Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Agregat

58

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Material

Pada penelitian ini pengujian material dilakukan dengan acuan Standar Nasional Indonesia SNI 03-1737-1989 tentang “Pelaksanaan Lapis Campuran Beraspal Panas”. Pengujian material meliputi : sifat agregat kasar, halus dan filler, serta pemeriksaan sifat fisik aspal penetrasi 6070.

4.1.1. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Agregat

Agregat kasar yang digunakan pada penelitian ini adalah batu pecah dengan ukuran 5-10 mm, dan 10-15 mm, sedangkan untuk agregat halus yang digunakan adalah 0-5 mm dan pasir, semua agregat tersebut berasal dari PT. Merakindo Mix Gresik. Untuk memperoleh aspal beton yang baik maka gradasi dari agregat harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, maka perlu dilakukan pemeriksaan gradasi agregat. Pada penelitian ini didapat hasil perbandingan campuran agregat dengan komposisi ukuran agregat 10-15 mm sebesar 36, ukuran agregat 5-10 mm sebesar 25, ukuran agregat 0-5 mm sebesar 18, dan ukuran agregat halus atau pasir sebesar 21. Sedangkan untuk kombinasi agregat didapat persentase untuk agregat kasar sebesar 64,22, sedangkan untuk agregat halus 30,68, dan untuk filler sebesar 5,10. Setelah dilakukan pengujian gradasi agregat, selanjutnya dilakukan pengujian berat jenis agregat. Dari hasil pengujian terhadap agregat kasar diperoleh berat jenis bulk specific gravity sebesar 2,58 gramcm³, berat jenis Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. permukaan jenuh SSD specific gravity sebesar 2,66 gramcm 3 , berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,75 gramcm³, dan penyerapan absorption sebesar 2,34. Dalam hal ini berat jenis memenuhi syarat karena persyaratan minimal yang diijinkan adalah 2,5 gramcm 3 , sedangkan untuk penyerapan memenuhi syarat karena persyaratan maksimal yang diijinkan adalah 3 sesuai dengan SNI 03-1737-1989. Pada pemeriksaan terakhir untuk agregat kasar adalah pemeriksaan abrasion test keausan diperoleh sebesar 20,08. Pada pemeriksaan ini abrasion test yang disyaratkan maksimum sebesar 40, sehingga pemeriksaan tersebut memenuhi persyaratan SNI 03-1737-1989. Untuk hasil pemeriksaan pada agregat halus diperoleh berat jenis bulk specific gravity sebesar 2,66 gramcm³, berat jenis permukaan jenuh SSD specific gravity sebesar 2,74 gramcm³, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,88 gramcm³, dan penyerapan absorption sebesar 2,86. Untuk agregat halus penyerapan maksimum yang diijinkan oleh spesifikasi adalah 3, dengan demikian agregat halus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan SNI 03-1737-1989. Dari keseluruhan pengujian agregat menunjukkan bahwa agregat tersebut dapat digunakan untuk campuran aspal beton karena semua pengujian telah memenuhi persyaratan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1. tentang hasil pengujian sifat fisik agregat selengkapnya ada pada Lampiran 1. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sifat Fisik Agregat No. Karakteristik Standar Pengujian Persyaratan Hasil Keterangan Agregat Kasar 1 Penyerapan Air SNI 03-1969-1990 maks. 3 2,34 Memenuhi 2 Berat Jenis SNI 03-1970-1990 min. 2,5 grcm 3 2,58 grcm 3 Memenuhi 3 Abration Test SNI 03-2417-1990 maks. 40 20,08 Memenuhi Agregat Halus 1 Penyerapan Air SNI 03-1969-1990 maks. 3 2,66 Memenuhi 2 Berat Jenis SNI 03-1970-1990 min. 2,5 grcm 3 2,68 grcm 3 Memenuhi Sumber : Hasil Pengujian Lampiran 1

4.1.2. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Aspal