2. Perbandingan dengan apa yang diterima oleh tenaga
pendidik dan kependidikan
Perasaan tidak puas seorang tenaga pendidik dan kependidikan banyak dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa yang diterima
tenaga pendidik dan kependidikan lain yang posisinya sama dengannya. Perbandingan tersebut baik di dalam maupun di luar
sekolah tempat mereka bertugas untuk bidang yang sama. Perbandingan tersebut menghasilkan kesimpulan tentang berapa
besarnya kompensasi yang seharusnya mereka terima.
3. Pandangan yang keliru atas kompensasi yang diterima
tenaga pendidik dan kependidikan lain.
Banyak bukti akurat bahwa tenaga pendidik dan kependidikan sering salah tanggap, tidak saja mengenai kecakapan, keterampilan,
dan kinerja, akan tetapi juga menegnai besarnya kompensasi yang mereka terima. Hal itu penting dan merupakan masalah paling peka
yang langsung berhubungan dengan harga profesionalisme mereka. Besar kemungkinan terjadi pandangan yang keliru apabila tenaga
pendidik dan kependidikan melibatkan perasaannya. Lagi pula lembaga sering tidak memberikan informasi akurat yang dapat
mereka gunakan sebagai standar pembentukan pandangan.
4. Besarnya kompensasi instrinsik dan ekstrinsik yang
diterimanya untuk tenaga pendidik dan kependidikanan yang diebrikan kepadanya
Belum adanya kesepakatan para ahli untuk menentukan kompensasi mana yang paling penting, apakah kompensasi intrinsik
atau kompensasi ekstrinsik dalam penentuan kepuasan kerja. Kebanyakan studi menunjukkan bahwa keduanya amat penting dan
177
memiliki pengaruh langsung yang besar pada kepuasan kerja secara keseluruhan. Lagi pula kompensasi instrinsik dan ekstrinsik yang satu
tidak dapat secara langsung menggantikan yang lain karena kedua macam tersebut memenuhi kebutuhan yang agak berbeda. Untuk
memenuhi semua kebutuhannya, kebanyakan tenaga pendidik dan kependidikan harus menerima kedua macam kompensasi tersebut
sebagai hak mereka. Hal ini menunjukkan bahwa tenaga pendidik dan kependidikanan yang membosankan dan berulang-ulang atau yang
menarik tidak memberi kesenangan apabila kompensasi yang diterima jauh dari yang diharapkan tenaga pendidik dan kependidikan
yang bersangkutan. Sebagaimana telah dikemukakan bahwa jumlah kompensasi
seluruhnya yang diterima tenaga pendidik dan kependidikan sebagai bentuk kesejahteraan dapat memiliki pengaruh positif langsung
terhadap perilaku tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan berkenaan dengan statusnya sebagai salah satu unsur
dalam perusahaan. Akan tetapi pada banyak segi, hal tersebut tidak langsung memepngaruhi motivasi tenaga pendidik dan kependidikan
untuk berkinerja. Namun motivasi merupakan suatu fungsi yang menghubungkan antara kompensasi dengan kinerja, dan secara tiak
langsung dipengaruhi oleh jumlah kompensasi keseluruhan yang diterima tenaga pendidik dan kependidikan yang bersangkutan.
Dari sudut pandang tenaga pendidik dan kependidikan sebagai individu, besarnya kompensasi merupakan faktor penentu yang
penting untuk gaya hidupnya dan jenis aktivitasnya di luar jam kerja. Di samping itu, kompensasi merupakan faktor penentu yang teramat
penting untuk status sosial dan kehormatan di masyarakat. Bagi beberapa tenaga pendidik dan kependidikan, kompensasi adalah
178
lebih dari sekedar uang dalam jumlah tertentu dan tunjangan, serta berbagai macam imbalan yang dapat dibelanjakan untuk membeli
seperangkat benda materiil dan jasa. Dalam hal ini kompensasi berarti kehormatan sosial, kekuasaan, dan daya pikat infaiter
kepada masyarakat. Penetapan besarnya kesejahteraan yang layak bagi masing-
masing tenaga pendidik dan kependidikan merupakan masalah yang teramat penting. Oleh karena itu, ini perlu penanganan profesional
dari para manajemen SDM. Apabila proses ini dilaksanakan secara sembarangan, dapat mengakibatkan rasa tidak puas tenaga pendidik
dan kependidikan yang bersangkutan.
B. Sistem Pemberian Kesejahteraan