14
melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Kebutuhan ini hanya dapat dirasakan sendiri oleh seorang individu.
Seseorang melakukan aktivitas belajar karena ada yang mendorongnya. Dalam hal ini motivasi sebagai dasar penggeraknya yang mendorong
seseorang untuk belajar. Dan minat merupakan potensi psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi bila seseorang sudah
termotivasi untuk belajar, maka dia akan melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waktu tertentu.
6. Pentingnya Pengukuran Minat
Sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan pengukuran minat. Menurut Nurkancana 1983: 225 pengukuran minat tersebut dilakukan
karena beberapa alasan antara lain: a.
Untuk meningkatkan minat anak Setiap guru mempunyai kewajiban untuk meningkatkan minat anak-
anak. Minat merupakan komponen yang penting dalam kehidupan pada umumnya dan dalam pendidikan dan pengajaran pada khususnya. Guru
yang mengabaikan hal ini tidak akan berhasil di dalam pekerjaannya mengajar.
b. Memelihara minat yang baru timbul.
Apabila anak-anak menunjukan minat yang kecil, maka merupakan tugas bagi guru untuk memelihara minat tersebut. Anak yang baru
masuk ke suatu sekolah mungkin belum begitu banyak menaruh minat terhadap aktivitas-aktivitas tertentu. Dalam hal ini guru wajib
15
memperkenalkan kepada anak aktvitas-aktivitas tersebut. Apabila anak telah menunjukan minatnya, maka guru wajib memelihara minat anak
yang baru tumbuh tersebut. c.
Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik. Sekolah adalah suatu lembaga yang menyiapkan anak-anak untuk hidup
di dalam masyarakat, maka sekolah harus mengembangkan aspek-aspek ideal agar anak-anak menjadi anggota masyarakat yang baik. Sekolah
melalui guru-guru berkewajiban memberantas minat anak yang tertuju pada hal-hal yang tidak baik, dan dengan metode yang positif
mengalihkan minat anak-anak tersebut kepada hal-hal yang baik. d.
Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan studi atau pekerjaan yang cocok baginya.
Sukses tidaknya anak dalam pendidikan yang akan datang atau dalam jabatan tidak ditentukan oleh minat anak akan tetapi mempunyai
peranan yang cukup berarti jika dihubungkan dengan data-data yang lain.
7. Metode Pengukuran Minat
Wayan Nurkancana 1983: 227-229 menyebutkan ada beberapa metode yang dipergunakan untuk mengadakan pengukuran minat, yaitu
sebagai berikut :
16
a. Observasi
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur minat yaitu observasi. Zainal Arifin 2009: 153 menyatakan bahwa
observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai bebagai fenomena,
baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Observasi banyak dipakai karena
mempunyai banyak keuntungan, misalnya dapat digunakan untuk mengamati anak-anak dalam kondisi yang wajar atau tidak dibuat-
buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Pencatatan hasil-hasil observasi dapat
dilakukan selama observasi berlangsung. Observer yang hendak melakukan observasi tidak dapat
mengobservasi terhadap beberapa situasi atau beberapa anak dalam waktu yang sama. Apabila observer hendak mengukur minat semua
anak didik, maka dibutuhkan waktu yang sangat panjang. Hal tersebut menjadi alasan bahwa observasi tidak mungkin akan berhasil
mengukur minat anak-anak. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobservasi beberapa orang anak berdasarkan data yang telah
terkumpulkan sebelumnya. Kelemahan yang lain daripada observasi yaitu penafsiran terhadap
hasil-hasil observasi sering bersifat subyektif. Misalnya sikap seorang observer yang melakukan observasi, jarak waktu yang panjang antara
17
situasi-situasi tingkah laku yang diobservasi. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat obyektifitas terhadap pencatatan hasil
observasi dan dapat mempengaruhi validitas daripada observasi. b.
Interview wawancara Interviu dapat dilakukan untuk mengukur minat anak. Interview
biasanya dilakukan dalam situasi yang tidak formal, misalnya dalam percakapan sehari-hari di luar jam pelajaran atau dengan mengadakan
kunjungan kerumah. Dengan situasi tersebut, observer akan memperoleh informasi dengan berbincang-bincang pada anak untuk
membicarakan hobynya dan dan aktivitas lain yang menarik hatinya. c.
Kuisioner Salah satu media untuk mengumpulkan data dalam penelitian
yang paling sering digunakan yaitu kuisioner. Dalam kuisioner terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan
masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan. Penggunaan
kuisioner untuk mengukur minat anak dipandang lebih efisien dalam hal penggunaan waktu. Seseorang yang melakukan pengukuran
dengan menggunakan kuisioner dapat melakukannya dalam waktu bersamaan.
d. Inventori
Inventori adalah
suatu metode
untuk mengadakan
pengukuranpenilaian yang sejenis dengan kuisioner, yaitu sama-sama
18
merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaanya ialah dalam kuisioner responden menulis jawaban-jawaban yang relatif panjang
terhadap sejumlah pertanyaan, sedangkan pada inventori responden memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda chek, mengisi
nomor atau tanda-tanda lain yang berupa jawaban-jawaban yang singkat terhadap sejumlah pertanyaan yang lengkap.
8. Indikator Siswa Yang Berminat