Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sifat Fisik Agregat
No. Karakteristik
Standar Pengujian Persyaratan
Hasil Keterangan
Agregat Kasar 1
Penyerapan Air SNI 03-1969-1990 maks. 3
2,34 Memenuhi
2 Berat Jenis
SNI 03-1970-1990 min. 2,5 grcm
3
2,58 grcm
3
Memenuhi 3
Abration Test SNI 03-2417-1990
maks. 40 20,08
Memenuhi Agregat Halus
1 Penyerapan Air SNI 03-1969-1990
maks. 3 2,66
Memenuhi 2
Berat Jenis SNI 03-1970-1990
min. 2,5 grcm
3
2,68 grcm
3
Memenuhi
Sumber : Hasil Pengujian Lampiran 1
4.1.2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Aspal
Pada pemeriksaan aspal ini terdapat enam jenis pengujian. Aspal yang digunakan merupakan produk dari Pertamina dengan tipe Asphalt Concrete AC
dengan nilai penetrasi 6070. Untuk pengujian aspal yang pertama dilakukan adalah pemeriksaan penetrasi dan hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh
nilai penetrasi aspal sebesar 64,4 mm yang terletak pada aspal penetrasi 6070. Hal ini berarti aspal tersebut telah memenuhi persyaratan SNI 06-2456-1991. Aspal
tersebut mempunyai angka penetrasi yang cukup baik dan ideal digunakan sebagai bahan lapisan aspal beton. Aspal dengan penetrasi 6070 digunakan untuk jalan
bervolume lalu lintas tinggi dan daerah beriklim tropis sehingga didapatkan stabilitas yang tinggi. Selanjutnya dilakukan pengujian aspal terhadap titik
lembeknya yang diperoleh nilai titik lembek aspal sebesar 51,5ºC. Angka tersebut menunjukkan bahwa aspal yang digunakan telah memenuhi
persyaratan SNI 06-2434-1991 syarat yaitu aspal harus mempunyai nilai titik lembek pada temperature suhu antara 48-58ºC.
Pemeriksaan yang ketiga adalah uji daktilitas. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui jarak terpanjang yang dapat dicapai oleh aspal yang ada di antara
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tiga cetakan pada suhu ruang 25ºC dan dengan kecepatan tarik 5 cmmenit atau setara dengan 0.083 cmdetik. Hasil uji daktilitas menunjukkan aspal yang
digunakan mempunyai nilai daktilitas sebesar 110 cm. Hal ini menunjukkan bahwa aspal tersebut telah memenuhi persyaratan SNI 06-2432-1991, dimana untuk aspal
penetrasi 6070 harus mempunyai nilai daktilitas lebih dari 100 cm. Selanjutnya dilakukan uji titik nyala terhadap aspal dan diperoleh hasil
terjadi nyala api pertama kali pada suhu 210ºC. Hal ini berarti aspal telah memenuhi persyaratan dimana titik nyala minimum adalah 200ºC. Dengan demikian, aspal
tersebut telah memenuhi persyaratan SNI 06-2433-1991 untuk aspal penetrasi 6070 mempunyai nilai kelarutan minimum 99.
Pemeriksaan yang terakhir adalah pemeriksaan terhadap berat jenis aspal dengan hasil percobaan menunjukkan aspal tersebut memenuhi persyaratan yaitu
sebesar 1,09 gramcm³. Dalam hal ini berdasarkan SNI 06-2488-1991 untuk berat jenis aspal minimum sebesar 1 gramcm³. Dari keseluruhan pengujian aspal
menunjukkan bahwa aspal tersebut dapat digunakan untuk campuran aspal beton karena semua pengujian telah memenuhi persyaratan. Untuk lebih jelasnya data
disajikan dalam bentuk tabel 4.2 sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Aspal
No. Pengujian
Standar Pengujian Syarat
Satuan Hasil
Pemeriksaan Keterangan
min. maks.
1 Penetrasi 25
o
C, 5 detik SNI 06-2456-1991
60 79
0,1 mm 64,4
Memenuhi 2
Titik Lembek SNI 06-2434-1991
48 58
o
C 51,5
Memenuhi 3
Titik Nyala SNI 06-2433-1991
200
o
C 214
Memenuhi 4
Daktilitas 25
o
C, 5cmmenit SNI 06-2432-1991
100 -
cm 110
Memenuhi 5
Berat Jenis SNI 06-2488-1991
1 -
grcm
3
1,09 Memenuhi
Sumber : Hasil Pengujian Lampiran 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Penentuan Perkiraan Kadar Aspal