40 Kelas VIII SMP
B. Cara Hidup Murid Yesus
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menyaksikan bentuk-bentuk kelompok atau persekutuan yang ada dalam masyarakat. Kelompok ini terbentuk karena
memiliki visi dan misi yang sama, ada juga yang terbentuk karena merasa memiliki kepentingan yang sama atau karena dipersatukan oleh hobi. Mereka merasa dalam
persekutuan yang mereka ikuti membawa keuntungan karena dapat saling berbagi ataupun meringankan beban. Keberlangsungan hidup kelompok atau persekutuan
sangat ditentukan oleh integritas pribadi anggotanya. Jika kebanyakan anggotanya lebih mementingkan kepentingan pribadi dapat dipastikan persekutuan itu tidak
akan bertahan lama. Nah, bagaimanakah dengan Persekutuan Murid-murid Yesus?
Doa
Bapa Pemersatu umat manusia, Engkau menghimpun kami dari segala bangsa,
menjadi satu keluarga besar, Gereja-Mu yang kudus, dalam ikatan persaudaraan sejati.
Bimbinglah kami Ya Bapa, agar pada hari ini kami dapat memahami, Sikap dan perilaku yang perlu dikembangkan dalam hidup bersama.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
1. Menggali Pengalaman Hidup dalam Persekutuan
1. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Makhluk yang memiliki kebutuhan dasar menjalin relasi dengan sesamanya. Mereka memiliki kebutuhan untuk
membentuk suatu kelompok atau komunitas. Demikian juga halnya dengan para murid Yesus. Mereka membentuk persekutuan umat beriman yang disebut Gereja.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, dengarkanlah laporan dari masing- masing kelompok berdasarkan pengamatan yang telah mereka lakukan. Selama
kelompok lain melaporkan hasilnya tentang kehidupan jemaat, catatlah hal-hal yang sekiranya kamu anggap penting
2. Setiap kelompok melaporkan hasil tugas pengamatannya minggu yang lalu. 3. Ceritakan pengalaman kalian sendiri, keikutsertaanmu dalam kehidupan meng-
gereja, sehingga semakin memperkaya pengetahuan dan pengalaman kalian mengenai cara hidup dalam persekutuan umat beriman.
41 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
2. Mendalami Cara Hidup Persekutuan dalam Kitab Suci
1. Simak dan baca perikop Kitab Suci berikut
Kisah Para Rasul 4:32-37
32
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya
sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
33
Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
34
Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan
hasil penjualan itu mereka bawa
35
dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
36
Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
37
Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Kisah Para Rasul 2:41-47
41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
43
Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
44
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
45
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi- bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
46
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan
makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
47
sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.