Releksi Cara Hidup Murid Yesus

44 Kelas VIII SMP

C. Melaksanakan Tugas Perutusan sebagai Murid Yesus

Seseorang yang terpilih menjadi utusan biasanya akan merasa bangga, dihargai atau dihormati, tetapi ada juga kemungkinan seseorang menolak yang merasa berat, merasa tidak mampu, merasa tidak percaya diri takut akan gagal dan sebagainya. Bagaimana murid Tuhan Yesus, ketika mendapat tugas perutusan mewartakan Kabar Gembira tentang datangnya Kerajaan Allah? Doa Tuhan Yesus Kristus, Engkau telah memanggil kami untuk menjadi utusan-Mu Bantulah dan dampingilah kami, Agar kami sanggup melaksanakan tugas perutusan mewartakan Injil, Sehingga hidup kami dapat menjadi pelita dan berkat bagi sesama. Demi keluhuran nama-Mu kini dan sepanjang masa. Amin.

1. Mendalami Pengalaman Melaksanakan Tugas sebagai Utusan

1. Simak dan bacalah kisah berikut ini Simon Orang Zelot Disunting dari buku Kegilaan Orang-Orang Galilea oleh Surip Stanislaus,OFMCap. Simon dijuluki orang Zelot dan orang Kanaan. Julukan orang Kanaan berkaitan dengan kata Yunani kananios dan kata kerja Aram kana, yang berarti “mengikuti dengan giat”. Sedangkan sebutan orang Zelot berkaitan dengan kata Yunani Zelotes atau Zelente, yang berarti “mempertahankan dengan gigih”. Kegigihan itu selaras dengan karakter Simon, yang sebelum menjadi murid Yesus termasuk salah seorang dari kelompok kaum Zelot. Watak kepribadian dan semangatnya tetap sama dan berapi-api, namun arah dan sasaran perjuangannya diselaraskan dengan perjuangan Yesus. Sebab sebelum menjadi murid Yesus, perjuangan Simon sangat bertolak belakang dengan perjuangan Yesus. Alexander Bruce, dalam bukunya he Training of the Twelve menulis: “Bekas anggota partai Zelot itu mengalami kejadian yang luar biasa di antara para murid Yesus. Tidak ada orang lain seperti Simon dan Yesus yang dalam semangat, tujuan dan cara hidup mereka sangat berbeda. Yang seorang adalah politikus yang tidak pernah mundur berjuang mengusir penjajah; yang lain mengajak agar bangsa yang dijajah itu tunduk di bawah penjajahan 45 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti dan memberikan kepada kaisar apa yang menjadi haknya. Yang pertama mau memulihkan Kerajaan Israel dengan semboyan ‘kami tidak memiliki Tuhan selain Allah saja’; yang kedua mau mendirikan kerajaan yang bukan bersifat nasional tetapi universal, yang bukan dari dunia ini tetapi semata-mata rohani. Yang satu memakai senjata perang duniawi, pedang dan belati; yang lain mengandalkan kekuatan kebenaran yang lembut tetapi mahakuasa.” Simon mewartakan Injil di Mesir, Afrika, Britania Raya, dan Persia. Fanatisme dan mati-matian membela kemurnian ras dan agama telah menjadi tekad perjuangan Simon orang Zelot. Semangat itu kiranya yang ia warisi dari kaumnya dan bekal berharga dalam mengikuti Yesus. Ia gampang akrab dalam ambil bagian meneruskan misi Yesus yang berjuang untuk mewujudkan Kerajaan Allah. Ia mati- matian memperjuangkan kasih, keadilan, dan damai sampai mati. Ia mati sebagai martir tahun 107 waktu pemerintahan Kaisar Trayanus dan relikwinya disimpan di bawah altar penyaliban di Basilika St. Petrus Roma. Pestanya dirayakan setiap tanggal 28 Oktober. 2. Agar dapat lebih mudah untuk mendalami pesan atau makna yang disampaikan dalam kisah Simon orang Zelot tersebut diskusikanlah dengan temanmu maupun dengan guru. 3. Apakah kalian memiliki pengalaman diutus misalnya menjadi duta seni, utusan pelajar, mewakili lomba dan sebagainya? Ceritakanlah pengalamanmu tersebut 4. Perhatikan cerita temanmu dengan baik dan kalian dapat bertanya jika ada hal yang belum jelas.

2. Mendalami Makna Tugas Perutusan Murid Yesus

1. Baca kisah panggilan yang terdapat pada teks Kitab Suci berikut ini Perintah Memberitakan Injil Mat 28:16-20 16 Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. 17 Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu. 18 Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. 19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,