Aspek yang diwawancarai
Tujuan wawancara Pertanyaan
alasannya. Mengetahui proses
belajar yang dialami siswa dalam
mempelajari Biologi dengan
menggunakan metode Jigsaw
6. Apakah dengan
menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif
Metode Jigsaw membantu
kamu mempelajari
materi pelajaran beserta
alasannya.
7. Apakah kamu
mengalami kesulitan
memahami materi dengan
menggunakan model
Pembelajaran Kooperatif
Metode Jigsaw beserta
alasannya.
H. Metode Analisis Data
1. Sumber data
Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas XC pada saat proses pembelajaran dan setelah proses pembelajaran.
2. Cara pengambilan data
a. Data hasil belajar siswa diambil dengan memberikan tes kepada
siswa b.
Data motivasi siswa diambil selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan wawancara di luar pertemuan.
3. Analisis data
1. Tes
Di dalam analsis data, peneliti membandingkan nilai awal test dengan nilai post-test setiap akhir siklus. Langkah–langkah yang
dilakukan dalam analisis hasil tes adalah sebagai berikut : a. Pemberian skor : Bobot skor untuk setiap soal pilihan ganda
adalah 1 b. Penilaian : penilaian yang diberikan dalam rentang 0-100, adapun
perhitungan nilai siswa adalah sebagai berikut : x 100
c. Analisis ketuntasan : nilai ketuntasan yang diperoleh siswa kemudian dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal
KKM yaitu 7,0. Jika nilai dari 7,0, maka dinyatakan belum tuntas. Apabila nilai 7,0 , maka siswa dikatakan tuntas.
d. Uji signifikan : nilai yang diperoleh pada saat Pre-test kemudian dibandingkan dengan nilai Post-test siklus I, kemudian nilai Post-
test siklus I dibandingkan dengan siklus II. Kemudian hasil tersebut diuji dengan uji T untuk mengetahui apakah ada
peningkatan hasil secara signifikan. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai t adalah sebagai berikut :
= √
Keterangan : ̅
: rata-rata perbedaan skor tiap subyek : jumlah simpangan data
: simpangan baku perbedaan skor tiap subyek Dari nilai t yang didapat, hasil belajar siswa dapat dianalisis
dengan cara sebagai berikut : 1.
Jika t t
tabel
maka terdapat perbedaan signifikan sehingga dapat dikatakan tidak terjadi peningkatan hasil
belajar siswa. 2.
Jika t ≤ t
tabel
maka tidak terdapat perbedaan signifikan
sehingga dapat
dikatakan tidak
terjadi peningkatan hasil belajar siswa.
2. Observasi siswa
Dalam menganalisis data dari hasil observasi, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pemberian skor Panduan pemberian skor dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.6 Panduan Pemberian Skor
No Aspek yang diamati
Skor Sangat
Baik Baik Kurang
Sangat Kurang
1 Siswa memperhatikan
penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari.
4 3
2 1
2 Siswa mengerjakan LKS yang
diberikan dengan bantuan buku sebagai acuan dengan
sungguh-sungguh. 4
3 2
1
No Aspek yang diamati
Skor Sangat
Baik Baik Kurang
Sangat Kurang
3 Siswa ikut terlibat aktif saat
berdiskusi dengan kelompokmengemukakan
pendapat, bertanya, menghargai pendapat.
4 3
2 1
4 Siswa mencatat hasil dari
diskusi. 4
3 2
1 5
Siswa berani mempresentasikan hasil
diskusi bersama kelompok. 4
3 2
1
6 Siswa dapat menjelaskan hasil
diskusi pada saat presentasi. 4
3 2
1 7
Siswa menghargai kelompok lain pada saat presentasi
dengan cara mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
4 3
2 1
8 Siswa aktif mengajukan
pertanyaan dan menanggapi pertanyaan.
4 3
2 1
9 Siswa melakukan pengamatan
langsung di lingkungan dengan sungguh-sungguh.
4 3
2 1
Skor maksimal dari lembar observasi ini adalah 36, dan skor minimum adalah 9.
b. Menghitung prosentase siswa Skor dari hasil observasi setiap siswa kemudian dijumlahkan
kemudian diubah ke dalam bentuk presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Presentase siswa = X 100
Presentase yang diperoleh kemudian digunakan sebagai data pendukung untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dari setiap
pertemuan. Kemudian data dari hasil observasi dibandingkan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa.
c. Menarik kesimpulan Pedoman untuk hasil observasi siswa dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 3.7 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa
No Skor Siswa
Kategori Sikap atau Minat
1 66,68 ≤ ≤ 100
Tinggi 2
33,34 ≤ ≤ 66,67 Sedang
3 0 ≤ ≤33,33
Rendah Suharsimi,2007
3. Kuisioner Langkah-langkah
yang dilakukan dalam menganalisa hasil kuisioner adalah sebagai barikut :
a. Pemberian skor Panduan pemberian skor dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.8 Panduan Pemberian Skor
Alternatif jawaban Skor
Pernyataan positif Pernyataan negatif
Sangat setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak setuju TS 2
3 Sangat tidak setuju
STS 1
4
b. Menghitung presentase motivasi siswa Instrumen yang telah diisi kemudian dicari skor totalnya
sehingga diperoleh data skor tiap siswa. Selanjutnya diubah ke dalam presentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Presentase siswa = X 100
c. Mengkategorikan motivasi siswa Pedoman untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dapat
dilihat sebagai berikut : Tabel 3.9 Kriteria Hasil Presentase Skor Sbservasi Siswa
No Skor Siswa
Kategori Sikap atau Minat
1 66,68 ≤ ≤ 100
Tinggi 2
33,34 ≤ ≤ 66,67 Sedang
3 0 ≤ ≤33,33
Rendah Suharsimi,2007
4. Wawancara Hasil wawancara
yang telah direkam kemudian dibuat transkripnya. Dari hasil transkip tersebut kemudian dianalisis
secara deskriptif dengan mengutip hasil wawancara siswa yang menunjukkan adanya motivasi yang meningkat setelah penerapan
Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw.
I. Indikator Keberhasilan
Tabel 3.10 Indikator Keberhasilan
No. Indikator
Keberhasilan Instrumen
Target capaian siklus 1
Target capaian siklus 2
1. Hasil belajar
Biologi Siswa Tes pilihan ganda
yang diisi siswa 50 siswa dapat
mencapai KKM 70
70 siswa dapat mencapai KKM 70
2. Motivasi
Belajar Siswa Kuisioner dan
Lembar observasi 50 siswa
memiliki motivasi yang tinggi untuk
belajar Biologi 70 siswa
memiliki motivasi yang tinggi untuk
belajar Biologi
J. Tim Penelitian Penelitian ini beranggotakan peneliti sebagai pelaksana penelitian
dibantu guru serta rekan mahasiswa berjumlah 2 orang sebagai observer.
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal Belajar Siswa
Berdasarkan hasil observasi awal sebelum pelaksanaan penelitian diperoleh data yang menunjukkan bahwa minat belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu
kelas XC terhadap pelajaran Biologi cenderung kurang baik. Hal ini berimbas pada hasil belajar Biologi siswa yang kurang memuaskan. Siswa yang mencapai
kriteria ketuntasan minimal dalam satu kelas tidak mencapai setengah dari jumlah keseluruhan siswa, sehingga rata-rata kelas untuk pelajaran Biologi sangat rendah.
Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang di terapkan masih menggunakan metode ceramah dan menghafal sehingga cenderung membuat siswa menjadi
pasif, kurang tertarik dan bosan terhadap pelajaran Biologi. Metode yang diterapkan guru kurang memberikan pengaruh yang positif untuk
membangkitkan motivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran yang cenderung
melakukan hal-hal lain di luar pelajaran seperti ramai sendiri; mengobrol dengan teman; tidak memperhatikan guru saat dijelaskan; bahkan ada juga yang asyik
main sendiri dengan teman sebangku. Proses pembelajaran seperti ini membuat siswa kurang mampu memahami materi yang diajarkan guru dengan maksimal
karena metode yang diterapkan membuat siswa menjadi kurang aktif dan kritis saat proses pembelajaran berlangsung.