2.9. Metode Pengujian Campuran
Sudah dijelaskan bahwa dalam campuran beraspal panas yang paling
menentukan adalah stabilitas, durabilitas, flexibilitas, dan skid resistance. Dalam
pengujian rencana campuran ada beberapa metode yang sering dipakai, yaitu Imersion Compression Test, Hubbard Field Test, Triaxial Compression Test,
Stabilometer Hveem, Stability Test, dan Marshall Test. Pada penelitian ini metode rancangan campuran yang digunakan adalah
Marshall Test. Dimana metode ini paling banyak dipergunakan di Indonesia karena metode rancangan campuran ini berdasarkan pengujian empiris, dengan
menggunakan alat Marshall Test.
2.9.1. Imersion Compression Test
Metode ini dipakai untuk mengukur pengisi dari bahan bitumen pada campuran kering atau basah. Hasil pengujian akan memperlihatkan pengaruh air
terhadap nilai stabilitas aspal panas, dengan cara membandingkan nilai stabilitas benda uji yang direndam dengan yang tidak direndam. Pengujian ini dilakukan
sekurang-kurangnya dua benda uji pekerjaan, yang dipadatkan pada cetakan dengan diameter ± 10,2 cm dengan tinggi ± 10,2 cm dan dengan beban 17000 kg. Setelah
ditimbang beratnya, satu benda uji direndam dalam air selama empat hari, dan yang lain dibiarkan di udara dalam waktu yang sama. Setelah empat hari, benda uji diuji
dengan menggunakan Unconfined Compression. Harga yang didapat merupakan harga stabilitas campuran dalam keadaan kering dan basah. Ratio stabilitas
dinyatakan sebagai stabilitas basah dibagi stabilitas kering.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.9.2. Hubbard Field Test
Metode pengujian stabilitas campuran aspal panas yang cukup luas dipakai. Metode ini distandarisasi oleh ASTM. Pertama kali metode ini digunakan untuk
campuran aspal panas dengan agregat halus sand sheet, tetapi belakangan ini dipakai juga untuk campuran aspal panas yang mengandung agregat kasar sampai
ukuran ¾”. Pada metode ini, pengujian dilakukan terhadap benda uji percobaan dengan diameter 15 cm dan tinggi 7,5 cm. Sampel percobaan kemudian diuji dengan
menggunakan Static Compression Load dengan beban sebesar 10000 lb. Beban maksimum yang diperoleh saat benda uji hancur dinyatakan sebagai harga stabilitas.
2.9.3. Triaxial Compression Test