Kondisi Awal Belajar Siswa

51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi awal sebelum pelaksanaan penelitian diperoleh data yang menunjukkan bahwa minat belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu kelas XC terhadap pelajaran Biologi cenderung kurang baik. Hal ini berimbas pada hasil belajar Biologi siswa yang kurang memuaskan. Siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam satu kelas tidak mencapai setengah dari jumlah keseluruhan siswa, sehingga rata-rata kelas untuk pelajaran Biologi sangat rendah. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran yang di terapkan masih menggunakan metode ceramah dan menghafal sehingga cenderung membuat siswa menjadi pasif, kurang tertarik dan bosan terhadap pelajaran Biologi. Metode yang diterapkan guru kurang memberikan pengaruh yang positif untuk membangkitkan motivasi siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini terlihat dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran yang cenderung melakukan hal-hal lain di luar pelajaran seperti ramai sendiri; mengobrol dengan teman; tidak memperhatikan guru saat dijelaskan; bahkan ada juga yang asyik main sendiri dengan teman sebangku. Proses pembelajaran seperti ini membuat siswa kurang mampu memahami materi yang diajarkan guru dengan maksimal karena metode yang diterapkan membuat siswa menjadi kurang aktif dan kritis saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data awal dari hasil ulangan kelas XC, menunjukkan bahwa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal hanya 34,28 sedangkan rata- rata kelasnya adalah 56,88. Padahal untuk Kriteria Ketuntasan Minimal SMA Pangudi Luhur Sedayu adalah 7,00 untuk pelajaran Biologi. Rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang memberikan pengaruh positif untuk membangkitkan minat dan sikap dalam pelajaran Biologi sehingga membuat siswa menjadi pasif dan sulit memahami materi yang diajarkan. Materi Perubahan dan Pencemaran Lingkungan merupakan materi yang sering terlewati dalam proses pembelajaran karena merupakan materi akhir di semester dua. Materi ini, sering kali tidak diajarkan dalam setiap pertemuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan terbatasnya alokasi waktu belajar siswa. Sehingga guru hanya memberikan tugas untuk mempelajarinya dirumah.

B. Deskripsi setiap siklus 1. Siklus I

Dokumen yang terkait

Penerapan metode diskusi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI pangkalan Kota Sukabumi

4 11 221

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep gaya bernuansa nilai (penelitian tindakan kelas di MTs Hidayatul Islamiyah Karawang)

0 8 223

Penerapan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

0 7 241

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

Penggunaan media pembelajaran zooming presentation untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x pada konsep suhu dan kalor

0 8 6

Penerapan strategi pembelajaran aktif metode information search dan role play dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi fiqih

4 40 143

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe inside outside circle (ioc) untuk meningkatkan hasil belajar ips siswa kelas VII-B smp muhammadiyah 17 ciputat tahun ajaran 2014/2015

3 43 0

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair square pada materi ruang dimensi tiga untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri 1 Baubau

1 3 12