Menggali Pengalaman Menderita Sakit

138 Kelas VIII SMP - Ingatlah saat itu, dimana kejadian itu? - Bagaimana perasaanmu saat itu? - Apa yang terjadi pada waktu itu? 2. Bagikan pengalaman itu kepada temanmu dalam kelompok kecil, termasuk pengalaman mengunjungi orang sakit. 3. Setelah selesai berbagi pengalaman, beberapa pertanyaan guna mendalami pe- ngalaman mengunjungi orang sakit. 4. Pertanyaan yang telah tersusun, gunakanlah pertanyaan tersebut untuk melakukan tanya jawab bersama teman dan gurumu.

2. Menggali Makna Sakramen Pengurapan Berdasar Kitab Suci

Kitab Suci berbicara pula tentang Sakramen Pengurapan. Banyak hal diungkap oleh Kitab Suci tentang pengurapan ini. Ada yang berupa ajakan atau himbauan, seperti dalam surat Yakobus dan juga berupa kebiasaan yang dilakukan oleh para rasul seperti mengoles minyak. 1. Cobalah untuk membentuk kelompok dan dalam kelompok membahas bacaan dari Yak 5:13-16 ditambah satu bacaan lagi yang dapat dipilih dari bacaan berikutnya di bawah ini. Yak 5: 13-16 13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi 14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. 15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. 16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya Mrk 6:12-13 12 Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, 13 dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka Mrk 16: 18 18 Mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. 139 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kis 9: 34 34 Kata Petrus kepadanya: “Eneas, Yesus Kristus menyembuhkan engkau: bangunlah dan bereskanlah tempat tidurmu” Seketika itu juga bangunlah orang itu. Kis 14: 3 3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat. 2. Dalamilah bacaan Kitab Suci tersebut dengan bantuan pertanyaan: a. Siapa yang berhak menerima Sakramen Pengurapan? b. Bagaimana Sakramen Pengurapan dirayakan? c. Apa makna dari Sakramen Pengurapan orang sakit? 3. Presentasikanlah hasil diskusi kelompok kalian. Untuk Dipahami • Kerajaan Allah yang diwartakan oleh Yesus tidak ditujukan pada kelompok atau golongan tertentu, tetapi ditujukan untuk semua orang. Ia merangkul semua orang yang baik maupun yang jahat agar dapat merasakan keselamatan. Yesus tidak mau merangkul hanya sekelompok orang dan menyingkirkan kelompok yang lainnya. Ia akrab dengan semua orang. Bahkan Yesus mau bergaul dengan orang-orang yang dianggap berdosa. • Perjanjian Lama dan juga pada zaman Yesus, diyakini oleh orang-orang Yahudi bahwa seseorang yang menderita sakit, bahkan menderita cacat ataupun penderitaan dari lahir, itu semua diakibatkan oleh karena dosa. Sehingga bagi mereka, orang yang sakit itu akan sembuh jika dosanya telah diampuni oleh Tuhan. • Yesus datang untuk menyembuhkan manusia secara utuh, jiwa dan raga. • Gereja sampai saat ini juga senantiasa memperhatikan orang yang sakit, yaitu dengan memberikan pendampingan kepadanya melalui pemberian Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Sakramen ini diberikan kepada orang beriman yang merasa mulai menghadapi bahaya maut karena sakitnya atau karena lanjut usia atau orang yang menghadapi operasi besar. Sakramen ini dapat diterima seseorang lebih dari satu kali. • Makna dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit ini antara lain: a. Menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita mempunyai kekuatan, kete- nangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi kesulitan akibat sakitnya. b. Mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya dengan