Perbandingan Benda Uji Dengan dan Tanpa Serat Polypropylene

Gambar 4.20 Hubungan Waktu Perendaman dengan Marshall Quotient MQ Dari gambar grafik di atas, tentang hubungan perendaman dengan Marshall Quotient MQ, dapat dinyatakan bahwa benda uji dengan bahan tambahan serat polypropylene yang direndam selama 30 menit, 24 jam, dan 48 jam mengalami kenaikan yang terjadi pada karakteristik VFA, flow, dan Marshall Quotient MQ. Sedangkan pada VMA, VIM, dan stabilitas mengalami penurunan. Sehingga dapat dikatakan bahwan campuran dengan bahan tambahan serat polypropylene tidak memiliki keawetan yang baik untuk digunakan sebagai AC-WC Asphalt Concrete- Wearing Course di lapangan.

4.6. Perbandingan Benda Uji Dengan dan Tanpa Serat Polypropylene

Hasil perbandingan ini berdasarkan persyaratan sifat-sifat campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course dan AC-WC modifikasi yang terdapat pada SNI 03-1737-1989. Untuk benda uji tanpa serat polypropylene menggunakan 330,00 340,00 350,00 360,00 370,00 380,00 390,00 400,00 30 menit 24 jam 48 jam M ar sh al l Q uo tie n k g m m Waktu Rendaman MQ MQ Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. persyaratan sifat-sifat campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course, sedangkan untuk benda uji yang menggunakan serat polypropylene persyaratan yang dipakai adalah persyaratan sifat-sifat campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course modifikasi dan hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut : Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Benda Uji Dengan dan Tanpa Serat Polypropylene No. Karakteristik Syarat Dengan Tanpa AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course Modif. Serat Polypropylene 1 VMA min. 15 min. 15 19,51 16,73 2 VFA min. 65 min. 65 63,8 9 77,56 3 VIM 3,5 - 5,5 3,5 - 5,5 7,04 3, 79 4 Stabilitas Kg min. 800 min. 1000 128 9 ,42 1093,17 5 Flow mm min. 2,0 min. 3,0 3,57 3,96 6 MQ Kgmm min. 250 min. 300 371,61 293,53 Sumber : Hasil Pengujian Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai VMA Voids in Mineral Aggregate lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal tanpa bahan tambahan serat polypropylene hasil VMA Voids in Mineral Aggregate sebesar 16,73, sedangkan untuk campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene hasil VMA Voids in Mineral Aggregate sebesar 19,51. Dari kedua hasil tersebut memenuhi persyaratan, jika dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-1737-1989 yang menyatakan bahwa persyaratan nilai VMA Voids in Mineral Aggregate sebesar minimum 15. Hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.21 sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk VMA Voids in Mineral Aggregate Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai VFA Voids Fill Asphalt lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene didapat nilai VFA Voids Fill Asphalt sebesar 77,56, sedangkan untuk campuran aspal beton yang menggunakan tambahan serat polypropylene sebesar 63,89. Dari kedua hasil tersebut memenuhi persyaratan jika dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-1737-1989 yang menyatakan bahwa persyaratan nilai VFA Voids Fill Asphalt sebesar minimum 65. Hasil 16,73 19,51 15 16 17 18 19 20 21 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene V M A VMA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.22 sebagai berikut : Gambar 4.22 Grafik Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk VFA Voids Fill Asphalt. Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai VIM Void In Mix lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene didapatkan nilai VIM Void In Mix sebesar 3,79, sedangkan untuk campuran aspal beton dengan menggunakan serat polypropylene didapatkan nilai VIM Void In Mix sebesar 7,04. Akan tetapi pada campuran 77,56 63,89 50 55 60 65 70 75 80 85 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene V F A VFA Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. aspal beton yang menggunakan bahan tambahan serat polypropylene hasilnya berada di luar batasan dari persyaratan SNI 03-1737-1989 yaitu untuk aspal AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course modifikasi sebesar 3,5 – 5,5. Hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.23 sebagai berikut : Gambar 4.23 Grafik Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk VIM Void In Mix. Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai stabilitas yang lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal beton tanpa bahan 3,79 7,04 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,50 8,00 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene V I M VIM Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tambahan serat polypropylene didapat nilai stabilitas sebesar 1093,17 kg, sedangkan untuk campuran aspal beton dengan menggunakan serat polypropylene didapat nilai stabilitas sebesar 1289,42 kg. Dari kedua hasil tersebut memenuhi persyaratan jika dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-1737-1989 yang menyatakan bahwa persyaratan nilai stabilitas untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course murni sebesar 800 kg, sedangkan untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course modifikasi sebesar 1000 kg. Jika dibandingkan dengan kriteria stabilitas Marshall dari Bina Marga 1991, hasil dari stabilitas Marshall tersebut dapat dikatakan memenuhi, karena syarat minimum stabilitas Marshall untuk lalu lintas berat sebesar 840 kg yang telah ditentukan oleh Bina Marga 1996. Hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.24 sebagai berikut : Gambar 4.24 Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk Stabilitas. 1093,17 1289,42 1000 1050 1100 1150 1200 1250 1300 1350 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene Stab ili tas k g Stabilitas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai flow yang lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene didapat nilai flow sebesar 3,96 mm, sedangkan untuk campuran aspal beton dengan menggunakan serat polypropylene didapat nilai flow sebesar 3,57 mm. Dari kedua hasil tersebut memenuhi persyaratan jika dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-1737-1989 yang menyatakan bahwa persyaratan nilai flow untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course murni sebesar minimum 2 mm, sedangkan untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course modifikasi sebesar 3 mm. Hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.25 sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.25 Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk flow. Dari hasil tabel 4.7 di atas tentang perbandingan hasil benda uji dengan dan tanpa serat polypropylene dapat dilihat bahwa campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene akan didapatkan nilai Marshall Quotiet MQ yang lebih kecil daripada campuran aspal beton dengan bahan tambahan serat polypropylene sebesar 4,65 dari berat total aspal. Dimana untuk campuran aspal beton tanpa bahan tambahan serat polypropylene didapat nilai Marshall Quotient MQ sebesar 293,53 kgmm, sedangkan untuk campuran aspal beton dengan menggunakan serat polypropylene didapat nilai Marshall Quotient MQ sebesar 371,61 kgmm. Dari kedua hasil tersebut memenuhi persyaratan jika dibandingkan dengan persyaratan SNI 03-1737-1989 yang menyatakan bahwa persyaratan nilai 3,96 3,57 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 3,9 4 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene flo w m m Flow Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Marshall Quotient MQ untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course murni sebesar minimum 200 kgmm, sedangkan untuk campuran AC-WC Asphalt Concrete - Wearing Course modifikasi sebesar 300kgmm. Hasil perbandingan tersebut dinyatakan dalam bentuk grafik yang terdapat pada gambar 4.26 sebagai berikut : Gambar 4.26 Perbandingan Antara Tanpa Serat dan Menggunakan Serat untuk Marshall Quotient MQ. Dari gambar 4.21 sampai dengan 4.26 diatas dapat disimpulkan bahwa untuk campuran aspal beton dengan menggunakan serat polyrpopylene rata-rata mempunyai nilai lebih tinggi dari campuran aspal beton tanpa menggunakan serat polyrpopylene. Akan tetapi, pada campuran aspal beton dengan menggunakan serat polyrpopylene nilai VFA Voids Fill Asphalt didapat sebesar 63,89 berada di 293,53 371,61 50 100 150 200 250 300 350 400 Tanpa Serat Polypropylene Dengan Serat Polypropylene M ar sh al l Q uot ie nt M Q k g m m MQ Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bawah nilai persyaratan dari SNI 03-1737-1989, dimana nilai yang dianjurkan adalah minimum 65. Sedangkan untuk nilai VIM juga berada di luar nilai persyaratan dari SNI 03-1737-1989, dimana nilai yang dianjurkan adalah 3,5- 5,5. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa serat polypropylene tidak dapat digunakan sebagai bahan tambahan campuran aspal beton, karena nilai VFA dan VIM tidak memenuhi persyaratan dari SNI 03-1737-1989. Serat polypropylene ini dapat digunakan jika ada bahan tambahan lain untuk menaikkan nilai VFA dan menurunkan nilai VIM sehingga nilai VFA dan VIM berada pada nilai persyaratan yang dianjurkan oleh SNI 03-1737-1989.

4.7. Ringkasan Hasil Penelitian