Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam mengembangkan potensi dalam diri seseorang. Kegiatan belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang penting dalam pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan lingkungan. Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif artinya tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena suatu proses dan usaha siswa itu sendiri dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif Syah,2003. Pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari sikap aktif, efektif, menyenangkan, dan kreatif siswa di dalam kelas sehingga mendukung perolehan hasil belajar yang baik. Kesuksesan belajar siswa untuk memahami suatu pelajaran dipengaruhi dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri seorang siswa sendiri seperti motivasi atau keinginan untuk mempelajari akan suatu hal. Faktor eksternal adalah faktor pendukung atau dorongan yang berasal dari luar siswa , seperti metode pembelajaran yang digunakan, fasilitas sarana dan prasarana, hubungan siswa dengan guru, situasi kelas dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu, diketahui bahwa sebagian besar siswa kelas XC memiliki minat yang rendah terhadap pelajaran Biologi. Hal ini diketahui dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kurang dari kriteria ketuntasan minimal. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif dengan materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena materi yang diajarkan sulit untuk dipahami sehingga siswa merasa bosan. Metode pengajaran guru juga berpengaruh terhadap minat siswa dalam mempelajari materi yang diajarkan. Kecenderungan metode yang sering dipakai dalam pembelajaran adalah ceramah dan hafalan sehingga kurang memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini menyebabkan penguasaan kompetensi masih rendah. Berdasarkan data awal dari hasil ulangan Biologi kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu pada materi Animalia tahun ajaran 20112012, diperoleh rata-rata ulangan 56,88 sedangkan presentase ketuntasan belajar sebesar 34,28. Standar ketuntasan belajar minimal SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah sebesar 7,0. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Biologi siswa yang masih rendah . Rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan daya tangkap siswa dalam menyerap pelajaran yang berbeda-beda dan kurang maksimalnya sarana fasilitas yang mendukung proses pebelajaran. Siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berasal dari bermacam-macam daerah memiliki latar belakang pengetahuan awal yang berbeda- beda, sehingga kemampuan mereka dalam memahami materi biologi yang diajarkan menjadi tidak sama dan terkesan sulit untuk menyerap materi yang diajarkan. SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berada dekat dengan rel kereta api membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif dan proses pembelajaran menjadi terganggu karena suara kereta api yang lewat. Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi kinerja siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Lingkungan sekitar SMA Pangudi Luhur Sedayu yang dikelilingi persawahan dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi siswa, khususnya pelajaran Biologi yang berkaitan dengan materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan. Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan adalah materi tentang keadaan lingkungan sekitar dan penerapan sains untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Melihat fenomena yang muncul di kelas XC, perlu dilakukan upaya perubahan strategi belajar yang mampu menumbuhkan minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam kondisi kelas XC adalah metode Cooperative Learning yang mengajak siswa untuk memperoleh pengetahuan melalui kerjasama antar siswa. Model pembelajaran yang menggunakan metode diskusi kelas yang melibatkan interaksi siswa dan siswa atau siswa dan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu diharapkan akan menimbulkan motivasi belajar siswa dan siswa mejadi lebih aktif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi pembelajaran yang mengajarkan kerjasama antar siswa, saling membantu, saling menghargai, mengaktifkan siswa dan tidak menggolongkan siswa sehingga tidak terjadi persaingan tidak sehat dalam pembelajaran dan antar kelompok. Salah satu pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah metode Jigsaw yang membagi siswa dalam kelompok kecil yang heterogen. Pada model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw, setiap siswa mendapatkan tugasnya masing-masing untuk dikerjakan dikelompok ahli, sebelum mengajarkan pada teman-temannya sehingga setiap siswa mendapatkan tugas, aktif dalam pembelajaran dan saling bekerjasama serta saling membantu teman dalam mencapai kompetensi. Berangkat dari kondisi inilah penulis bergerak untuk mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan model Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan. Untuk itu penulis dalam penelitian ini mengambil judul “PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE JIGSAW PADA MATERI PERUBAHAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XC SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 20112012” B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah yaitu : “Apakah penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw pada materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 20112012?”

C. Batasan masalah

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

0 7 241

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Penerapan strategi pembelajaran aktif metode information search dan role play dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fiqih

4 40 143

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12