Menggali Pengalaman Hidup dalam Persekutuan

41 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

2. Mendalami Cara Hidup Persekutuan dalam Kitab Suci

1. Simak dan baca perikop Kitab Suci berikut Kisah Para Rasul 4:32-37 32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama. 33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. 34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa 35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. 36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus. 37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul. Kisah Para Rasul 2:41-47 41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. 42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. 43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda. 44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, 45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi- bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. 46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, 47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan. 42 Kelas VIII SMP 2. Baca kembali secara cermat. Jawablah pertanyaan berikut ini dalam kelompok yang sama dengan kelompok tugas minggu yang lalu. a. Bagaimana cara hidup yang dikembangkan dalam Persekutuan Jemaat Perdana tersebut? b. Hal-hal apa saja yang kamu temukan dalam Kitab Suci tetap belum tampak dalam kehidupan umat di lingkunganstasikomunitas basis seperti yang sudah kamu amati? 3. Setelah selesai menjawab pertanyaan tersebut, setiap kelompok memaparkan hasilnya. Peserta didik yang lain dapat menanggapi dengan mengajukan pertanyaan atau komentar. Untuk Dipahami • Manusia adalah makhluk sosial. Karena manusia tidak dapat hidup sendiri, maka hidup dalam kebersamaan dengan orang lain atau persekutuan merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Dalam persekutuan setiap orang dapat saling membantu, saling berbagi, saling menguatkan, dan saling mengembangkan kepribadiannya. Hidup persekutuan akan bertahan dan berkembang dengan baik kalau setiap anggotnya saling menghargai, peduli satu sama lain, adanya sikap rela berkorban dan saling mengasihi. • Dalam Kitab Suci, gambaran hidup persekutuan orang-orang beriman dapat kita releksikan dari kehidupan Jemaat Perdana, sebagaimana dikisahkan dalam Kisah Para Rasul 4:32-37 dan Kisah Para Rasul 2:41-47. Dalam kehidupan persekutuan mereka, tampak beberapa hal berikut: Pertama, Roh Kuduslah yang mempersatukan mereka dalam persekutuan murid-murid Kristus dalam persaudaraan sehati dan sejiwa, segala sesuatu adalah kepunyaan bersama dan mereka hidup dalam kasih karunia yang berkelimpahan, tidak ada dari mereka yang kekurangan. Kedua, setiap anggota persekutuan adalah sesama yang sederajat, tidak ada yang merasa lebih rendah dan lebih tinggi. Mereka hidup saling peduli dan saling memenuhi. Tidak ada pembedaan antara kaya dan miskin. Ketiga, adanya kepemimpinan yang mampu melayani dan mampu memberi kesaksian tentang kebangkitan Kristus di tengah-tengah mereka. Keempat, mereka bertekun dalam pengajaran para rasul, dan berkumpul di Bait Allah. Kelima, mereka secara bergilir mengadakan Perjamuan Kudus dan senantiasa bersuka cita dan tulus hati, sambil memuji Allah. • Ciri hidup seperti yang nampak dalam kehidupan Jemaat Perdana tersebut dapat menjadi contoh dan model bagi persekutuan-persekutuan yang ada pada masa sekarang, sehingga persekutuan atau kelompok tersebut dapat berkembang, berdaya guna bagi anggota kelompok dan masyarakat sekitar.