25
minat belajar memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, dengan nilai r=0,834 dan signifikan pada taraf 1
4 minat belajar memberikan sumbangan sebesar 83,4 dengan prestasi belajar siswa.
D. Hubungan Minat Belajar dan Prestasi Belajar
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dengan adanya minat siswa berusaha
untuk tertarik pada suatu pelajaran terhadap lima pelajaran inti SD yang meliputi Pendidikan Kewarganegaraan PKn, Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam IPA, serta ilmu pengetahuan Sosal IPS dan ingin mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa yang mempunyai rasa suka
terhadap suatu pelajaran maka minat muncul dengan sendirinya dan disadari rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut.
Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan
memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
E. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah “Ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa kelas V SD
Negeri Nogopuro Yogyakarta semester 1 tahun pelajaran 2011 2012”.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini tujuan yang ingin penulis capai adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara
minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta semester I tahun pelajaran 20112012. Berdasarkan
tujuan tersebut, penelitian ini termasuk dalam penelitian diskriptif tingkat korelasi dan memberi penjelasan tentang bagaimana hubungan antara minat
belajar dan prestasi belajar. Menurut Furchan 2007: 447 penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala saat penelitian dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melukiskan
variabel atau kondisi “apa yang ada” dalam suatu situasi. Dalam penelitian deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel,
menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal.
Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara hubungan dua variabel atau lebih Sukardi, 2003: 166. Dalam penelitian deskriptif tingkat korelasi, peneliti menggambarkan kondisi
sekarang dalam konteks kuantitatif dan direfleksikan dalam variabel.