,2 mg yang ditunjukkan pada perhitungan berikut. Batas NOAEL alopurinol 12 mgkgBB pada hewan uji tikus BB manusia normal = 60 kg Noegrohati, 2013 = MOS = = = 7.2 mg Apabila dalam 1 sachet jamu memiliki massa sebanyak 7 g, maka dalam setiap gram sampel,batas kuantifikasi LOQ alopurinol yang harus dicapai adalah sebesar 0,52 mgg  0,52gmg. Berdasarkan Depkes RI 1974, penetapan kadar alopurinol dapat diukur dengan metode spektrofotometri UV. Hal tersebut karena alopurinol memiliki gugus kromofor dan auksokrom yang dapat memberikan serapan di daerah UV. Untuk mengetahui apakah metode spektrofotometri dapat digunakan untuk penetapan kadar alopurinol dalam jamu, perlu dilakukan verifikasi kinerja metode analisis alopurinol secara spektrofotometri UV.

A. Verifikasi Kinerja Metode Analisis Alopurinol secara

Spektrofotometri Ultraviolet Prinsip metode analisis alopurinol dalam tablet Depkes RI, 1974 dilakukan pengembangan metode dengan melarutkan sampel tablet ke dalam larutan NaOH 0,1 N. Larutan sampel kemudian disaring dan dibuat larutan intermediet dengan pengenceran 2500 kali. Larutan intermediet selanjutnya diukur serapan pada  maks dengan spektrofotometri UV. Verifikasi yang dilakukan meliputi tata cara berikut.

1. Pembuatan dan Pembakuan Natrium Hidroksida

Pembakuan larutan natrium hidroksida dilakukan untuk menentukan konsentrasi larutan secara teliti yang disebabkan oleh sifat larutan NaOH yang hidroskopis sehingga dapat menyerap air dari lingkungannya.Hal tersebut dapat