Releksi Yesus Mewartakan Kerajaan Allah melalui Tindakan dan Mukjizat

33 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bab III Panggilan dan Perutusan Murid Yesus Dalam usaha mewartakan dan menegakkan Kerajaan Allah, Yesus pada awal mulanya mengajak orang-orang di sekitar-Nya. Ia memanggil para murid untuk terlibat dalam tugas yang besar ini. Para murid dipersiapkan dengan sungguh-sungguh oleh Yesus. Mereka mengalami secara langsung bergaul dan hidup bersama dengan Yesus. Mereka melihat dari dekat cara hidup Yesus, mereka mendapat pengajaran, dan dibekali dengan kekuatan Roh Kudus. Yesus meyakinkan mereka bahwa Ia tidak akan meninggalkan mereka, melainkan akan menyertai mereka sampai akhir zaman. Dalam Bab ini kalian akan mempelajari tentang: A. Panggilan Para Murid Yesus. B. Cara Hidup Murid Yesus. C. Melaksanakan Tugas Perutusan sebagai Murid Yesus. 34 Kelas VIII SMP

A. Panggilan Para Murid Yesus

Pengalaman mendapat panggilan dari orang yang memiliki kewibawaan adalah pengalaman yang luar biasa. Itulah yang dialami oleh para Murid Yesus, karena kewibawaan yang dimiliki-Nya mampu menggerakkan para murid untuk segera menjawab panggilan Yesus, secara spontan dan tanpa ragu-ragu, meski harus meninggalkan keluarga maupun pekerjaan-Nya. Doa Tuhan Yesus yang penuh cinta, Kami bersyukur, berkat kasih-Mu yang tak terhingga Engkau sudi memanggil kami hari ini, Untuk belajar makna panggilan menjadi murid-Mu Bimbinglah kami agar kami mampu memahami, Panggilan untuk menjadi murid-murid-Mu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

1. Memahami Makna Pengalaman tentang Panggilan

1. Simak dan nyanyikanlah lagu berikut ini. Dengar Dia Panggil Nama Saya Dengar Dia panggil nama saya Dengar Dia panggil namamu Dengar Dia panggil nama saya, juga dia panggil namamu O giranglah, o giranglah… Yesus amat cinta pada saya o giranglah Kujawab ya, ya, ya 2x Kujawab ya Tuhan 2x Kujawab ya, ya, ya. 2. Ungkapkanlah perasaanmu ketika menyanyikan lagu tersebut kepada teman- temanmu. 3. Kemudian simak dan bacalah cerita berikut ini. 35 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Wawancara dengan Pastor Frans “Pastor…bisakah anda ceritakan perjalanan panggilan hidup imamat Anda?” tanyaku pada Pastor Frans. “Baiklah…pada awalnya saya tidak pernah punya impian untuk menjadi seorang pastor. Cita-cita saya saat itu, ingin bekerja di kantor sebagaimana umumnya orang desa. Maka, ketika lulus SMP, saya melanjutkan ke SMEA Sekolah Menengah Ekonomi Atas kalau sekarang seperti SMK, saya memilih jurusan Akuntansi. Di SMEA inilah saya mulai banyak terlibat kegiatan keagamaan baik di sekolah maupun di wilayah, seperti ikut Mudika, Koor, dan sebagainya. Bahkan tidak jarang guru agama di sekolah meminta saya ikut mendampingi adik-adik kelas dalam pembinaan iman. Rasanya sangat menyenangkan dapat terlibat dalam berbagai kegiatan tersebut. Dari sinilah saya merasakan benih-benih panggilan itu mulai tumbuh, seiring itu cita-cita untuk menjadi seorang akuntan mulai terkikis. Begitu lulus SMEA saya memberanikan diri minta ijin orang tua untuk masuk seminari. Seperti yang sudah saya duga orang tua merasa keberatan, karena saya adalah anak satu-satunya yang diharapkan dapat meneruskan garis keturunan keluarga. Melihat kemauan saya yang sudah bulat akhirnya dengan berat hati orang tua saya mengijinkan saya masuk seminari. Saya masih ingat yang dikatakan oleh ayah saya:” Kalau itu memang sudah menjadi kehendak Tuhan, tak ada seorangpun manusia yang dapat menghalanginya”. Awalnya memang cukup berat, harus tinggal di asrama, berpisah dengan orang tua dan banyak lagi kesenangan yang harus dikorbankan. Saya mencoba untuk menikmatinya. Bagi saya semua godaan dan kesulitan merupakan ujian, yang secara tidak langsung justru semakin menguatkan benih-benih panggilan itu. Karena saya yakin Tuhan telah menentukan jalan bagi kehidupan yang harus saya jalani. Puji Tuhan… sudah lebih dari 20 tahun saya menjadi seorang imam dan saya tetap setia menjalani panggilan hidup imamat ini. Sungguh saya sangat merasa bahagia dengan pilihan ini, karena saya memiliki waktu yang cukup untuk mengabdikan diri melayani Tuhan dan sesama terlebih mereka yang sangat membutuhkan. Inilah sekilas tentang perjalanan panggilan hidup imamat saya”. cerita Pastor Frans. “Terima kasih pastor…semoga jejak perjalanan panggilan hidup imamat pastor akan ber-manfaat bagi kami umat-Nya”. kataku mengakhiri percakapan dengan Pastor Frans tersebut. Oleh: Sulis 4. Buatlah datar pertanyaan untuk lebih mendalami pengalaman mendapat panggi- lan berdasarkan cerita tersebut. 5. Kemudian bahaslah pertanyaan-pertanyaan tersebut bersama guru dan temanmu.