Mendalami Kisah Panggilan Murid-Murid Yesus
37 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
30
Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut
cukai dan orang berdosa?”
31
Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit;
32
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
Kelompok Ketiga Luk 9:57-62
57
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, kemana saja
Engkau pergi.”
58
Yesus berkata kepadanya: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”
59
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “Ikutlah Aku” Tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku.”
60
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.”
61
Dan seorang lain lagi berkata: “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku.”
62
Tetapi Yesus berkata: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah.”
Kelompok Keempat Matius 16:24-28
24
Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
25
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawan- ya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
27
Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat- malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
38 Kelas VIII SMP
28
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja
dalam Kerajaan-Nya.” 2. Kemudian setiap kelompok mendalami perikop Kitab Suci tersebut, dengan ban-
tuan pertanyaan sebagai berikut: a. Temukan gagasan penting yang berkaitan dengan panggilan menjadi murid
Yesus b. Apakah Yesus juga masih memanggil manusia zaman sekarang menjadi murid-
murid-Nya ? 3. Setelah proses diskusi selesai, tiap kelompok mempresentasikan hasilnya.
Kelompok lain boleh memberi tanggapan atau bertanya tentang hal-hal yang belum mereka pahami.
Untuk Dipahami
• Mendapat panggilan dari orang lain dapat menjadi pengalaman yang biasa-biasa saja, tetapi juga dapat menjadi pengalaman yang istimewa bagi kita, tergantung
dari siapa yang memanggil dan maksud panggilan itu sendiri. • Injil Matius 4:18-22 dan Injil Lukas 5:27-32 menceritakan kisah panggilan murid-
murid Yesus. Hal yang menarik dalam peristiwa Yesus memanggil murid-Nya ini adalah pertama, panggilan selalu diawali dari Yesus, Yesuslah yang mengambil
inisiatif yang pertama. Kedua, ketika Yesus memanggil mereka, serta merta mereka menanggapinya secara spontan, tidak ada sedikit pun keraguan dalam menanggapi
panggilan Yesus. Ketiga, mereka yang dipanggil oleh Yesus bukan orang-orang kaya dan mapan kehidupannya, bukan para pejabat atau penguasa, melainkan
para nelayan, orang yang hidupnya sederhana bahkan cenderung kekurangan dan orang-orang yang dianggap berdosa. Keempat, ketika mereka mendapat panggilan
Yesus, mereka rela meninggalkan segala-galanya, pekerjaan bahkan keluarganya.
• Dalam berbagai pengajaran-Nya, Yesus menyampaikan beberapa persyaratan itu. “Setiap orang yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikuti Aku” lih. Mat 16:24-26. Orang yang mau mengikuti Yesus harus mengambil sikap yang mantap, tidak terlalu banyak pertimbangan,
tidak terikat dengan apa yang menjadi miliknya dan apa yang menjadi tugasnya selama ini. Mereka juga harus berani melepaskan keterikatan dengan keluarga.
Keluarga memang penting, tetapi jangan sampai kecintaan pada keluarga menjadi penghalang untuk bersikap terbuka pada sesama yang lain lih. Luk 9:57-62.
39 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti