Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan tempat yang dipilih orang tua untuk mengembangkan intelektual anaknya. Sebagian orang tua memilih menyekolahkan anaknya karena beberapa alasan diantaranya yaitu harapan memiliki anak yang sukses. Setiap orang tua berharap anaknya sukses di kehidupannya. Pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki orang tua dalam mendidik anak terbatas. Orang tua percaya bahwa kedudukan seorang guru sebagai tenaga profesional di bidang kependidikan mampu untuk mendidik anaknya dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai pengetahuan. Guru sebagai pendidik di sekolah telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru. Untuk mengajar, guru dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar disertai pula seperangkat keterampilan keguruan, dan pada kondisi itu pula, guru belajar mempersonalisasikan beberapa sikap keguruan yang diperlukan. Guru menjalankan tugasnya sebagai pendidik dengan rencana dan persiapan yang matang. Tujuan yang jelas, bahan-bahan yang telah disusun secara sistematis dan rinci, dengan cara dan alat-alat yang dipilih dan dirancang secara cermat telah dipersiapkan oleh guru sebelum memulai kegiatan belajar. Menurut Djamarah 2010: 44 kegiatan belajar mengajar merupakan inti kegiatan dalam pendidikan. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan 2 anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Ketika kegiatan belajar mengajar itu berproses, guru harus dengan ikhlas dalam bersikap dan berbuat, serta mau memahami anak didiknya dengan segala konsekuensinya. Guru harus mampu menghilangkan semua kendala yang terjadi dan dapat menjadi penghambat jalannya proses belajar mengajar, baik yang berpangkal dari perilaku anak didik maupun yang bersumber dari luar diri anak didik. Salah satu penghambat jalanya proses belajar mengajar yang berpangkal dari perilaku anak didik yaitu minat. Proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. Minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik dalam bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu Winkel, 1984: 30. Minat merupakan faktor dari dalam yang dimiliki oleh setiap orang, dan minat itu sendiri akan berbeda antara orang yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini seseorang yang memiliki minat yang besar terhadap bidang tertentu, biasanya akan menekuninya dengan serius dan penuh semangat, dengan demikian orang yang bersangkutan akan mencapai keberhasilan dibidang yang diminatinya. Demikian pula sebaliknya, bila seseorang tidak memiliki minat terhadap bidang-bidang tertentu, biasanya orang yang bersangkutan tidak memilki gairah untuk meraihnya. Dalam proses belajar mengajar, seseorang yang tidak memiliki minat biasanya cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi terhadap pelajaran, tidak memilki gairah dalam mengikuti proses belajar mengajar, sering bolos atau menunjukan sikap-sikap negatif 3 lainnya. Kondisi demikian sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapainya. Dari keterangan diatas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memilki minat belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dengan ketekunan yang terus menerus. Siswa yang memiliki minat maka ia akan terus tekun ketika belajar sedangkan siswa yang tidak memiliki minat walaupun ia mau untuk belajar akan tetapi ia tidak terus untuk tekun dalam belajar. Untuk itu perlu adanya pengukuran minat belajar siswa. Pengukuran minat belajar bagi siswa sekolah dasar SD dirasa lebih penting karena anak usia sekolah dasar membutuhkan pendampingan yang lebih intensif dalam belajar. Pengukuran minat ini, dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat anak-anak, memelihara minat yang timbul, serta mencegah timbulnya minat terhadap hal yang tidak baik. Berdasarkan alasan yang telah dipaparkan di atas, penulis sebagai calon guru SD berkeinginan untuk meneliti minat belajar siswa. Minat belajar tersebut kemudian akan dilihat hubungannya dengan prestasi belajar yang telah diraih siswa selama satu semester. Prestasi belajar ini diukur melalui nilai-nilai rapor yang terwakili dalam lima pelajaran inti SD. Kelima pelajaran ini tersebut yakni Pendidikan Kewarganegaraan PKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam IPA, serta Ilmu Pengetahuan Sosal IPS. Dalam penelitian ini juga akan dibahas tentang besar sumbangan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Tujuannya 4 agar dapat diketahui berapa besar sumbangan minat itu sendiri terhadap prestasi belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini penulis bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul “Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Nogopuro Yogyakarta Semester I Tahun Pelajaran 20112012”.

B. Rumusan Masalah