tenaga pendidik dan kependidikan serta situasi tertentu apabila dipandang perlu.
e. Efisien dan efektif
Seleksi efisien berarti pelaksanaan seleksi tenaga pendidik dan kependidikan tidak hanya memerlukan alokasi dana tetapi juga dapat
menentukan dan memilih tenaga pendidik dan kependidikan yang benar-benar cakap dan diperkirakan mampu memegang
jabatantenaga pendidik dan kependidikanan yang bakal diberikan kepadanya. Adapun efektif berarti seleksi tenaga pendidik dan
kependidikan sesuai alokasi waktu dan rencana yang ditetapkan.
f. Memperhatikan peraturan dan ketentuan yang
berlaku
Dalam melaksanakan seleksi tenaga pendidik dan kependidikan, manajemen tenaga pendidik dan kependidikan haruslah selalu
memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku, baik yang dikeluarkan sekolah maupun pemerintah, baik tertulis maupun tidak
tertulis. Artinya, pelaksanaan seleksi tenaga pendidik dan kependidikan tidak boleh melanggar peraturan dan ketentuan
tersebut. Misalnya, ketentuan internasional dan pemerintah Indonesia melarang sekolah memtenaga pendidik dan kependidikankan tenaga
pendidik dan kependidikan di bawah umur. Meskipun dalam analisis tenaga pendidik dan kependidikanan tidak disebutkan secara jelas
larangan tersebut, manajemen tenaga pendidik dan kependidikan khususnya bagian seleksi harus memahaminya. Konsekuensi akibart
ketidakcermatan dalam memegang teguh norma yang berlaku dapat
81
mengakibatkan pemberian sanksi oleh pemerintah terhadap sekolah atas kelalaian pada peraturan dan ketentuan yang telah berlaku.
82
g. Dilakukan secara objektif dan jujur
Objektivitas dan kejujuran dalam mengadakan seleksi merupakan kunci sukses penentuan sumber daya awal yang akan menjadi soko
guru sekolah. Agar seleksi tenaga pendidik dan kependidikan berhasil menentukan dan memilih tenaga pendidik dan kependidikan sesuai
dengan yang diharapkan, bagian seleksi harus objektif dan jujur. Bagian seleksi tenaga pendidik dan kependidikan harus objektif,
berarti lebih menekankan pertimbangan rasional daripada perasaan dalam menyeleksi tenaga pendidik dan kependidikan. Hal ini perlu
ditekankan karena pada kenyataannya sampai saat ini masih banyak bagian seleksi tenaga pendidik dan kependidikan dalam menentukan
dan memilih tenaga pendidik dan kependidikan terpengaruh faktor subjektif, antara lain hubungan keluarga, suku, agama, kedaerahan,
warga dan teman. Kejujuran bagian seleksi tenaga pendidik dan kependidikan
mutlak diperlukan untuk menghindari penyuapan oleh calon tenaga pendidik dan kependidikan agar diluluskan, meskipun calon tenaga
pendidik dan kependidikan kurang memenuhi kriteria sekolah. Apabila terjadi hal itu, metode seleksi yang tepat dan bagian seleksi yang
profesional hampir tidak ada artinya karena penilaian bagian seleksi tidak menekankan kemampuan yang dimiliki calon tenaga pendidik
dan kependidikan, tetapi lebih mengutamakan uang suap yang diterimanya. Ketidakjujuran bagian seleksi harus bena-benar
diperhatikan setiap sekolah yang menginginkan tenaga pendidik dan kependidikan yang tepat sesuai dengan lowongan tenaga pendidik
dan kependidikanan yang tersedia. Apabila dalam sekolah terdapat bagian seleksi tenaga pendidik
dan kependidikan yang tidak objektif dan tidak jujur, manajemen
83
tenaga pendidik dan kependidikan harus segera memutasikan tenaga pendidik dan kependidikan tersebut, bahkan kalau perlu
mendemosikan ke tenaga pendidik dan kependidikanan lain. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, dampak negatif akan menimpa sekolah,
yaitu diperolehnya tenaga pendidik dan kependidikan yang tidak sesuai dengan karakteristik tenaga pendidik dan kependidikanan.
h. Dilakukan dengan profesional