H
o
ditol signifika
b. Analisis R 1 Kuision
Berikut belajar Biol
Ga Kuisione
belajar B Kooperati
terhadap p XC, siswa
terhadap be sebanyak
kategori se
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
P res
enta se
M o
ti v
a si
si sw
a
t hitung 2,793 t table 34; 0.05 adalah ditolak. Jadi kenaikan nilai hasil tes pos tes 1 de
nifikan.
s Ranah Afektif sioner Motivasi Siswa
kut ini merupakan diagram balok peningkatan Biologi siswa. Diagram baloknya adalah sebaga
Gambar 4.7 Diagram Balok Motivasi Siswa sioner digunakan untuk mengetahui motivasi
Biologi sebelum dan setelah penerapan atif Metode Jigsaw. Dari data kuisioner awa
p pelajaran Biologi sangat positif. Dari jumlah swa yang mempunyai sikap dan minat dengan
p belajar Biologi sebanyak 23 siswa atau 65,71 ak 12 siswa atau 34,28 mempunyai minat ata
i sedang. Dari data awal ini, rata-rata siswa ke
.00 .00
.00 .00
.00 .00
.00 .00
.00
Kondisi Awal
Siklus I Siklus
II 65,71
77,14 80
Presentase siswa
ah 2,042 sehingga dengan pos tes 2
an sikap dan minat bagai berikut :
vasi siswa dalam pan Pembelajaran
awal, minat siswa lah 35 siswa kelas
an kategori tinggi 65,71, sedangkan
atau sikap dengan a kelas XC cukup
tase motivasi
tertarik dengan pelajaran Biologi. Hanya saja perlu modifikasi proses pembelajarannya.
Dari data kuisioner siklus I menunjukkan jumlah siswa yang mempunyai sikap dan minat dengan kategori tinggi terhadap belajar
Biologi sebanyak 27 siswa atau 77,14 pada kuisioner siklus I, sedangkan sebanyak 8 siswa atau 22,85 mempunyai minat atau
sikap dengan kategori sedang. Penerapan Pembelajaran Koopertif Metode Jigsaw cukup berpengaruh positif terhadap sikap dan minat
belajar siswa sehingga jumlah siswa meningkat dari 23 siswa menjadi 27 siswa atau mengalami peningkatan sebesar 11,42. Siswa menjadi
lebih aktif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keaktifan siswa terlihat dari aktivitas selama diskusi kelompok dan diskusi kelas.
Dari data kuisioner siklus II menunjukkan jumlah siswa yang mempunyai sikap atau minat dengan kategori tinggi terhadap belajar
Biologi sebanyak 28 siswa atau 80 pada kuisioner siklus II, sedangkan sebanyak 7 siswa atau 20 mempunyai minat atau sikap
dengan kategori sedang. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan yang baik setelah penerapan metode. Pada siklus II, motivasi intrinsik
siswa jauh lebih kelihatan. Siswa jauh lebih aktif dalam mengerjakan tugas dalam diskusi dan siswa merasa senang dengan metode yang
diterapkan. Hal ini disebabkan karena pada siklus II peneliti mengajak siswa untuk berdiskusi di luar kelas dengan cara mengerjakan LKS
melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah. Dengan pengamatan
lingkunga disampaika
2 Observasi
Ga Lemba
mengetahui selama pe
menunjukka proses pe
jumlah ke positif ter
31,42 da respon sisw
kira 74,28 positif te
Sedangkan
64.00 66.00
68.00 70.00
72.00 74.00
76.00
P re
se n
tas e
k eak
ti fan
s is
w a
gan memudahkan siswa dalam memaham paikan.
servasi aktivitas Siswa
Gambar 4.8 Diagram Balok Aktivitas Siswa bar Observasi digunakan sebagai data pendukung
ahui motivasi terhadap belajar Biologi melalui penerapan metode belajar. Dari data obse
ukkan bahwa siswa yang menunjukkan sikap pembelajaran dengan kategori tinggi sekita
h keseluruhan siswa. Sedangkan siswa yang menunj terhadap proses pembelajaran dengan kategori
dari keseluruhan siswa. Pada observasi siklus siswa terhadap pembelajaran meningkat. Pada
74,28 dari jumlah kseluruhan kelas XC menunj terhadap proses pembelajaran dengan ka
kan yang menunjukkan sikap positif te
Siklus I Siklus II
68.57 74.28