Memahami Persiapan Yesus sebelum Mewartakan Kerajaan Allah

51 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Allah”. Awal perubahan hidup ini adalah pembaptisan oleh Yohanes. Pembaptisan adalah bagaikan “pelantikan” Yesus ke dalam tugas perutusan-Nya. Segera sesudah pembaptisan, Yesus akan memberitakan Injil Allah: “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Nah bagaimanakah tanggapan atau reaksi masyarakat Yahudi pada saat itu? 1. Buatlah kelompok diskusi 2. Tugas setiap kelompok yaitu memahami berbagai tanggapan masyarakat pada masa itu, terkait dengan pewartaan Yesus mengenai Kerajaan Allah dengan bantu- an pertanyaan sebagai berikut a. Carilah perikop dalam Kitab Suci, siapa saja yang menerima pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah b. Mengapa mereka mau menerima pewartaan Yesus? c. Carilah perikop dalam Kitab Suci, orang-orang yang menolak pewartaan Yesus d. Mengapa mereka menolak pewartaan Yesus? e. Bagaimana tanggapanmu terhadap Yesus selama ini, apakah kamu senantiasa menerima Dia ataukah menolak-Nya? Mengapa? 3. Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan jawabannya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau komentar kepa- da kelompok lain. Untuk Dipahami • Pada saat Yesus mewartakan Kerajaan Allah, orang-orang Yahudi sudah me- ngetahui tentang konsep Kerajaan Allah, walaupun pemahaman mereka berbeda- beda. Situasi hidup masyarakat Yahudi pun berbeda-beda, ada yang kaya dan hidupnya cukup mapan tetapi lebih banyak anggota masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, diperlakukan secara diskriminatif dan penderitaan di bawah tekanan penjajah. Kondisi hidup yang berbeda ini menyebabkan kerinduan akan tegaknya Kerajaan Allah juga berbeda. • Perbedaan-perbedaan itulah yang menyebabkan sikap menerima dan menolak pe- wartaan Yesus. Mereka yang menerima pewartaan Yesus tentang Kerajaan Allah, kebanyakan dari mereka yang miskin, yang kurang beruntung dalam hidupnya, yang diperlakukan secara diskriminatif misalnya wanita dan anak-anak dan mereka yang tertindas. Mereka tidak memiliki kekuatan apa-apa untuk melawan kondisi yang membelenggu hidupnya, satu-satunya harapan terakhir adalah me- ngandalkan kekuatan Allah sendiri, yang diwujudkan melalui utusan-Nya yakni Mesias yang telah dijanjikan. Dan pewartaan Yesus menjadi jawaban atas harapan mereka itu.